36. Happy Birthday Lio!

67.7K 5.5K 1.5K
                                    

Jangan lupa vote dan komen...

.....

Sanca membuka pintu markas, tangannya menenteng sebuah Cake bergambar Hello kitty. Beberapa menit sebelum ia berangkat, salah satu anggota Astercyo menyuruh ia membeli Cake ulang tahun bergambar Hello Kiity untuk Lio. Tentunya, bukan kemauan Lio sendiri. Itu keisengan mereka saja, mereka sangat senang mengerjai Lio. Dan ini pertama kalinya Mereka memberi kejutan dengan nuansa perempuan kepada anak Astercyo. Hanya untuk Lio.

Lio sendiri, sedari sore sudah mereka tahan di Wpj untuk tidak kemana-mana. Sedangkan ruangan Markas lama, sudah mereka sulap dengan hiasan bernuansa warna pink.

"Semua udah siap?"

Sanca menghampiri teman-temannya yang sedang meniup balon.

"Siap, tinggal hadiah buat dia lagi dijalan," ucap Benua

"Yang nahan dia di Wpj, siapa?" tanya Sanca kepada Braga

"Gema sama Faren," jawab Braga

"Gila! Ini semua boneka punya siapa? Gak mungkin punya Ila nih," teriak Sanca mengambil salah satu boneka Hello Kitty

"Punya Stipen itu."

"Wah lo ngoleksi boneka begituan Stip?" tanya Jeno tak percaya.

"Ck, punya adek gue. Gue ngambil diem-diem," ucap Stipen sambil berdecak.

"Gila sih ide nya Braga gokil bener, baru kali ini gue lihat anak Astercyo tema ultahnya beginian," seru Sanca menggelengkan kepalanya menatap seluruh ruangan yang sudah disulap itu.

"Hahahh! Bagus lah, kali-kali si Lio kita kerjain," timpal Arvi

DOR

"Eh ayam!" teriak Sanca reflek tersentak kaget. "Bangsat kaget gue!"

Pria yang baru saja meletuskan balonnya itu hanya nyengir tak berdosa.

"Bukan pertama kalinya tuh anak begitu," gumam Stipen

"Kelepasaan, maaf bor."

"Btw, hadiah kali ini apaan Ga?" tanya Heksa

"Liat aja nanti."

"Pake duit kas?" tanya Sanca dan Satria mengangguk.

"Tapi yang beli Bang Braga."

"Gila sih, dulu pas gue ultah gue dikasih Apartemen sama mereka," adu Arvi kepada Sanca.

"Serius lo?" tanya Sanca tak percaya.

"Iya. Gue risih dia nginep dirumah gue terus, yaudah kita beliin Apartemen," ucap Jeno santai kembali meniup balon

"Ya lo kan tau, dulu gue ada masalah keluarga." balas Arvi kesal.

"Canda aelah."

"Jam berapa?" tanya Braga

"Setengah dua belas,bentar lagi."

"Barusan si Faren Line gue, katanya si Lio tidur di Wpj karena bosen di kurung," lapor Satria

Benua berdecih.
"Pasti si Gema morotin tuh bocah," tebaknya

"Hahha.. Gak salah lagi," ucap Sanca sambil tertawa.

DOR

Mereka serempak berdesis mendengar bunyi balon meletus lagi. Tatapan mereka jatuh kepada Pria dipojok yang menyendiri sibuk meniup balon kini menatapnya tanpa berdosa. Lagi dan Lagi anak itu.

"Kaget ya? Sorry, terlalu semangat," ucap Jeno menggaruk tengkuknya.

Braga memutar bola matanya.
"Balon ke-9 yang udah lo letusin," peringatnya

Braga (Sudah terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang