Chapter 8: Taman

23 5 0
                                    

Hai pembaca🌞
Jangan lupa vote ya,bantu saya supaya lebih semangat mengetik🌝.

Now playing
Smvll-zona nyaman

Natha

Selepas dari kafe Natha langsung pulang ke rumah hanya sekedar untuk mengganti pakaiannya.

"Dari mana saja kamu?,baru ingat pulang sekarang?",teriak lelaki paruh baya. Tidak lain adalah Ayah Natha sendiri. (Nama ayahnya Natha adalah pak Robi)

Bukannya menjawab,Natha malah meneruskan langkahnya menaiki anak tangga menuju kamarnya. Setibanya dikamar ia mencuci mukanya dulu baru setelah itu ia mengganti pakaiannya.

Jangan tanyakan kenapa Natha tidak mandi readers,karena Natha sudah mandi awkakwk/author.

"Mau pergi kemana lagi kamu?",tanya Robi,ayah Natha.

"Bukan urusanmu aku mau pergi kemana saja",jawab Natha enteng.

"Jelas urusan ayah,kamu itu anak Ayah",ucap Robi.

"Kalamusaya adalah anak anda,bahagiakan saya. Beri saya kebahagiaan seperti anak lain",ujar Natha.

Karena tidak mau menghadapi Ayahnya terlalu lama,Natha langsung pergi, ia mengendarai mobilnya dengan kecepatan diatas rata rata.

Natha berhenti di taman kota untuk sekedar menenangkan pikiran kacaunya saat ini. Suasana taman sangatlah menenangkan. Udara sore ini sangat bersahabat dengan situasi Natha.

Evalyn P.O.V

Sudah lama aku berjalan,aku memutuskan untuk duduk sejenak. Kini aku memilih untuk beristirahat di taman kota,karena menurutku saat ini di taman kota sangat menenangkan.

Aku memilih duduk di bangku taman.

"Huh,ternyata jalan kaki adalah hal yang melelahkan",batinku.

Aku sedikit membaringkan tubuhku diatas bangku itu. Memejamkan mataku berkali kali. Setelah kurasa cukup tenang,aku membuka mataku. Dan mataku menangkap seorang lelaki yang tidak asing lagi bagiku

"Sepertinya aku kenal",gumamku dalam hati.

Aku menghampirinya,dan ternyata..

"Natha?",panggilku.

Ya,lelaki itu adalah Natha.

"Kirana?",ucap Natha.

"Namaku Evalyn bukan Kirana",ujarku.

"Terus?",tanya Natha.

"Ya panggilnya Evalyn dong",ucapku.

Author POV.

Natha bingung dengan kedatangan Evalyn tiba tiba.

"Lo bisa duduk kan?",tanya Natha tanpa menatap Evalyn sedikitpun.

Merasa tersindir,Evalyn pun ikut duduk disebelah Natha.

Kini mereka duduk berdua,didepan mereka terdapat beberapa anak laki laki yang sedang menaiki ayunan. Mereka terlihat bahagia seperti tidak ada beban dihidup mereka.

 Mereka terlihat bahagia seperti tidak ada beban dihidup mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Imagination-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang