4. Memikirkannya?

94 34 8
                                    

"Ingin membenci, tetapi tidak tahu alasannya mengapa."
-Ozora Felicia

🌹

"Gevan kamu apain Bella?" tanya Melina pada Gevan yang sibuk melihat layar ponselnya.

"Gak Gevan apa-apain Ma," jawab Gevan yang sama sekali tidak mengalihkan pandangannya dari layar ponselnya.

"Kalo Mama ngomong dilihat Gevan,"
kata Melina berkacak pinggang.

Gevan pun dengan malas meletakkan ponselnya di meja belajar yang terletak di kamarnya. "Iya Ma, Gevan lihat."

"Mama tanya kamu apain Bella?"
Melina mengulang pertanyaan yg sama.

"Udah Gevan bilang gak Gevan apa-apain Ma," Gevan mengacak rambutnya frustasi mendengar nama Bella.

"Dia bohong tante."

Suara itu? Bella. Sedang apa dia di rumah Gevan. Begitulah Bella, sedikit-sedikit mengadu pada mama Gevan.

"Ngapain lo ke sini?" tanya Gevan tampak tidak suka.

"Emangnya gak boleh? Tante Melina aja enggak ngelarang," jawab Bella sambil menggembungkan pipinya.

"Gak seharusnya sikap kamu gitu ke Bella, Gevan." Melina berusaha memperingati Gevan.

"Apasih, Ma. Udahlah Gevan males, mau tidur," kata Gevan lalu berbaring di tempat tidurnya.

"Temenin Bella nyalon!" titah Melina.

Bella mainnya cepat juga.

"Tapi, Ma ...." Gevan tak terima dipaksa begitu. Menemani ke salon? Hal yang paling dibenci Gevan.

"Gak ada tapi-tapian!" titah Melina tak mau mendengar alasan apapun dari Gevan.

Mendengar itu Gevan hanya bisa melempar guling asal. Cewek itu. Tak bisa tak mengganggu hidupnya. Entah sampai kapan dia selalu menghantui hidup Gevan.

Sementara Bella. Dia tersenyum penuh kemenangan melihat Gevan tak bisa menolaknya. Itulah kelebihan dari sosok Bella. Apa pun bisa dia lakukan untuk mendapatkan Gevan.

"Iya iya. Puas lo!" umpat Gevan menatap tajam ke arah Bella.
Dia berpura-pura bergidik ngeri melihat mata Gevan.

Gevan langsung menyalakan mobilnya. Tanpa basa-basi Bella langsung masuk dengan wajah liciknya yang membuat Gevan terus-menerus merasa dongkol.

"Makasih Gevan," kata Bella tersenyum penuh kemenangan.

"Serah lo!" Gevan malas berurusan dengannya.

****

"Tungguin ya, Gev."

Gevan duduk memilih tidak menjawab Bella. Siapa juga yang mau nungguin. Buang-buang waktu aja.

Lama menunggu membuat Gevan ingin bunuh diri saja. Gevan melihat ada panggilan masuk dari Felix. Dia baru ingat ada janji. Cepat-cepat Gevan mengangkat telfonnya itu.

"Iya bro."

"Halo Van lo dimana? Kita udah di basecamp nungguin lo."

"Gua otewe sekarang," jawab Gevan lalu mematikan telfonnya. Gevan langsung bergegas pergi melupakan Bella yang masih melakukan perawatan itu.

"Eh Gev mau kemana?" tanya Bella melihat Gevan pergi tanpa bilang apa-apa kepadanya.

Emangnya lu siapa princess?

Gevan tak menghiraukan pertanyaan Bella. Dia terus berjalan ke arah mobilnya. Membuat Bella berdecak sebal. Kalau rambutnya tidak sedang diacak-acak mbak tukang salon dia bakal lari saat itu juga.

GEOZORA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang