Setelah mereka makan siang, mereka pun pergi ke gedung agensi untuk menemui manager mereka. Hwawoong selama perjalanan pun tertidur kembali. Berbeda dengan Xion yang hanya memainkan hpnya.
"Xionnie, apakah Hwannie tertidur lagi?" Tanya Keonhee.
"Nde hyung, dia tertidur lagi." Xion menjawab sambil merapikan rambut Hwanwoong.
Keonhee berdecak pelan, "bangunkan saja dia, nanti pundak mu menjadi pegal Xionnie." Ravn yang sedang menyetir pun menyela, "biarkan saja dia tertidur. Lagi pula mungkin dia merasa lelah."
"Mana mungkin, di rumah kegiatannya hanya tidur. Tidak membersihkan rumah, meja belajarnya, bahkan piring setelah dia makan." Oceh Keonhee, bagaimana pun kita harus mengingat jiwa keibuan Keonhee.
"Maka dari itu kau yang harus membereskannya." Celetuk Leedo.
Keonhee menatapnya dengan sinis, "diamlah hyung, atau ku buat memar tubuhmu." Ancamnya
"Sudahlah Keonhee biar saja dia tertidur." Seoho berusaha menenangkan istrinya itu.
Keonhee menghela nafas, "baiklah, tapi jika Xionnie merasa pegal bangunkan saja dia. Nde?" Keonhee tersenyum dengan lebar kepada Xion.
"Nde, hyung. Tenang saja."
Tanpa di sadari mereka pun tiba di gedung agensi.
"Hwannie bangun! Kita sudah sampai." Xion menepuk pelan pipi Hwanwoong.
"Kita sudah sampai di rumah?" Tanya Hwanwoong dengan mata setengah tertutup.
"Aniyo, kita di gedung agensi. Karena besok kita akan pindah di dorm. Maka hari ini kita bertemu dengan manager." Jelas Xion, sambil memberikan minuman kepada Hwanwoong.
"Baiklah, ayo cepat turun." Ajak Hwanwoong.
Mereka pun bertemu dengan manager. Mereka diberitahu agar segera berkemas setelah pulang dari sini. Karena pagi-pagi buta nanti mereka harus berada di dorm. Katanya, "supaya kalian bisa merapikan barang-barang kalian."
Setelah membahas beberapa hal lainnya. Ravn pun mengantarkan Seoho, Keonhee, dan Hwanwoong pulang. Selama di perjalanan, Hwanwoong tidak berhenti berbicara. Entah kepada siapa pun. Misalnya.
"Leedo hyung, kenapa kau sangat mirip dengan anak ayam?"
Atau
"Seoho hyung, kenapa bisa mata mu sangat sipit?"
Meskipun pertanyaan membuat emosi, tapi siapa yang bisa memarahi Hwanwoong? Leedo yang awalnya ingin memarahi Hwanwoong pun tidak jadi akibat tatapan mata Xion.
"Hwanwoong? Nanti di dorm tidur bersama hyung yah?" Ajak Ravn.
"APA-APAAN KAU HYUNG! Tidak, tidak! Adikku akan tidur bersama ku!" Bantah Keonhee.
Leedo yang mengerti maksud hyungnya pun mengejeknya, "hyung, kau sangat mesum ckck."
Seoho menggeleng pelan dan bertanya kepada anaknya, "Hwannie ingin tidur bersama siapa?"
Hwanwoong berpikir sejenak dan menjawab, "Xionnie! Aku ingin tidur bersama Xion!" Jawab nya dengan mata berbinar.
Xion tersenyum lebar dengan jawaban Hwanwoong, "ups, sepertinya Ravn hyung di tolak lagi." Ejeknya.
"Hwannie tidak ingin tidur bersama hyung?" Ravn bertanya lagi dengan memasang muka cemberut.
"Ani!! Bukan seperti itu!" Hwanwoong menjadi panik, dia takut jika dia akan melukai hati Ravn.
Melihat Hwanwoong yang mulai panik, Ravn mulai merasa bersalah, "hahahaha, tidak masalah Hwannie! Kapan-kapan saja. Lagi pula, kita akan selalu bertemu kok." Ravn meliriknya dari cermin di mobil.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth Untold
VampireKetika kau berpikir bahwa didunia ini tidak ada makhluk hidup selain manusia. Ketika kau berpikir bahwa semua yang ada di dunia ini dapat kau pahami. Bacalah.. Lalu pikirkan.. Kemudian sudut pandang mu akan berubah.