Epilog

3.9K 112 13
                                    

Agam POV

Seandainya aku tahu jika hari ini adalah hari terakhir bagimu, aku ingin menjadi seseorang yang mendampingimu disaat rasa sakit itu… . 

Jika aku tahu kalau kamu lebih dahulu pergi dari ku, aku ingin meminta maaf atas rasa sakit yang telah aku torehkan, dan aku ingin menjelaskan semua yang telah terjadi

Aku selalu mencintaimu, walau kamu bukan istriku tapi rasa cinta dan sayang itu masih bersemayam di relung jiwaku

Seandainya saja hidup memiliki tombol undo makan akan ku buat semuanya kembali terulang dan akan ku perbaiki semua. 

Seandainya dulu aku tak menyakitimu begitu dalam, mungkin sekarang aku tak merasakan penyesalan ini. 

Sekarang aku hanya bisa mengucapkan seandainya, betapa aku terlalu bodoh menyia-nyiakan wanita sehebat dan setegar dirimu. Mengapa aku terlalu terburu-buru mengambil keputusan untuk melindungi Intan sedangkan kamu Istriku tersiksa dengan keputusan ku.

"Zahra… . 

Bahkan untuk berkata pun aku tak sanggup ra. Mengapa Allah menghukum mas dengan hukuman seberat ini ra? Sanggup kah mas kehilangan kamu selamanya? Mengapa hidup mas selalu merasakan kehilangan untuk kesekian kalinya ra? Kenapa kamu harus pergi lebih dahulu sebelum mas menjelaskan semuanya? 

==========================

Danish diam duduk disamping gundukan tanah tempat kekasih hatinya beristirahat,  istirahat yang abadi. Semua orang menatap Danis yang sedang menatap nisan bertuliskan Aulia Nissa Azzahra, nama yang seharusnya ia sebutkan saat Akad nikah.

" Sayang… 

Baru sepatah kata tapi ia tak bisa melanjutkan. 

"Maaf… maaf aku telat menolong kamu" 

"Kamu beneran pergi ya? Bearti janji yang kamu itu bohong. Aku udah selesai koas loh, kamu gak mau liat aku jadi dokter sesungguhnya? Kamu tega ra! Tega ninggalin kita semua, tega ninggalin aku yang sudah lama menunggu kamu" Daniel mengelus bahu putranya dengan lembut, membiarkan Danish mengeluarkan segala isi hatinya. 

"Kamu wanita pertama yang membuat hati berdegup kencang ra, kamu tau gak sebahagia apa saat kamu nerima lamaran aku? Aku bahagia banget ra. "

"Udah nak! Kita pulang, kasihan Zahra kalau kamu terus begini" Bujuk Daniel, karena sudah hampir satu jam Danish duduk dan berbicara pada nisan Zahra. 

"Aku pamit dulu ya, aku janji akan selalu luangin waktu untuk jenguk kamu disini. Aku pulang ya Assalamu'alaikum" Daniel membantu Danish berdiri. Sejenak Danis diam memperhatikan pusaran tanah yang menjadi tempat peristirahatan Zahra yang abadi. 

Sebelum Danish benar-benar pergi, sekelebat bayangan Zahra yang tengah tersenyum muncul dalam pandangan Danish. 

"Zahra… 

Bruk

Danish ambruk tak sadarkan diri di depan makam Zahra. Pria itu kehilangan banyak tenaga dan juga cairan. Hantaman kenyataan yang membuat ia melupakan asupan makanan dan juga istirahat. 

===================

" Kak, kak Danish" Sayup-sayup Danish mendengar suara Zahra dan merasakan seseorang mengguncangkan pundaknya. 

"Kak Danish, bangun kak" 

Seketika itu pula Danish membuka matanya lebar-lebar, dadanya bergemuruh bahkan di dahi dan punggung nya sudah basah oleh keringat. Ia menoleh mendapati wajah khawatir Istrinya. 

"Sayang" Tanpa aba-aba Danish memeluk erat tubuh berisi Istrinya. 

"Kak, ada apa? " Zahra membalas pelukan suaminya. 

"Sayang, kamu harus janji sama kakak, kamu gak boleh tinggalin aku sendirian. Kakak gak sanggup kalau harus kehilangan kamu" Jelas Danish dengan nafas memburu

"Kak, Zahra disini bersama suami Zahra. Kemanapun suami Zahra, Zahra akan ikut pergi bersamanya kak" Ucap Zahra yang berusaha menenangkan suaminya, ia tahu jika Danish sedang mengalami mimpi buruk yang membuat ia ketakutan seperti ini. 

Zahra menjauhkan pelukan dan memberi jarak pada suaminya. "Kak, terimakasih banyak ya"

"Terimakasih buat warna yang kakak kasih untuk Zahra, terimakasih sudah menerima Zahra dan anak-anak dengan apa adanya. "

Danish menghapus air mata istrinya dengan kedua ibu jarinya. "Jangan berterimakasih sayang, kamu dan anak-anak adalah hadiah terbaik dalam hidup aku. Terimakasih juga kamu sudah mau berjalan bersama didunia yang fana ini bersama ku, kamu juga sedang mengandung anak kita itu adalah hadiah yang terhebat untukku" 

Zahra menangis saat Danish menyentuh perut datarnya dengan sayang. Danish tersenyum kemudian memeluk Zahra kembali. "Terimakasih sudah membawa aku melangkah menjahui masa lalu ku kak, aku gak tau jika gak ada kamu bagaimana aku bisa bertahan sebagai ibu tampa seorang suami"

Danis meletakkan dagunya diatas kepala Zahra dan tersenyum bahagia. 

"Kita sudah berjanji menjalani ini semua dengan suka dan duka, dan akan selamanya selalu bersama sampai maut memisahkan kita" Zahra mengangguk membenarkan ucapan suaminya. 

"Ayah, Ibu kakak udah siap sholat subuh. Kenapa ayah dan ibu lama sekali dikamar" 

Danish tersentak saat kedua anak sambungnya yang sudah memasuki kamar. 

"Iya sayang ini ayah dan ibu bersiap dulu ya"

"Aku mencintaimu" Ucap Danish sebelum pria itu pergi kedalam kamar mandi, membuat Zahra tersenyum dengan malu. 

====================

Alhamdulillah akhirnya selesai juga Cerita pertama aku😊

Terimakasih semuanya yang sudah membaca, like dan komen di cerita Nhytn.

Jika berkenan aku mau buat cerita baru lagi, yang InsyaAllah hari senin udah mulai up cerita baru yang judulnya Namamu di Lauh Mahfuz ku.

وَمِنْ كُلِّ شَيْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


وَمِنْ كُلِّ شَيْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah. (Az-Zariyat ayat 4)

-------------------------------------------

Diajeng Athiyah Wulandari seorang dokter pribadi di sebuah pondok pesantren terbesar di malang, dirinya yang terkenal cuek dan Bar-bar membuat para laki-laki takut untuk mendekati nya, tak hanya itu Wulan menganggap bahwa semua laki-laki itu tidak cukup hanya dengan satu wanita sehingga membuat Wulan malas untuk memulai sebuah komitmen. Namun kesalahan satu malam membuat hidup Wulan berubah sepenuhnya, kesalahpahaman yang tidak dapat diluruskan membuat dirinya menikah dengan seorang ustadz yang merupakan anak dari pemilik pondok pesantren tempat ia bekerja.

SAMPAI JUMPA DI CERITA SELANJUTNYA.

sebening Cinta azzahraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang