Dulu aku mengagumimu.
Seringkali memerhatikanmu dari jauh, lalu merasa salah tingkah ketika mataku bertemu dengan matamu.
Aku masih ingat betapa lucunya saat itu.Kita bertukar pesan dengan rutin
Mengabari satu sama lain
Hanya hal biasa
Tapi mampu membuatku tersenyum sepanjang hari.Lalu kala itu
Kamu menghilang begitu saja
Padahal yang ku tau kita baik-baik saja
Tapi entah mengapa kamu berhenti mengirimiku pesan,kamu berhenti menelfonku.
Kita terasa sangat asing.
Singkatnya saat itu hatiku pernah patah karenamu.
Dan jujur saja, sakit akibat patah itu masih terasa hingga kini
Tapi semua terasa baik-baik saja seiring waktu yang berlalu.Aku kira kita tidak bisa menjadi teman lagi setelah aku yang sungguh membenci luka akibat patah hati saat itu.
Tapi perkiraan ku salah.
Sebab kini kita baik-baik saja.
Kita masih mampu bertukar pesan, meski tak lagi ada perhatian yang sejelas dahulu
Kita masih saling menyapa saat bertemu
Kita juga masih terlibat obrolan saat kira berada di satu lingkungan dengan teman-teman kita.
Ternyata kita bisa sebaik-baik seperti ini.Dan teruntukmu...
Mungkin perasaan ini masih tetap ada untukmu.
Tapi, tenanglah, aku tak akan memaksakan kehendak.
Akan ku biarkan kamu, perasaanku dan kenangan kita tetap hidup dan tersimpan di tempat terbaik di dalam hatiku.
Aku ingin kita bahagia
Meski tak mampu untuk sedekat dulu lagi.Panguragan,23 mei 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
you in my poem
شِعرSemoga dalam setiap patah kau menemukan kata pantang menyerah. Dalam setiap tangis kau menemukan kekuatanmy kembali. Peluk hangat dariku untuk kalian pejuang rindu pada seseorang yang bukan milikmu🤗