Chapter 1

29 15 6
                                    

Haiii....
Happy Reading gays...
jangan lupa follow ig : vii_aprln




🌻🌻🌻

Mata gadis itu berkeliaran pada kendaraan-kendaraan yang berlalu-lalang, rambut halusnya berterbangan karena tertiup angin, sesekali ia menyelipkan rambutnya yang melintas diwajah cantiknya, jangan lupakan dengan senyum manisnya tidak pernah lepas dari bibir merah muda nya itu.

setengah jam ia berjalan dan menikmati alunan kendaraan yang melewatinya tanpa ada yang menganggu, ia berfikir sejenak ternyata berjalan kaki dan menikmati udara itu lebih menyenangkan dari pada menaiki kendaraan, walau terkadang ia terkena polusi udara.

Tanpa disengaja tiba-tiba tubuhnya merasa ada yang menabraknya, untunglah ia tidak terjatuh. Amarahnya sudah naik, sudah siap untuk mengomeli orang yang sudah menabraknya.

Namun, ia urungkan niatnya setelah tau siapa yang menabraknya, ia terkejut sangat terkejut matanya mengerjap beberapa kali dan menguceknya sekali mengamati kalau ini bukan mimpi, kemudian ia memukul pipinya, sakit rasanya tapi ia tidak berteriak, ia hanya masih menatap seseorang yang ada didepannya.

"Jungkook" gumamnya pada saat menatap lelaki yang memakai Hoodie warna putih. Jungkook.

"Apa kau bisa membantu kami? kami dikejar fans fanatik disini" Ucap lelaki yang memakai kaos putih dan jaket Levis sebagai luarannya dengan berbahasa korea. Hyunjin.

ck anggap aja bahasa korea ya:v

-Apa gw lagi mimpi ya? ketemu sama 4 bias utama sekaligus. OMG plis jangan ada yang bangun gw - batinnya.

"Hey!! kenapa kau melamun? bisakah kau membantu kami?" tanya Hyunjin lagi setelah melambai-lambaikan tangannya pada wajah gadis itu. wajah khawatir mereka tercetak disana disertai keringatnya. OMG itu terlihat seksi.

"Ah, i_iya aku bisa membantu kalian" Jawabnya dengan berbahasa korea juga.

bersyukurlah dulu ia meminta pada ayahnya untuk Les 2 bahasa inggris dan korea. kenapa tidak jepang? salahkan saja perasaannya yang menyukai korea bukan jepang dan salahkan juga artis korea yang sudah berani mengambil hatinya tanpa izin.

"Lalu? kita harus kemana?" tanya lelaki yang berkaos putih dan berkemeja merah sebagai luarannya. June.

"ikut aku" ucap Elina kemudian ia menarik tangan Jungkook dan segera berlari menuju tembok rumah tua yang berada di sisi jalan tsb dan diikuti mereka.

bersembunyi di belakang tebok pagar rumah tua itu dengan posisi berderet, beruntunglah ini bukan malam hari jadi ia tidak perlu takut untuk bersembunyi disini. kemudian beberapa wanita berhenti tepat didepan tembok tersebut.

'Anjir kehilangan jejak'

'kemana mereka tadi?'

'sial, gw yakin mereka kearah sini kok'

'hilang deh harapan gw nikah sama jungkook'

'Jungkook punya gw woy!!'

'Jungkook punya ARMY, Lu jangan seenaknya ngaku-ngaku dong'

Begitulah yang mereka katakan, saat ini hati Elina merasa panas karena ucapan salah satu fans tadi yang mengaku kalau jungkook hanya punya dirinya. cih tidak tahu malu. beberapa cewe itu sudah pergi ntah kemana dan gadis itu merasa sudah aman setelah melihat situasi didepan tembok.

Ia berpindah posisi menjadi berhadapan dengan Jungkook, kemudian melirik yang lain ekspresinya tidak bisa dijelaskan mungkin mereka khawatir dan takut, apa tidak ada bodyguard? ntahlah.

Meet My IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang