24

1.3K 122 7
                                    

JANGAN LUPA VOTE & COMMENT NYAA..👌
Double up ni:D

✓✓✓


"Lalu apa yang terjadi ?"

"Sebagai seorang istri, dia lebih mempercayai suaminya dari pada aku. Lalu saat orang tua ku pulang, dia mengadukan hal itu. Dia menghina ku juga. Aku terus membela diri ku. Bahkan air mata ku pun terus mengalir. Tapi..tapi orang tua ku tidak mempercayai ku"

Mata Rose mulai berkaca-kaca. Sungguh, kejadian itu adalah hal yang paling menyakitkan dalam hidupnya.

"Orang tua ku tidak mempercayai ku. Mereka lebih mempercayai ucapan pria itu. Lalu mereka mengatakan kalau aku bukan putri mereka lagi. Dan setelah itu mereka mengusir ku dari rumah, dan mereka juga melarang ku kembali ke rumah itu"

"Mulai detik ini juga, kau bukanlah putri kami. Pergi dan jangan pernah kembali kemari! Dasar menjijikan!"

Rose tak kuasa menahan tangisannya saat mengingat itu. Dia benar-benar menangis.

"Hati ku benar-benar sakit Chan. Bahkan orang tua ku pun tak mempercayai ku"

Chanyeol pun mulai menenangkan Rose.

"Dan sejak saat itu, aku pergi dari rumah itu. Sebelum pergi ke kota ini, aku sempat menemui Jieun dulu untuk berpamitan. Aku meninggalkan kota itu. Dan aku berusaha untuk melupakan semua kejadian menyakitkan itu. Tapi semua itu masih teringat jelas di otak ku sampai saat ini. Dan aku membencinya. Aku benci semua masa lalu ku. Dan jika bisa memilih, lebih baik jika aku tidak memiliki orang tua"

Kini Chanyeol tau. Dulu Rose selalu bilang kalau dia tak punya orang tua. Dan itu bukanlah karena orang tuanya sudah meninggal. Tapi itu karena Rose yang memilih untuk menganggapnya seperti itu. Orang tuanya sudah tak menganggapnya, jadi untuk apa dia masih menganggap mereka sebagai orang tuanya ? Chanyeol yakin itulah yang dipikirkan oleh Rose.

Chanyeol pun langsung memeluk Rose yang menangis, sembari mengusap-usap punggung Rose. "Aku tau, kau sudah menghadapi kehidupan yang sangat sulit. Tapi, itu masa lalu. Lupakanlah, jangan bersedih. Sekarang ada aku. Aku janji, kau tidak akan mengalami hal seperti itu lagi. Aku janji Rose. Kau akan bahagia mulai sekarang. Aku akan berusaha sekeras mungkin agar membuat mu bahagia. Karena aku tak bisa melihat mu bersedih. Melihat mu menangis, hati ku pun ikut menangis. Aku tak bisa membiarkan mu bersedih"

Rose semakin mengeratkan pelukannya pada Chanyeol. Dan dia menangis dalam pelukan Chanyeol.

Kini Chanyeol mengusap kepala Rose. "Menangislah sepuas mu sekarang. Karena setelah ini kau tidak boleh menangis lagi. Aku tidak akan membiarkan mu menangis lagi, Rose"

Dan saat itu pun Chanyeol benar-benar membiarkan Rose menangis sepuasnya di dalam pelukannya. Pelukan dan usapan. Chanyeol harap itu dapat menenangkan Rose.

✓✓✓

Hari sudah sore.

Rose sudah tak menangis lagi. Karena Chanyeol berhasil menenangkannya.

Saat ini Chanyeol sedang berada di kamar mandi. Sedangkan Rose sedang di kamar, dia sedang berusaha mengambil sebuah kotak yang ada di atas lemari.

Rose berdecak sebal. Kemudian mengambil kursi, dan menyimpannya di depan lemari itu.

Chanyeol pun keluar dari kamar mandi.

"Apa yang kau lakukan ?" Tanya Chanyeol saat melihat Rose menaiki kursi itu.

"Aku ingin mengambil kotak itu" jawab Rose. Tapi dia masih tetap tak sampai untuk bisa mengambilnya.

Chanyeol pun mendekat. "Turunlah, biar aku yang mengambilnya"

Trust MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang