Di saat Pagi yang sangat cerah di Desa Konohagakure, terlihat laki-laki bersurai kuning dengan jaket yang selalu dipakai setiap harinya dengan tampak muka yang bingung sekali.
Boruto POV
“Haeehhh hari ini jadi menyenangkan-dattebasa.” Batinku dengan senang.
“Tapi kenapa Aku menangis dengan orang yang sama tapi masih tak mengenalnya ya? Bahkan dia pun terluka parah. Ahh sudahlah Aku mau misi selanjutnya saja.” Lanjut Batinku sambil melihat Patung Hokage dan Nampak Si Ayah Payah.
“Sudahlah aku lari saja, sudah tak sabar ada misi lagi. Karena aku ingin menjadi Sasuke Sensei.” Ucapku dengan semangat yang membara.
Boruto POV end
Di lain tempat, tentunya di Rumah Kediaman Uchiha. Terlihat Perempuan sedang merapikan rambutnya yang berantakan dengan tatapan muka yang seiring ingin bertanya-tanya.
Sarada POV
“Mimpi yang sangat aneh tadi malam.”
“Seseorang memegang tubuhku dan Dia menangisiku, sebenarnya akan yang akan terjadi ya?” Batinku yang ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi.
“Haahhh pengen latihan dengan Papa, tapi Papa malah sibuk. Tapi, Aku ingin menjadi Hokage kelak nanti seperti Hokage-Sama yang kuat Shannaro!!” Teriakku dengan semangat hingga mama mendengarnya.
“Hoii Sarada, cepat ke bawah sekarang juga. Temenin mama belanja untuk kebutuhan rumah.” Teriak Mama hingga kedengaran sampai sekitar lingkungan rumah kami.
“Iya Mama. Salad ke bawah nih.” Ucapku dengan lesu.
Sarada POV end
Di ruangan Hokage yang penuh dengan tumpukkan kertas, terlihat Pria bersurai kuning dengan 3 kumis di kedua pipinya yang saking sibuknya dan ditemani dengan Pria dengan rambut yang diikat khas Nara.
“Hei apakah ini masih ada kertas lagi, Shikamaru? Capek juga ya menjadi Hokage.” Keluh Pria bersurai kuning itu.
“Kan itu kemauanmu sejak kamu dari kecil, Naruto. Lagian kamu juga sudah diakui oleh semua Desa karena telah mengalahkan Kaguya itu.” Ucap Shikamaru dengan senyum yang tipis.
“Iya kau benar sekali. Ribet juga-dattebayo” Ucap Naruto dengan sadar.
Grep
Naruto spontan mendapatkan gulungan dari Pria bersurai Raven itu dan Shikamura terkejut saat ada lemparan yang datang dari belakang.
“Kebiasaan sekali kau selalu tak mengetuk pintu dulu, Sasuke.” Ucap Naruto.
“Huhh… seharusnya kau berterima kasih kepadaku, Dobe.” Ucap Sasuke dengan tatapan yang sinis.
“Cih, Temeee!!! SASUKEEEEE!!!” Teriak Naruto.
“NARUTOOOOOO!!!” Teriak Sasuke.
“Hei hei sudah sudah. Sadarlah kalian sudah semakin sibuk, tapi kalian malah ngajak duel mulu. Mendokusai.” Ucap Shikamaru yang kerepotan.
KAMU SEDANG MEMBACA
When Love Is Tempting (BORUSARA FANFICTION) [DISCONTINUE]
Novela JuvenilSebuah perjalanan kehidupan Era Ninja yang akan tergantikan era percintaan yang bikin hati meleleh seperti Ice Cream. *Peringatan* 1. Karangan ini hanya sebatas imajinasi Author yang sangat berlebihan. 2. Untuk JOMBLO, harus menyiapkan hati dan pi...