Chapter 03: Ferdian

42 6 0
                                    

Sesuai perjanjian Ferdian,dia pun mengantarkan ku pulang.

"Pegangan lyn",ujar Ferdian sambil menarik kedua tangan Evalyn dan melingkarkannya diperut Ferdian.

Evelyn sangat terkejut,dia merasakan kehangatan. Ya sebenarnya memang tidak dapat dipungkiri,Evalyn memang suka Ferdian sejak mereka bersahabat dekat. Namun,karena Evalyn sangat ahli menyimpan rasa,Evelyn memendamnya sendiri.

"Lho,Fer mau kita mau kemana?,ini bukan arah kerumah gw Fer",Ujar Evalyn saat tau bahwa jalan yang dilewatinyabukan jalur menuju rumahnya.

"Udahlah,nanti pasti kamu seneng,bentar lagi sampe kok",Ujar Ferdian menenangkan.

Tak lama kemudian mereka berdua pun sampai di tempat yang dituju Ferdian. Namun itu bukan rumah Valyn. Itu adalah puncak dataran tinggi yang letaknya jauh dari rumah Evalyn,tapi lumayan dekat dengan sekolah.

"Wah Fer,indah sekali pemandangan disini",kagum Evalyn pada Ferdian

"Kamu suka?",tanya Ferdian sambil menatap Valyn

"Sangat suka,sudah lama aku tidak datang di tempat seperti ini,panorama indah malam hari. Aku suka sekali",Jelas Valyn

Ditempat itu juga lumayan terang karena ada lampu disana ditambah lagi sinar rembulan pada malam itu yang merambat dan menyinari kedua sahabat yang kini tengah duduk di sebuah bangku.

Saat itu masih pukul 18.00,masih belum terlalu malam bagi Evalyn dan Ferdian.

"Makasih ya Fer udah bawa aku kesini",ucap Valyn sambil menyandarkan kepalanya di dada bidang Ferdian.

Ferdian kaget saat Valyn menyandarkan kepalanya.
"Iya,sama sama",jawab Ferdian singkat sambil mengelus lembut puncak rambut Valyn.

"Fer..." panggil Valyn pelan

"Iya?"

"Gw lapar..",rengek Valyn

"Hahaha kok lu gemesin sih,jadi pengen cium tau ga",Ucap Ferdian sembari mengacak rambut Valyn gemas.

"Ish lu ngomong apaan sih Fer",ucap Valyn malu

Terlihat kedua pipi Valyn memerah karena malu.

"Kenapa pipi lu jadi merah sih hahaha jadi makin gemes gw",Ferdian terkekeh pelan.

"APAAN SIH FER!!,GW LAPER LU MALAH BERCANDA IH GAK LUCU TAUU" ucap Evalyn yang kini mulai mengkerucutkan bibirnya

"Eh iya gw lupa,yaudah kita pulang yuk",ajak Ferdian.

Ferdian pun menyiapkan motornya dan menyuruh Valyn naik. Tapi saat Ferdian melihat kearah Valyn dia melihat Valyn memengangi kedua lengannya,karena kedinginan.

"Dingin ya?",tanya Ferdian.

"Enggak",jawab Valyn singkat.

"Lu ga jago boong Valyn"

Kini Ferdian mengambil sebuah jaket di jok motornya dan memakaikannya ke tubuh mungil Evalyn.

"Pake jaket gw dulu. Gw gak mau lu sakit gara gara nemenin gw Lyn",Ucap Ferdian yang hanya mendapat anggukan dari Valyn.

Setelah itu Valyn naik ke atas motor Ferdian. Jalanan malam itu sudah sangat sepi sekali padahal jam masih pukul 18.30 hanya terdengar motor Ferdian yang melaju disana,Ferdian dan Evalyn hanya diam tidak ada yang berbicara sepatah kata pun.

"Evalyn..udah sampai nih buruan turun deh",pinta Ferdian pada Evalyn,tapi tidak dijawab oleh Evalyn.

"Lyn?..",panggil Ferdian lagi namun tidak dijawab.

Imagination-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang