8

510 83 24
                                    

Typo adalah salah satu bakatku yang sering muncul 😆

•••

Jungkook menggeliat pelan dan membuka matanya kecil, Jungkook dengan wajah baru bangun tidurnya terlihat lucu sekali. Dia melihat sekitar ranjang dan menghela nafas lega saat tidak menemukan Taeguk lagi, tentu saja karena dia mengunci pintu kamarnya.

Hari ini mereka tidak ada jadwal, jadi Jungkook lebih memilih merebahkan tubuhnya di ranjang lagi dan mulai memejamkan matanya lagi.

Tok tok tok

Jungkook membuang nafasnya kasar, baru saja hendak kembali menggapai mimpi, tapi diurungkan dengan suara ketukan pintu kamarnya.

"Jungkook-ah, ayo bangun dan sarapan" Dari suaranya Jungkook tau kalau itu suara Seokjin, "Kenapa kau mengunci pintumu? Apa yang kau lakukan di dalam?" Ketukannya makin keras membuat Jungkook menghempaskan selimutnya kasar, acara tidurnya benar-benar gagal.

"Jungkook-ah aku memamanggilmu, kau tidak boleh mengabaikan panggilan orang yang lebih tua lima tahun darimu" Kecerewetan Seokjin di pagi hari sungguh membuat Jungkook kesal.

"Iya hyung, aku bangun"

Jungkook membuka pintu kamarnya sedikit, menampakan setengah tubuhnya.

"Apa yang kau lakukan?" Seokjin bertanya dan melihat ke dalam kamar dari balik tubuh Jungkook, sedikit penasaran karena Jungkook mengunci pintu.

"Aku hanya tidur, apa yang kau pikirkan?" Jungkook bertanya heran dengan suara khas bangun tidur dan terlihat masih mengantuk.

"Baiklah, ayo sarapan" Seokjin berjalan meninggalkan Jungkook.

.

Jungkook datang ke meja makan, dalam keadaan yang lebih baik dari sebelumnya. Sepertinya dia sudah membasuh muka dan menyikat gigi terlebih dahulu.

"Lama sekali" Keluh Jimin menunjukan gerak ingin memukul kepala Jungkook dengan sendok makan.

Jungkook hanya abai dan mulai mengambil sarapan duluan, membuat yang lain melotot dan ada yang sekedar heran. Mereka menunggu Jungkook lama sebelum memulai sarapan dan sekarang anak itu malah mengambil duluan, sangat menyebalkan.

"Beruntung kau memiliki hyung yang baik" Ucap Jimin lalu ikut mengambil sarapan.

"Besok kita akan sarapan apa?" Yoongi mulai membahas sarapan untuk selanjutnya, padahal mereka masih menguyah sarapan hari ini.

"Kalian ingin makan apa?" Tanya Seokjin, karena untuk dua hari ini mereka mendapat istirahat.

Karena jika mereka mendapat waktu istirahat satu hari atau dua hari, mereka terbiasa melakukan sarapan bersama. Hanya sarapan karena untuk makan siang dan makan malam mereka bisa melakukannya kapan saja, ada yg ingin bareng ada yang sendiri bahkan ada yang tidak makan karena diet.

"Aku akan pulang" Ucap Jimin membuat yang lainnya menoleh padanya, "Aku akan berangkat nanti siang dan pulang besok, jadi tidak akan sarapan di dorm" Tambahnya membuat Tara mengernyit.

"Paman Jimin pulang ke Busan?" Dibalas anggukan oleh Jimin.

"Aku juga ingin kencan, ah sudah lama tidak pulang"

"Kau menghabiskan waktu pulang pergi selama 8 jam, kenapa tidak pulang saat kita mendapat libur setelah selesai promosi album" Yoongi hanya merasa aneh dengan cara berpikir Jimin, lebih banyak menghabiskan waktu diperjalanan daripada waktu liburnya, sangat melelahkan dan itu sama sekali bukan gaya Yoongi.

"Kau hampir berhasil menghasutku hyung" Terima Jimin atas saran Yoongi, namun tetap pada rencana awalnya.

"Berarti paman Jimim sudah punya pacar ya?"

Jimin tertawa mendengar pertanyaan Tara, "Tentu saja aku punya teman kencan disaat libur" Member lain memutar bola mata malas karena Jimin, "Kencan dengan wanita yang paling kucintai di dunia ini" Ucapnya sembari tertawa terbahak dan Tara hanya mengangguk meski sedikit heran dengan ekspresi Jimin. Sedangkan member lain terkekeh mendengarnya, sebab wanita yang dimaksud tidak lain adalah ibunya sendiri.

"Bagaimana dengan kalian?" Seokjin menanyai yang lain, siapa tahu ada yang punya rencana lain seperti Jimin.

"Aku akan menonton film saja seharian" Taehyung berbicara membuat Tara maupun Taeguk sedikit tertarik, mereka ingin ikut menonton. Pasalnya ayah mereka ini di masa depan juga sering menonton film dan mereka selalu di ajak.

Seokjin mengangguk dan mereka melanjutkan makan mereka, sembari sesekali membahas hal-hal random yang berhasil membuat Tara dan Taeguk tertawa.

Setelah sarapan semuanya kembali ke kamar masing-masing, termasuk Taehyung dan Jungkook.

Tara dan Taeguk tidak memiliki pekerjaan, merasa bosan hanya dengan menonton televisi di dorm. Tara akhirnya mempunyai ide untuk mendatangi Taehyung yang berada di kamarnya.

"Ayo kita ke kamar Papa" Ajak Tara pada adiknya Taeguk.

"Papa" Tara membuka pintu kamar Taehyung dan Namjoon lalu menyembulkan kepalanya dari luar.

Taehyung terkejut dan tidak terbiasa dengan panggilan itu.

"Boleh kami masuk?" Tara bertanya, Taehyung mengangguk saja, toh dia cukup kesepian sekarang karena Namjoon hyung sedang di ruang kerja yang ada di dorm.

Dua bersaudara itu ikut duduk lesehan disamping Taehyung, yang baru saja menghidupkan laptopnya. "Papa mau menonton?" Tanya Tara membuat Taehyung mendelik.

"Bisakah kau berhenti memanggilku dengan Papa? Aku baru saja memasuki umur 21 asal kau tau"

"Tapi kami tidak terbiasa memanggil Papa dengan sebutan lain, terdengar aneh dan tidak sopan" Taeguk memberikan pendapatnya.

Taehyung memejamkan matanya sejanak, "Terserah kalian kalau begitu" Ucap Taehyung lalu membuka aplikasi Netflix.

"Kenapa kalian kesini?" Bertanya sembari sibuk memilih film yang menurutnya seru.

"Kami bosan dengan tayangan di tv, dan juga rindu menonton bersama Papa"

"Apa kalian benar-benar dari tahun 2037?" Pertanyaan yang tidak henti-hentinya dipertanyakan.

"Benar Papa, kami sungguh hidup di tahun 2037" Taeguk menjawab.

"Lalu, menurut kalian kenapa kalian bisa ada disini? Terlebih ini ditahun 2016?"

"Entahlah, namun seingatku Mama pernah mengatakan jika Papa dan Mama bisa saja tidak bersama. Namun karena ada kami jadi Mama dan Papa bersatu. Awalnya kukira Papa dan Mama menikah setelah aku lahir tapi sepertinya aku mengerti sekarang apa yang dimaksud Mama"

"Jadi maksudmu?" Taehyung ragu untuk melanjutkan.

"Ya, mungkin Papa dan Mama akan bersatu karena kedatangan kami di tahun 2016 ini. Oh iya, aku lahir di tahun 2021 loh ya" Peringat Tara dengan ekspresi bercandanya.

Taehyung mendengus dan selesai memilih film. The Accountant adalah film yang dipilihnya dan diapun memulai tanpa meminta izin kedua anak disebelahnya.

Film diputar sebenarnya ada sesekali Tara hendak bereaksi terhadap aksi yang ada pada film, namun dia segera sadar dan kembali diam. Tak lama setelah itu malah Taehyung yang lebih dulu membuka pembicaraan dan mengomentari aksi yang diambil karakter yang menurutnya cukup menyebalkan.

Darisana malah mereka jadi menonton dengan suasana yang lebih seru dan hidup daru sebelumnya yang hanya diam saja.

Tara tersenyum menikmati momen ini, ayahnya tidak berubah sama sekali. Meskipun disini tapi keseruan yang terjadi saat ini sama persis dengan ayahnya di tahun 2037.

Tbc

Hello I'm back
Gatau takut ga dapet feelnya.
Aku sedikit lupa sama niat jalan cerita book ini tapi bakal aku usahain.
Maaf semuanya 🙏

Senin, 26 Desember 2022

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 26, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mina Rakastan Sinua [kth•jjk]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang