Sesampainya Hwanwoong disekolah dia tidak langsung masuk. Melainkan menunggu di pintu gerbang sekolahnya. Dia menunggu sahabatnya Xion.
"Hwannie!!" Xion pun berlari menghampiri Hwanwoong.
Hwanwoong yang sedari tadi menunggu pun tersenyum manis, "Xionnie terlambat? Kenapa lama sekali?" Protes Hwanwoong.
Xion hanya meringis dan merangkul Hwanwoong, "maafkan aku, alarm ku tidak berbunyi tadi. Ayo kita masuk!"
Mereka berdua pun jalan bersama. Tidak ada yang pernah berani mengganggu mereka. Kenapa? Xion. Dia sangat berbeda jika berhadapan dengan orang lain. Dia hanya bersikap lembut hanya kepada Hwanwoong. Dia menjaga dan melindungi Hwanwoong dengan segenap hati.
"Hwannie, hari ini adalah hari audisinya! Apakah kau sudah siap?" Tanya Xion.
Hwanwoong mengangguk, "nde, aku sudah siap. Aku harus berjuang agar bisa debut bersama hyung ku!"
"Hyung mu? Kenapa aku tidak mengetahuinya?" Xion menatap Hwanwoong dengan serius.
"Xionnie tidak pernah menanyakannya! Tapi nanti Xionnie harus bertemu dengan mereka! Maka dari itu kita harus lolos audisi itu!" Kata Hwanwoong dengan semangat membara.
Kalian tidak salah baca kok. Hwanwoong di ajarkan oleh Keonhee dan Seoho untuk menganggap mereka sebagai kakaknya jika berada diluar lingkungan rumah.
--------------
Dikediaman Kim bersaudara
"Hyung, kira-kira bagaimana rupa adik dari Seoho hyung dan Keonhee?" Tanya Leedo.
Ravn terdiam dan bergeming, "aku pun tidak mengetahuinya. Maka dari itu,kita harus berusaha juga agar dia dapat bergabung bersama kita."
"Berusaha? Kita? Bagaim-" Ravn yang mulai lelah dengan otak adiknya yang lemot pun menyelanya, "kita harus membujuk para juri, dan mungkin pd-nim."
"Tapi hyung? Apa kalian melupakan posisi ku di perusahaan itu?" Leedo memandang aneh ke Ravn.
Ravn terdiam dan menyadari, "ASTAGA! Bagaimana aku bisa melupakan bahwa kau lah yang membuat perusahaan itu? Ya sudah, kau uruslah agar Xion dan Hwanwoong bisa bergabung bersama kita. Aku tunggu kau di mobil. Kita akan ke perusahaan dulu, lalu ke sekolah Xionnie untuk melihat penampilan mereka."
"Ck, selalu saja begitu." Gerutu Leedo
"Aku mendengar mu anak nakal. Cepatlah"
"BAIKLAH! Ayo berangkat." Leedo pun masuk ke dalam mobil.
Leedo telah mengatur sedemikan rupa agar para juri dan pd-nim meloloskan Xion dan Hwanwoong. Mereka berdua pun segera pergi ke sekolah adik mereka.
-------------
"Keonhee, baby? Kau dimana?" Seoho sedari tadi sudah menunggu Keonhee, karena mereka akan ke sekolah anak mereka. Sama seperti Kim bersaudara, mereka juga ingin menyaksikan penampilan anak mereka.
Keonhee yang sedang melihat kalung yang menyimpan kekuatan Hwanwoong pun terkejut, "ah, aku disini. Ada apa?"
"Bukannya kita harus segera berangkat? Sudah ja-" Seoho terdiam melihat Keonhee yang sedang memandang kalung itu. "Ada apa dengan kalung itu?" Nada bicara Seoho menjadi serius.
"Aku hanya tidak ingin Hwanwoong menjadi dewasa, dan harus melepas segel kekuatannya. Aku hanya merasa takut." Keonhee menjawabnya dan kemudian menyimpan kalung itu.
Seoho yang mengerti dengan keadaan itu pun menarik Keonhee dan mengajaknya untuk segera berangkat, "sudahlah baby, jangan di pikirkan lagi. Aku yakin Hwanwoong sanggup menerima semua ini. Ayo kita berangkat." Seoho merangkul istrinya dan memasuki mobil mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth Untold
مصاص دماءKetika kau berpikir bahwa didunia ini tidak ada makhluk hidup selain manusia. Ketika kau berpikir bahwa semua yang ada di dunia ini dapat kau pahami. Bacalah.. Lalu pikirkan.. Kemudian sudut pandang mu akan berubah.