Mimpi

24 2 0
                                    

Pukul 08.00 Malam

Rai POV

Aku membuka lebar tirai jendelaku dam duduk di tempat duduk yang ada didepan jendela sambil menikmati pemandangan kota dimalam hari, malam ini langit diselimuti awan abu abu yang menutupi keindahan bintang bintang disana.

"Sepertinya mau hujan" gumamku

Aku mendengar pintu kamarku dibuka, tapi aku tidak menoleh kearahnya sama sekali.

"Pasti bibi..."

Terdengar langkah kaki memdekat dan suara nampan yang diletakkan diatas meja kemudian suara langkah itu menjauh dan pintu kamarku ditutup kembali. Segera aku mengambil makanan diatas meja dan membawanya ke tempat dimana aku duduk tadi, lalu aku meletakkan piring diatas pangkuan ku kemudian menghabiskan makan malamku.

"Oh ya besok dia mengajakku pergi keluar"

Sepertinya berbicara dengannya membuatku sedikit lebih tenang

Setelah itu aku meneguk segelas air mineral kemudian menaruh gelas beserta piring diatas nampan, setelah itu aku meletakkannya ke atas meja tempat bibi menaruhnya.

Rintik rintik air hujan mulai turun membuatku menggigil karena dingin, aku menutup tirai  lalu pergi ke tempat tidur, menaikkan selimut dan menutup kedua telingaku dengan bantal.

"Aku tidak suka suara hujan"

Perlahan mataku terasa berat dan akhirnya aku terlelap.

Yuna POV

Aku membuka plastik belanjaan yang kubiarkan sejak tadi diatas sofa biru muda yang letaknya di sebelah kiri pintu kamarku, kemudian memindahkan snack snack tersebut kedalam tas kain berwarna kuning yang sudah kusiapkan.

Tiba-tiba terdengar suara rintik rintik hujan.

"Yah hujan"

Segera aku naik ke tempat tidur, menarik selimut dan menutupi wajahku dengan bantal.

"Aku tidak suka suara hujan"

Tak lama aku pun terlelap...

Sarah POV

Diluar hujan...

Dingin...

"Kak... makan dulu" kataku sambil mengetuk pintu kamarnya, karena tidak ada jawaban aku membuka pintu dan melihatnya sedang berbaring.

"Kak?"

"..." tidak ada jawaban

Sudah tidur ternyata, sadar akan hal itu aku kembali menutup pintu kamarnya dan pergi ke kamarku.

Mimpi Yuna

"RISA!! DENGARKAN AKU..." kataku berteriak sambil berlari mengejarnya, namun dia hanya diam. Sebelumnya aku bisa melihat rasa kecewa dimatanya saat itu.

"RISA KUMOHON DENGARKAN AKU! SEKALI SAJA... BUKAN BEGITU MAKSUD MEREKA, AKU BISA JELASKAN"

meski aku tidak tahu apa yang akan kukatakan jika ia mau mendengarkanku dan berhenti berlari. Setidaknya yang kuinginkan hanyalah ia mau berhenti.

PsychologyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang