"bukankah kau sudah bisa menebaknya, hyung? aku adalah makhluk nokturnal penghisap darah yang memiliki sepasang taring tajam di dalam mulutnya, bukan begitu?"
seungkwan kian membisu, ia berusaha untuk tidak mempercayai apa yang ada di hadapannya saat ini tetapi sangat sulit karena keadaan di sekitar telah menjelaskan semua.
"v-vampir.. k-kau adalah v-vampir? b-bodoh sekali! di zaman modern era revolusi industri 4.0 apakah masih ada makhluk mitos sepertimu yang berkeliaran?!"
seungkwan mendesis dan mengeluarkan unek-uneknya yang sedari tadi tertahan di pangkal lidah dengan bermodalkan keberanian yang entah ia dapat dari mana.
melihat seungkwan yang nampak kesal dan tidak percaya dengan apa yang dialaminya saat ini membuat vernon tersenyum kecil. salah satu telapak tangannya membelai pipi gembil si pemuda boo.
tangannya.. dingin. seungkwan berbisik di dalam hatinya ketika merasakan sensasi dingin yang menyejukkan berasal dari telapak tangan vernon.
rasa sejuknya seperti membuka lemari pendingin di tengah musim panas. ya seperti itu.
vernon mengusap berulang pipi berisi milik seungkwan dan berbicara "setiap tiga bulan sekali kau pasti selalu mendonorkan darahmu di rumah sakit daerah di pinggiran kota seoul. kantung darah yang kau sembunyikan di balik punggungmu adalah donor darahmu bulan kemarin yang berhasil aku dapatkan."
"mungkin ini terdengar jahat, tetapi kau tahu hyung? darahmu bahkan tidak pernah sampai atau mengalir di dalam tubuh pasien yang membutuhkan di rumah sakit itu."
seungkwan menatap vernon tidak percaya. "k-kenapa k-kau bisa m-mengetahui hal itu? bagaimana kau tahu aku rutin melakukan donor darah di sana?"
pertanyaan seungkwan diabaikan oleh vernon yang lebih memilih mengusap sisi wajah si pemilik surai burgundy dengan lembut lalu kembali melanjutkan bicaranya.
"kau tidak tahu bukan bagaimana rasanya harus bertahan untuk tidak meminum darah selama tiga bulan ataupun lebih? itu sangat menyakitkan untukku kwanie-hyung"
seungkwan terperangah. jadi selama ini darah yang ia donorkan tidak pernah sampai di tangan pasien yang membutuhkan dan malah sampai ke tangan vernon?
"jika kau bertanya bagaimana aku bisa mendapatkan darahmu lebih baik tak usah kau pikirkan, hyung karena itu hal yang mudah untukku."
seungkwan terdiam.
"aku hanya bisa meminum darah manusia dan itu hanya milikmu. maka dari itu jika rasa haus sudah terlalu membakar tenggorokan dan aku masih belum mendapatkan darahmu,aku akan lebih memilih untuk meminum darah hewan liar seperti kijang atau rusa"
"mendapatkan kijang atau rusa juga sulit karena mereka termasuk hewan yang dilindungi, namun itu semua terasa mudah sejak jeonghan-hyung ikut membantuku mendapatkan hewan-hewan itu"
vernon mendekatkan wajahnya ke arah perpotongan leher jenjang seungkwan dan menjilat sedikit darah yang keluar dari sana akibat goresan kuku tangan.
"hei, hyung ... kebetulan saat ini aku sedang haus. sudah dua purnama penuh aku tidak meminum darahmu."
seungkwan menahan nafas setiap vernon melanjutkan ucapan "tadinya aku kembali ke sini untuk mengambil kantung darahku yang tertinggal di nakas."
"tapi, nampaknya hari yang kutunggu telah datang hm? aku ingin tahu bagaimana rasanya jika taringku menancap langsung ke dalam pembuluh darahmu, hyung"
seungkwan menggeleng dengan sorot mata ketakutan. "... j-jangan"
"keberatan untuk membagi sedikit darahmu untukku, seungkwan-hyung?"
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
blood lust [ ✅ ]
Fiksi Penggemarcuriousity can kill you or changed you became immortal creature. 💌 short fiction, lowercase, verkwan, idol-life!AU, vampire-theme, remake from my bnha fanfiction. completed. ©shinaoi, june 2020.