Cklek.
Inseong membuka pintu kamar Youngbin. Ia menatap si empunya kamar yang sudah berbalut selimut. Youngbin benar-benar membalut tubuhnya tanpa terlihat seujung kuku pun.
Rowoon maju, menyibakkan selimut sepelan mungkin agar Youngbin tidak terkejut.
Dan tak membutuhkan waktu lama Youngbin pun bangun. Ia belum terlalu lelap rupanya.
Youngbin mendudukkan dirinya, mengerjapkan mata lalu menatap membernya.
"Oh kalian pulang?" gumam Youngbin sambil mengucek matanya.
"Hyung...,"
"Ya?" Youngbin menatap Rowoon yang seperti ingin mengatakan sesuatu. Kemudian mata Youngbin menatap member lainnya yang berdiri berjajar menghadapnya.
Ia memiringkan kepala dan menyadari keganjilan.
"Mana Chani?"
"Kalian perlu istirahat. Kita kan harus beraktifitas esok hari. Jangan bilang kalian meninggalkannya?" berondong Youngbin dengan raut khawatir.
Inseong tersenyum lalu menepuk bahu sang leader.
"Kebiasaan sekali sih. Mengkhawatirkan orang lain di saat dirimu sendiri yang sedang sangat membutuhkan,"
Youngbin diam dan menggaruk kepalanya.
"Kan benar begitu," gumamnya kecil dengan nada memprotes.
"Tapi ini kan tanggal 23 november. Masa kita harus tidur lebih awal?"
Ketujuh member yang tadinya berjajar di hadapan Youngbin menoleh ke belakang. Mereka memberi ruang pada Kang Chani yang sedang membawa kue ulang tahun.
Chani tersenyum tulus. Membuat Youngbin yang melihatnya pun terkejut. Ia berdiri dengan mata berkaca-kaca. Tak menyangka jika ternyata mereka tak melupakan hari ini.
Youngbin sempat berpikir jika mereka melupakannya atau bahkan tak melakukan rencananya seperti yang Chani telah sebutkan sebelumnya.
Chani membawa dirinya bersama kue tersebut tepat ke hadapan Youngbin.
"Hyung, kami benar-benar datang, kan?" Ucap Chani sambil masih tersenyum.
"Aku... Aku"
Sf8 terkekeh kecil melihat leader mereka tergagap. Sangat tidak Youngbin sekali. Tapi sepertinya kejutan mereka kali ini sangat berhasil.
"Maafkan kami untuk kejutan yang sangat keterlauan," - Inseong.
"Tapi kan kita tidak bisa merayakan ulang tahun seorang yang sangat berharga dengan cara yang biasa" Rowoon menggendikkan bahunya menanggapi kata-kata Inseong.
Juho mengangguk.
"Aku setuju. Kami ingin hal bodoh yang kami lakukan ini akan terpatri di ingatan hyung,"
"Kurasa kejutan bodoh ini akan jadi hal yang indah ketika kita tidak bisa melakukannya lagi"
Hwiyoung menoleh pada Taeyang yang baru saja berucap. Ia hanya mampu tersenyum dan mengangguk.
Youngbin menatap kedelapan membernya yang tengah tersenyum menatapnya. Mata mereka berbinar. Tiba-tiba saja Youngbin ingin menangis dan membuat waktu berhenti. Kebersamaan ini, rasa hangat ini, kenyamanan ini. Bisakah ia terus mendapatkannya?
Youngbin ingin mengucapkan terima kasih sebanyak apapun yang ia bisa. Namun lidahnya masih kelu. Ataupun jika ia bisa mengucapkannya, tangisnya pasti pecah.
Dawon yang sedari tadi diam saja, di mana hal tersebut sangat tak biasa. Tiba-tiba ia mendekati Youngbin. Namun dengan posisi kepala menunduk. Seolah ia sedang takut menatap sang leader.
"Semua ide ini karenaku, hyung. Maafkan aku," lirih Dawon.
"Semuanya?" Tanya Youngbin.
Dawon hanya mengangguk tanpa suara. Diam-diam air mata mengalir dari ujung matanya.
"Kalian yang mengatakan hal tak pantas padaku? Meninggalkanku bahkan surat-surat itu?"
Dawon mengangguk lagi. Member lain yang menatap pun jadi agak was-was. Mereka tau jika Youngbin sebenarnya sangat senang atas kejutan ulang tahun ini. Namun tak menutup kemungkinan jika mereka akan kena marah juga.
Leadernya itu sangat disiplin.
Tapi rasa was-was mereka tak terbukti. Karena justru Youngbin tertawa keras sambil bertepuk tangan. Tentunya dengan air mata yang sudah tak terbendung lagi.
"Ini kejutan ulang taun yang sangat luar biasa,"
Dawon mengangkat wajahnya, masih tak mempercayai sang leader yang berucap demikian.
Youngbin tersenyum pada Dawon sembari mengusap air mata di pipinya.
"Kalian tau, itu adalah kenangan lama yang hampir kulupakan saking padatnya aktifitas. Dengan kalian yang mengingatkanku, aku jadi merasa berada di saat itu kembali. Dan itu membuatku merasa jika semua waktu bahkan yang terburuk sekalipun, sangat berharga untuk kita!"
Youngbin tersenyum dimana hal itu dibalas dengan cara yang sama oleh membernya.
Jaeyoon menepuk bahu Dawon.
"Lihat kan, idemu berhasil!"
Dawon mengangguk.
Setelah itu mereka menyanyikan lagu ulang taun untuk Youngbin. Tepat ketika waktunya meniup lilin, Youngbin menangkupkan tangannya di depan dada lalu memejamkan mata.
Sebuah permohonan.
"Aku akan meniup lilinnya!"
Fyuuh....
Youngbin meniup lilinnya dengan gembira. Di mana hal itu langsung mendapat tepuk tangan meriah dari sf8.
"Ini akan menjadi ulang tahun yang sangat mengesankan," gumam Youngbin.
"Hyung akan selalu mendapat ulang taun yang mengesankan!" seru Taeyang.
Youngbin memotong-motong kue coklat yang sudah Chani idamkan sedari tadi menjadi 9 potongan kecil.
Ia memberikan kue itu pada kedelapan membernya dan juga dirinya sendiri. Sisa dari kue yang tak terpotong, ia masukkan ke dalam kulkas. Youngbin tau, Chani pasti akan kembali memakannya keesokan hari.
Sambil menikmati sepotong kue coklat, mereka akhirnya menonton bersama. Yang mereka tonton adalah diri mereka sendiri sejak sebelum debut.
Sedari ketika Rowoon disuruh menyanyi di pinggir jalan, sampai akhirnya mereka harus mengalahkan tim band.
Youngbin dan kedelapan membernya tertawa bahkan menangis bersama ketika akhirnya mereka dinyatakan menang dan akan segera debut.
Sf9 sibuk memberi reaksi penampilan mereka sendiri waktu itu. Membicarakan banyak hal hingga tak sadar jika hari sudah hampir pagi.
Pada akhirnya mereka ketiduran dengan tak beraturan. Youngbin menjadi orang terakhir yang tidur. Tak lupa ia mematikan lampu dan tv di depannya.
Youngbin juga mengambilkan selimut untuk membernya. Setelah itu ia ikut menyamankan diri. Lalu mengulang kembali doanya sebelum meniup lilin.
'Sekalipun aku mengetahui akan selalu ada akhir, tapi jangan pernah membiarkan SF9 berakhir. Kami adalah SF9, sembilan orang yang akan selalu merasakan berbagai sensasi rasa yang berharga. Dan selamanya akan selalu begitu!"
End
KAMU SEDANG MEMBACA
THE PRECIOUS LEADER [COMPLETED] ✔️
Storie breviSebagai wujud cinta saya kepada bapak leader kita yang terhormat. berisi short fiction berupa surat-surat dari para member dalam rangka ulang tahun Kim Youngbin.