Delapan

983 318 257
                                    

Suara lonceng terdengar saat seseorang mendorong pintu kafe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara lonceng terdengar saat seseorang mendorong pintu kafe. Para pelayan seketika menoleh kepadanya dan memberi salam. Ken membalasnya dengan senyuman ramah, tanpa sadar kalau dirinya menjadi pusat perhatian seisi kafe. Seluruh pasang mata memandang takjub pada sosok bertubuh tinggi penuh pesona yang tampak bingung mencari seseorang.

Senyuman Ken melebar ketika berhasil menemukan gadis yang dicarinya. Tanpa menunggu waktu lama, dia segera melangkah mendekatinya.

"Makin kecil aja lo, gue hampir nggak bisa lihat," canda Ken sambil mencari posisi duduk yang nyaman di depan Clay.

"Rabun kali lo," hardik Clay.

Seorang pelayan kemudian menghampiri mereka sambil membawa buku menu. Setelah menyebutkan pesanan masing-masing, sang pelayan meminta mereka untuk menunggu dan berlalu pergi.

"Nusantara bersedih semenjak nggak ada lo," ujar Clay, yang dimaksud Nusantara di sini sekolahnya, SMA Nusantara.

"Kenapa?" tanya Ken.

"Fans lo pada gagal move on, Ken!"

Ken tertawa kecil sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Apalagi adek kelas. Gara-gara lo muncul waktu pra-MOS, pas hari pertama MOS, semuanya langsung heboh nyariin kakak ganteng berlesung pipi. Terus, Tio malah nyuruh mereka minta nomer lo ke gue. Dasar Tio sialan! Gue jadi dikejar-kejar sama fans lo tau," cerita Clay panjang lebar.

"Sekarang dia malah nggak dateng ke sini, padahal gue udah siapin rencana buat gebukin anak itu bareng lo," lanjut Clay sambil mengepalkan tangan kurusnya. Ken kembali tertawa geli melihatnya.

Dengan sabar Ken mendengarkan sahabatnya bercerita tentang kejadian-kejadian menarik saat MOS. Lalu tentang Nina, penggemar berat Ken, yang terus-terusan merengek pada Clay untuk membujuk Ken agar kembali ke sekolah lamanya. Hingga kasus seorang guru yang ketahuan menjual kursi pada siswa baru, penyebab SMA Nusantara harus undur diri dari beberapa olimpiade tahun kemarin untuk mengusut kasus tersebut dan membersihkan citranya.

Semua cerita itu berakhir tepat ketika pesanan mereka datang dan Clay segera menyeruput minuman dinginnya.

"Oh ya," ucap Clay teringat sesuatu, "Gimana lo sama cewek itu? Udah ada kemajuan?"

Ken menggeleng lesu. "Masih kalah jauh sama Raja," jawabnya.

"Emang susah sih, Raja kan cakep banget," celetuk Clay. Seketika Ken memelototinya, sehingga buru-buru dia menambahkan, "Tapi, lo kan punya otak yang lebih encer, Ken."

Tidak perlu kaget dengan komentar Clay tentang Raja, karena mereka semua berasal dari satu SMP yang sama yaitu SMP Nusantara.

"Terus kapan pengumuman hasil seleksinya?" tanya Clay lagi.

"Besok kayaknya."

"Berarti kalo kalah, besok lo harus pindah lagi ya?"

"Lo jangan doain gue kalah dong, Clay," gerutu Ken.

Unperfect PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang