14. Nonton

3.3K 533 115
                                    

Author POV

Ada filem baru di bioskop.

Dan [Name] gak sabar untuk menontonnya.

Dia udah siap.

Tinggal go.

Tapi, pas di ngebuka pintu rumahnya....

"Yo"

"...."

Tiga pangerannya sudah menunggu di depan.

"Ngapain kalian di sini?" Tanya [Name] dengan jengah, bukannya kenapa, tapi dia tuh lelah di ekorin tiga curut ini terus, dia kan mau menikmati me timenya.

"Menemanimu pergi" Balas Todoroki datar, [Name] menghela napas.

Dia tuh cape jalan bareng manusia-manusia ini, pasti tiap di jalan, dia jadi bahan ghibahan orang-orang.

Di bilang maruk karna sekali gandeng, langsung tiga ikemen.

Hadu....

Dia tuh gak maksud ngebuat Midoriya,Bakugo,sama Todoroki jadi pengawalnya.

Cuma ntah kenapa tiga manusia ini memiliki jiwa babu yang sangat kuat.

Gak ada salahnya kan dia menikmati berkat Tuhan?

Toh kapan lagi punya tiga cogan yang selalu setia menemani setiap saat susah maupun senang.

Ea.

"Baiklah-baiklah, kalian boleh ikut, tapi aku mohon, gunakanlah pakaian santai, jangan gunakan kostum pahlawan kalian, oke?"

Maka ketiganya pun berganti pakaian.

Di mana?

Yah yang pasti bukan di semak-semak apa lagi depan [Name], nanti [Name]nya keenakan yang ada.

"Nah gitu dong, kan kalian jadi tampak cakep dan seger" Lah seger, kirain sayur apa.

"Jadi [Name]-san mau ke mana?"

"Ke hatimu"

"...."

"Becanda, maksudnya mau ke bioskop, nonton"

Lalu mata Todoroki berkilau-kilau, dia menatapmu penuh harap.

"Mariposa?"

"..."

Kau terdiam.

Apasih nih orang.

"Iya deh iya" Katamu, karna sebenarnya kau maunya nonton film horor, bukan kisah cinta menye-menye anak SMA.

Todoroki lalu tersenyum tipis, sesenang itukah dia? Ga perna ke bioskop atau apa nih.

"Eh tapi beli tiket dan camilannya sendiri! Kaga ada bagi-bagi!" [Name] gimana sih, katanya kaya, beliin temannya tiket masuk aja emoh.

"Memang siapa yang minta dibelikan?!" Bakugo ngegas.

"Yah kan cuma bilang! Apa sih?! Lu kok marah-marah terus kayak cewek datang bulan?!"

"HAAAHHHH?!"

Bakugo erosi.

Eh, emosi.

"Em Kaccan, jangan---"

"BERISIK KAU DEKU! DASAR BE---"

Plak

Mulut Bakugo lalu ditabok oleh Todoroki.

Wah.

"Nanti tiketnya habis, ayo cepat kesana" Todoroki menatap tak suka ke Bakugo yang menurutnya sangat membuang-buang waktu dengan emoci-emoci teros.

Protect Her | Boku No Hero AcademiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang