Chapter 14

600 118 10
                                    

"Mami saya mau ketemu teteh, bisa?"

"Hah?"

Apa aku tidak salah dengar? Ibunya Alifian mau bertemu denganku? Untuk apa?

"Iya, itu mami saya!" Alifian menunjuk pada ibunya yang tengah menatap kami. Ibu itu tersenyum dan melambaikan tangannya membuatku ikut tersenyum padanya.

"Gimana teh, bisa?" Aku kembali menatap Alifian kemudian beralih menatap Ilmi.

Ilmi mengangguk. "Nanti biar gue yang jelasin ke Aulia." Katanya seolah mengerti kegelisahanku.

"Tapi gue..."

"Syifa!" Ah suara itu, malas sekali aku bertemu dengan pemilik suara itu.

"Gue ketemu maminya Alifian dulu, bye!" Aku langsung menarik tangan Alifian dan meninggalkan Ilmi serta orang yang memanggilku, Rani.

"Mi, ini Teh Prilly. Dan Teh Prilly, ini mami." Alifian memperkenalkan aku kepada maminya.

Aku segera mengambil tangan maminya dan mengecup punggung tangannya singkat. "Prilly, tante." Kataku kemudian melepas tangannya.

"Wah cantik ya, pantas Alifian suka." Kata maminya Alifian sambil mengelus rambutku.

"Hah?" Entah respon seperti apa yang harus aku berikan mendengar pernyataan maminya Alifian.

"Mami!" Ku lihat Alifian melebarkan bola matanya. Lucu sekali, haha...

Aku menunduk saat merasakan celanaku ditarik pelan dari bawah. "Teteh cantik, pacarnya Aa?" Tanya anak kecil di sebelahku, ternyata sepupunya Alifian.

Aku jongkok menyamakan tinggiku dengan gadis itu. "Bukan cantik, kita cuma teman." Kataku sambil mengacak rambutnya gemas.

"Masa sih? Tapi kok mukanya teteh mirip sama foto cewek yang ada di handphone-nya..." Aku yang tengah serius mendengarkan celotehan gadis itu tiba-tiba dikejutkan oleh Alifian yang secara mendadak membekap mulut sepupunya itu.

"Amira mau ice cream? Kita beli yuk!" Katanya. Mengalihkan pembicaraan eh?

"Oh nama kamu Amira? Cantik ya namanya, sama kayak orangnya." Aku mencubit pipi Amira pelan. Menggemaskan sekali gadis ini, ah aku jadi ingin membawanya pulang.

"Makasih teteh cantik!" Balasnya dengan senyum manisnya.

"Nama aku Prilly, bukan cantik!" Aku mengulurkan tangan mengajaknya berkenalan.

"Aku tau teteh, tapi aku tetap mau panggil teteh cantik. Boleh kan?" Katanya sambil tertawa membuatku ikut tertawa.

Aku mengangguk. "Terserah Amira aja." Kataku menyetujui.

"Oh iya, kamu fans nya Aliando ya?" Tiba-tiba Mami Alifian bertanya membuatku menatapnya.

Aku mengangguk antusias. " Banget tante. Aliando itu, belahan jiwaku." Aku menjawab lebih antusias lagi.

Mami Alifian tertawa begitu pun dengan Alifian. Memang ada yang lucu?

"Aku salah ngomong ya tante?" Aku menatap tak enak.

"Haha... Enggak gitu, tante cuma merasa lucu aja. Ternyata ada yang lebih fanatik dari tante." Katanya membuatku benar-benar bingung.

"Tante ngefans juga sama Aliando?"

"Enggak, tante ngefans sama temannya, Rizky Nazar." Katanya yang sukses membuatku terkejut.

"Wah, ternyata aku ketemu sama fansnya Rizky Nazar. Dia kan sahabatnya Ali!" Kali ini aku lebih antusias lagi.

Loving You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang