should we run away?

508 88 93
                                    

"Run a-way! Run a-way! Run a-way with, me! Begitu!" Yeonjun mengarahkan gerakannya pada Hueningkai.

"I-iya hyung." Hueningkai mengangguk paham.

Yeonjun berjalan ke monitor, kembali menghidupkan musik. "Nah, ayo. Satu, dua, tiga!"

Hueningkai sedikit masih bingung mengejar beat lagunya, Yeonjun pun terlalu cepat mengajarkannya.

"Salah! Bukan begitu!" Yeonjun mematikan musiknya lagi.

"Sudah kubilang berapa kali? Naikkan bahumu bersamaan dengan lututmu." Yeonjun memposisikan dirinya ke sebelah Hueningkai.

"Pa-pa-pa! pa-pa-pa! Run a-way! With! Me!" Ia menggunakan beat yang mudah ke Hueningkai.

"Ah, hyung!" Hueningkai mengelap keringatnya.

Yeonjun menoleh kesal, "Apa lagi?"

"Hyung terlalu cepat mengajarkannya. Belum sempat aku menghafal chorus, hyung sudah langsung ke reff." Hueningkai duduk di lantai.
Yeonjun menghela nafasnya, berjalan dan duduk disebelahnya.

"Kau mau aku mengajarkanmu seperti apa?"

Hueningkai terlihat berfikir, "Seperti Beomgyu hyung!"

Yeonjun menggaruk kepalanya bingung. "Beomgyu bagaimana?"

"Beomgyu hyung mengajarkanku pelan-pelan sekali, memperbaiki setiap detail gerakanku yang salah." ujarnya.

"Ya sudah, belajarlah dengan Beomgyu sana." Yeonjun berdiri.

Hueningkai menarik tangan Yeonjun, "Hyung, kau begitu saja marah, bagaimana Beomgyu hyung tak sering kesal padamu?"

"Aku tidak marah. Aku bilang, kalau kau ingin diajari seperti Beomgyu, belajarlah dengan Beomgyu. Kalau kau ingin belajar denganku, belajarlah dengan caraku." Yeonjun melepas pegangan Hueningkai.

"Hyung, teleponkan Beomgyu hyung ya? Aku malas menjemputnya." ucap Hueningkai dengan cengiran di wajahnya.

Yeonjun mendecihkan lidahnya emosi, tetapi tetap mengambil ponselnya.

"Halo? Beomgyu-ya."

"Kenapa hyung? Aku sedang sibuk."

"Sibuk apa?"

"Membersihkan kamar dorm."

"Hueningkai minta diajarkan koreo."

"Ya sudah. Ajarkan sana, hyung."

"Minta diajarkan dengamu."

"Astaga." di seberang sana, Beomgyu menghela nafasnya panjang.

"Tunggu dua puluh menit, aku akan ke kantor Big Hit. Kalian pakai ruang latihan yang mana?"

"Yang dekat jendela besar. Perlu kujemput?"

"Tidak usah hyung, diluar dingin."

"Karena itulah aku perlu menjemput. Tunggu aku ke sana dua puluh menit lagi." Yeonjun langsung menutup teleponnya agar ia tak mendengar tolakan lagi dari seberang.

Secepatnya setelah Yeonjun berbalik badan, Hueningkai langsung terbatuk-batuk paksa dengan keras sekali.

Yeonjun memutar bola matanya kesal, "Kenapa?"

"H-hyung mau menjemput Beomgyu hyung?" Hueningkai memasang wajah ambigunya.

"Iya, diluar dingin. Gara-gara kau, Beomgyu harus pergi ke sini ditengah salju."

"Bukan karena hyung mau berjalan berdua dengannya?" goda Hueningkai.

"Sudahlah, pabo. Tunggu disini sampai dua puluh menit. Aku akan ke dorm, dan kembali membawa Beomgyu." Yeonjun merebahkan tubuhnya sambil memainkan ponselnya.

Mata | YeonGyu [DISCONTINUED]Where stories live. Discover now