Part 11

1.3K 84 2
                                    

Zahra sudah masuk kuliah kembali setelah seminggu sudah ia libur untuk menormalkan pernafasan nya. Pagi ini Zahra diantar oleh suaminya sampai depan gedung kuliahnya agama tak mau Zahra jalan jauh jika Agam menurunkan nya di depan gerbang kampus. 

Seorang laki-laki yang diam di depan pintu masuk gedung laki-laki itu yang sudah merasa kehilangan saat Zahra tak masuk kuliah dalam seminggu, Danish laki-laki yang tengah memperhatikan Zahra dalam  diam saat pertama kali Zahra masuk kampus ini dalam hati Danish ada kerinduan yang amat mendalam ia baru mengalami ini, perlahan Danish menghampiri Zahra yang tengah kebingungan mencari kelasnya. 

"Assalamu'alaikum" Salam Danish dan Zahra menoleh 

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh" Jawab Zahra yang diakhiri dengan senyuman

"Kamu lagi nyari kelas? " Tanya Danish

"Iya kak, dari tadi Zahra nyari kelas belum ketemu"

"Kelas kamu dimana? "

"Di GK 2A kak" 

"Yaudah yuk saya antar" Tawar Danish yg diangguki oleh Zahra. 

"Asma kamu sudah sembuh" Tanya Danish, ia mencoba mencairkan suasana. Ia ingin lebih dekat dengan Zahra. 

"Kok kakak bisa tau aku sakit asma" 

"Iya waktu kamu pingsan kakak yang bawa kamu ke klinik dekat kampus" Jawab Danish yang diakhiri dengan senyuman

"Terima Kasih kak, maaf sudah merepotkan"

"Gak ngerepotin kok, apa boleh saya minta nomor whatsapp kamu? " Tanya Danish hati-hati ia takut Zahra tak memberi nomor whatsapp nya yang akan membuat Danish malu 

"Boleh kak" Jawab Zahra yang membuat hati Danish senang tak terhingga. 

"Oh iya nama kakak Danish, ini kelas kamu kalau ada masalah hubungi kakak aja ya, kakak ada di kelas sebelah" Ucap Danish

"Baik kak, sekali lagi terimakasih kak" Ucap Zahra tulus

"Iya sama-sama, kakak ke kelas dulu ya assalamualaikum" Pamit Danish

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh" Jawab Zahra sambil tersenyum

Tanpa disadari Siska tengah memperhatikan interaksi antara Zahra dan Danish, Siska merasa cemburu karna selama berteman dengan Danish ia tak pernah diperlakukan semanis itu pada Danish. 

"Zahra" Sapa seseorang dari dalam kelas

"Wulan kamu di kelas ini juga? "

"Iya aku disini, gak nyangka kita bakal sekelas" 

"Iy… aduh" Zahra terjatuh akibat ada yang sengaja mendorongnya sampai jatuh ke lantai

"Upss sorry gua ga liat" Ucap wanita tersebut

"Mata lo rabun apa buta sampe gak liat ada orang disini" Sanggah wulan yang tak Terima Zahra diperlukan seperti itu pada orang yang sama saat menghukum Zahra

"Lo kalo ngomong dijaga ya! "

"Apa? Emang benerkan mata lo buta sampe gak liat ada orang disini" Jawab wulan dengan sengit, Siska yang gak Terima jika diperlukan seperti itu ingin menjambak rambut Wulan yang tergerai, namun Zahra segera cepat mengakhiri perdebatan antara Wulan dan juga Siska

"Maaf kak tadi Zahra yang salah Zahra berdiri ditengah jalan" Mohon Zahra yang mendapat tatapan tajam pada Wulan

"Nah gitu dong ngalah sama Senior " Ucap Siska yang langsung pergi menuju kelas 

"Kamu kenapa sih Zahra kaya gitu, orang kaya dia harus dilawan kalau tidak kita bakal ditindas terus" Cecar Wulan saat Siska sudah masuk dalam kelas. 

"Udah lan aku gak apa kok" Ucap Zahra menenangkan teman barunya

"Yaudah ayo masuk kelas, sebentar lagi dosennya dateng" Ajak Wulan 

"Yuk" Ucap Zahra sambil tersenyum. 

"Selamat pagi" Salam seseorang yang masuk dalam ruang kelas. 

"Selamat pagi" Serempak mahasiswa baru menjawab Salam dari dosen muda nan cantik. 

"Nama saya Nesya Lintani Arsyadi, kalian bisa panggil saya Nesya. Saya disini sebagai dosen pengampu Biologi Seluler. Status saya disini sebagai dosen honorer saya baru masuk mengajar disini setahun yang lalu. Saya tidak ingin basa-basi langsung saja saya absen" Jelas Nesya, Nesya mulai menyebutkan satu persatu mahasiswa sampai tiba nama Zahra yang dipanggil, Zahra menunjukkan tanganya sambil tersenyum dan saat itu juga intan merasa terpaku melihat wajah Zahra yang sangat tidak asing bagi dirinya

"Oke sampai disini perkenalan kita, akan kita lanjutkan pembelajaran ini minggu depan pada jam yang sama, saya tidak mau ada yang telat walau sedetikpun dan saya tidak menerima alasan apa pun itu" Perintah intan yang memang memiliki sifat tegas dan tidak suka basa-basi. 

"Saya akhiri selamat pagi" Salam intan tanpa menunggu jawaban dari mahasiswa ia sudah berjalan keluar ruangan. 

========================

Ditempat lain seorang pria sedang serius dengan layar monitor nya dengan jari-jari yang lincah mengetik di keyboard.

"Agam"

"Intan" Rasa kaget begitu ketara di wajah Agam, Pria itu lantas menutup layar leptop. 

"Kamu ngapain kesini? "

"Aku mau ngomong sama kamu gam" Pinta Intan dengan nada memelas

"Ada apa? " 

"Agam aku gak bisa ninggalin kamu" 

"Tapi aku ga bisa tan, sekarang aku udah menikah"

" Yaudah kalau kamu ga bisa ninggalin istri kamu jadikan aku yang kedua gam, aku ikhlas"

"Maaf aku ga bisa"

"Tolong gam, toh selama ini kita gak pernah ada masalah kan gam, dan aku yakin kita bisa melewati ini bertiga gam. Aku kamu dan istri kamu"

Agam melihat tatapan luka itu dimata Intan. 

Intan memeluk Agam menenggelamkan kepalanya pada dada bidang Agam. 

"Maaf aku gak bisa menghianati istriku sendiri" Intan melepaskan pelukannya pada Agam ia tak menyangka jika Agam akan menolak nya.

"Sebaiknya kamu kembali pulang, aku gak mau jika ada yang melihat kita dan akan menjadi fitnah"

"Kamu ngusir aku gam? " Tanya Intan yang tak percaya dengan sikap Agam pada dirinya. 

"Kamu jahat gam" Ucap Intan kemudian pergi dari hadapan Agam.





sebening Cinta azzahraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang