7

2.1K 270 74
                                    

Typo adalah salah satu bakatku yang sering muncul 😆

***

Percaya tidak percaya, member bangtan berusaha untuk mempercayai perkataan remaja yang asal usulnya masih dipertanyakan kebenarannya ini.

Malam ini mereka memesan makanan dari luar, terlalu malas untuk memasak dan akhirnya memutuskan memesan 9 porsi jjajangmyeon, dua porsi samgyeopsal dan dua porsi ayam pedas.

Sembari menunggu makanan datang, mereka ber-sembilan duduk di depan tv, dari mereka tidak ada yang mengeluarkan suara. Semua mata terfokus ke layar tv, tapi sebagian besar hanya matanya yang menonton tapi pikirannya berlarian kemana-mana.

Seperti Jungkook, karena dua anak itu Jungkook jadi merasa canggung jika dekat dengan Taehyung, Jungkook juga mengelus perutnya yang rata, apakah mungkin dia bisa hamil.

Kalau dia bisa hamil, maka Jungkook benar-benar akan menjaga jarak dari Taehyung, sebisa mungkin Jungkook tidak akan melakukan skinship yang berlebihan pada Taehyung.

.

.

Jimin berlari keluar saat mendengar suara bel rumah mereka, sepertinya pesanan makan malam mereka telah sampai.

Jungkook berdiri dan membantu Jimin menaruh pesanan mereka di meja, dia mengambil satu porsi jjajangmyeon, "Aku akan makan dikamarku" Jungkook berbicara lalu pergi meninggalkan mereka.

"Jung— Jungkook-ah" Namjoon berusaha mencegah, tapi Jungkook seolah tidak mendengar.

"Jungkook seperti menghindariku hyung, menatap mataku saja sudah tidak mau" Taehyung untuk pertama kalinya membuka suara setelah sekian lama bungkam.

"Dia butuh waktu" Jawaban Yoongi membuat yang lainnya mengangguk.

"Bagaimana kalau papa dan mama jauh, terus nanti kita nggak lahir, apa kita bakalan mati?" Tara berbisik pada adiknya sembari mengaduk jjajangmyeon miliknya.

"Seperti kartun yang pernah kita tonton?" Tanya Taeguk dan diangguki oleh Tara.

"Harusnya kedatangan kita membuat mereka bersatu dan memiliki hubungan baik kan" Tara terlihat berfikir, "Ahh aku tau" Teriaknya tiba-tiba.

"Paman sepertinya aku tau apa tujuan kami datang kesini..." Tara seperti melaporkan segala sesuatu yang diketahuinya pada Namjoon.

"Apa?"

"Aku sudah tau, tapi tidak harus kuberitahukan padamu kan?" Tara memasang wajah mengejek.

"Rahasiakan sesukamu" Namjoon malas meladeni, jadi dia melanjutkan makannya.

"Memangnya apa?" Sepertinya Jimin kepo.

"Ini sesuatu yang tidak harus kalian ketahui, atau nanti aturannya akan kacau" Tara berbohong, dia bahkan tidak tau bagaimana aturan dan skenario dari permainan yang mereka jalankan. Yah bayangkan saja ini sebuah permainan yang kalau kalah mereka akan mati dan kalau menang mereka akan kembali dengan selamat dan di waktu yang sebenarnya.

Jimin mendengus mendengar ocehan bocah di depannya ini.

•••

Mina Rakastan Sinua [kth•jjk]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang