'delapan

185 36 6
                                    

"Cepetan, kamu pergi!" Suruh Abimanyu pada seorang pemuda yang membawa kucing tadi. Ia mengangguk, lalu berlari membawa kucing putih itu di tangannya.

Kini Abimanyu telah siap, ia meregangkan otot-ototnya sejenak. Kedua kaki ia lebarkan selebar bahu dengan tinju yang sudah dipasang didepan dada. Kedua preman yang ada di hadapannya itu memandang remeh dan mendecih.

"Kalau elo yang kalah, bakal gue cari sekolah lo dan turunin reputasi lo!" Ancamnya namun tak membuat Abimanyu gentar sedikit pun.

Salah seorang preman maju, ia memberi Abimanyu sebuah pukulan dengan sasaran tepat di wajah cowok itu, namun dengan cepat Abimanyu hindari. Cowok STM itu memelintir balik tangan si preman dan menendang tepat pada bagian kaki.

Calf kick. Bertujuan menendang berpusat pada kaki lawan dengan kekuatan penuh agar memberikan damage yang cukup besar.

Melihat kawannya yang ditendang sampai tersungkur itu, preman yang lain melayangkan tinjunya. Lagi-lagi Abimanyu menghindar, hanya soal waktu ia bahkan dapat melakukan low tackle alias memiting lawan lalu membantingnya ke belakang.

Walaupun preman tersebut berbadan dua kali lipat dari abimanyu, namun cowok ini tetap dapat mengangkat dan membantingnya dengan cukup kuat. Kepala lawannya tersebut bahkan berbenturan dengan salah satu tembok gang, cukup keras sekali suaranya.

Satu orang sudah k.o, tersisa satu lagi. Abimanyu mulai memperhitungkan teknik apa yang akan dikeluarkannya. "Ada satu balok kayu, tapi aku nggak mungkin main kotor." Timangnya pada diri sendiri.

Tanpa Abimanyu sadari, preman dihadapannya menyembunyikan sebuah pisau genggam. Preman itu maju mendekati Abimanyu, cowok itu dapat membaca serangan lawannya. Ia akan meninju pada perut Abimanyu, maka dengan cepat Abimanyu mundur ke belakang.

Srettt...

Namun akibat perlakuannya sendiri, seragam Abimanyu sobek membentuk garis lurus. Cowok itu jelas terkejut dan langsung berpikir, 'itu tandanya abang ini main kotor,' batinnya.

Abimanyu yang kurang fokus mendapat perlakuan tak sedap. Pisau kecil itu menyentuh kulitnya, dimulai dari pipi sebelah kiri sampai bagian tulang hidung. Preman tersebut yang melakukannya, ia langsung tertawa dan meninju Abimanyu tepat di pipi kirinya pula.

Cowok itu ambruk menabrak tembok. Kepalanya menunduk, wajahnya terasa sakit akibat luka sobekan yang mengeluarkan darah itu. Abimanyu diam dan mengusap darah dari pipinya, ia terkekeh pelan. "Abimanyu nggak mungkin berdarah," ia bediri tegap, menatap preman itu tajam.

Abimanyu dengan kecepatannya maju menuju kearah preman tersebut. Preman itu dengan tertawa menunggu kedatangannya, ia sudah siap menikam perut Abimanyu dari depan.

Jduaghhh...

Sebuah serangan tak terduga diberikan Abimanyu pada si preman. Ia menendang bagian dagu si preman itu dengan bagian dalam kakinya kuat sekali. Dapat dipastikan preman tersebut jatuh terpental ke belakang, juga pisaunya yang entah melayang kemana.

Abimanyu masih menatapnya marah. Ia mengambil sebuah balok kayu yang ia lihat tadi, nampaknya balok tersebut masih tertancap beberapa paku berkarat, namun Abimanyu tak peduli.

Bruakkk... Bruakk... Dagg...

Cowok bertubuh lebih pendek itu memukul-mukul kepala preman itu dengan balok kayu tanpa ampun. Belum puas, ia menyeret temannya yang tak sadarkan diri untuk dipukuli bersama.

Hampir dua menit sampai Abimanyu benar-benar puas karena dua kepala preman tersebut sudah bocor terkena paku.

Abimanyu berjongkok di hadapan mereka, "Kalau ada yang buat Abimanyu berdarah, mereka juga harus berdarah." Ucap cowok itu lalu berdiri, keluar dari gang tersebut.

Tinn tinn...

Sebuah motor klx hijau hitam terparkir langsung didepannya, dengan seorang pengendaranya juga. "Woi, Manyu!" Teriak pengendara itu lalu membuka helmnya.

"Gua Lingga Wardhana, lo pasti udah tau." Ia menjulurkan tangannya, namun masih Abimanyu terkejut sampai-sampai hanya terdiam.

"Hei, gua mau anterin lo balik, soalnya tadi udah bantu gua habisin tuh dua preman. Ayo balik ga?" Tawar Lingga.

Abimanyu mengangguk, ia menurut dan langsung duduk di jok belakang. Padahal yang Abimanyu tahu, kakak kelas di depannya ini terlampau sangat sok sekali kalau di sekolah. Ternyata ia bisa menjadi orang yang tahu balas budi, syukurlah.

Di perjalanan pulang, mereka berdua saling menceritakan kenapa mereka bisa berada disana. Menyenangkan sekali sampai-sampai keduanya dapat tertawa bersama.

Kakak kelasnya itu bahkan membawa Abimanyu ke klinik terdekat untuk membersihkan dan menutupi lukanya. Demi apapun Abimanyu sangat berterimakasih, yang ditolongnya juga menolong kembali.

Sampai di depan rumah Abimanyu, Lingga menghentikan laju motor klxnya. Cowok yang lebih muda itu turun, dan mengucapkan terimakasih sekali lagi. Lingga mengangguk, berkata tak apa karena sudah membantunya.

"Saya Abimanyu Mahardika," tangan Abimanyu terjulur, dan dibalas salam oleh Lingga. "Temen?" Tawar Lingga padanya, Abimanyu mengangguk pelan.

"Oke."

700 words dong wkwk.
anw gimana new covernya?
abimanyu nya ganteng banget ya ehehe.
jangan lupa streaming God's Menu!

STM'79, ft. SKZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang