Author POV
Saat ke empat manusia itu asik gelud, om tadi yang kini udah di dalam es mas Todo melototin mereka.
Aneh, harusnya es semacam ini bisa dia hancurkan dengan mudahnya, tapi kali ini tidak, badannya terasa kaku seakan ada yang menahan quirk miliknya.
"Kau juga gagal huh?"
Seketika om itu merasakan tekanan yang kuat, seluruh badannya menjadi panas dan kaku, kemudian...
Prang!
Es itu hancur, sontak saja ke empat manusia itu menoleh bersamaan, melihat ke arah lawan mereka tadi.
"...batu?"
[Name] mengerutkan keningnya, bentar-bentar, itu bukan batu deh kayaknya, itu...
"Si om kok jadi patung?!"
Melihat keanehan itu, tentu saja para pengawal [Name] langsung berdiri di depan gadis itu, jangan sampai terjadi hal yang tidak di inginkan.
"Kenapa dia?" Gumam Todoroki, mata dwi warnanya menatap lawan mereka yang kini sudah menjadi patung.
[Name] lalu ngedip-ngedip, dia berjalan melewati ketiga orang itu, hendak menuju orang yang sudah menjadi patung tersebut, namun tangannya langsung di tahan oleh Bakugo yang menatapnya garang.
"Mau ke mana kau?!" Kata Bakugo gak selow.
"Ke sana lah, kita harus memastikan apa yang terjadi" Balas [Name].
"Dan membiarkanmu dalam masalah lagi? Tidak!"
"Aweee, perhatian banget sih"
"HAH?! SADAR GA SIH KALAU KAU KENAPA-NAPA AKU YANG REPOT?!"
Bakugo ngegas, [Name] menghela nafas lelah, dia lalu menunjuk patung itu.
"Tapi kita harus lihat" Jawab [Name], menurutnya justru kalau begini lebih baik mereka cek.
"TIDA--"
"Ayo"
Todoroki langsung menarik tangan [Name] dari Bakugo, kemudian dia membawa [Name] mendekati patung itu.
Au ah, yang penting [Name] di sampingnya, pasti bisa dia jagain.
Dari pada di pegang-pegang sama Bakugo, heuh, Todoroki ga tahan lihatnya.
"Oi oi oi! Kau--"
"Anu Kacchan, kita ikut saj--"
"Bacot!"
Bakugo menepis tangan Midoriya dari bahunya, sambil mendumel kesal Bakugo menyusul [Name] dan Todoroki, tentu Midoriya juga mengikuti mereka.
Sabar ya ijo kesayangan kita semua :'(
Setelah sampai mereka berempat mengamati si om yang tiba-tiba jadi patung batu ini.
"Pasti om ini durhaka sama emaknya, makanya dia di kutuk jadi batu" Celetuk [Name] sambil nunjuk-nunjuk patung itu.
"Ka-kayaknya bukan begitu deh [Name]-san..." Balas Midoriya sweatdrop, ada-ada saja deh.
[Name] lalu nyengir gaje, yah dia kan mencoba berkonspirasi.
"Terus gimana? Aneh sekali..." Lanjut [Name].
"Yah gitu, tidak usah di pikirkan, pulang saja sekarang!" Bakugo kembali menarik lengan [Name], dia menyeret paksa [Name] menjauh dari sana.
"Lah? Masa di tinggalin?" Sambil menahan tangannya, [Name] menatap Bakugo ga suka.
"Terus mau di bawa pulang untuk jadiin patung di kolam ikan gitu?" Greget banget ini Bakugo dengan sultan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Protect Her | Boku No Hero Academia
Fanfiction[Name] tak perna menyangka hidupnya yang biasa saja layaknya orang normal di dunia yang kini penuh dengan para pengguna Quirk akan berubah drastis. Ketika 3 pemuda itu masuk dalam kehidupannya yang normal, maka semua berubah jauh dari ekspetasi [Na...