Part 1

144 28 0
                                    

Bertahun-tahun sebelumnya.

Ada sepasang werewolf yang sangat menanti kedatangan seorang anak. Namun, apa daya keduanya adalah lelaki yang tak mampu melahirkan anak. Siang dan malam mereka selalu berharap kepada Moon Goddess agar dapat memilik anak.

"Apa yang kau lakukan disana? Cepatlah masuk hari mulai gelap." Seoho menghampiri Keonhee yang sedang diam dan termenung.

"Entahlah, aku merasa akan ada yang datang." Dia adalah Keonhee. Mate dari Seoho.

"Apakah kau gila? Mana mungkin ada yang ingin datang ditengah hutan seperti ini. Sudahlah cepat masuk ke dalam. Aku tak ingin kau sakit nanti." Dia menarik tangan Keonhee dan masuk ke dalam rumah.

Malam pun tiba, tetapi Keonhee tidak dapat terlelap sama sekali. Dia bahkan sudah memeluk Seoho, hal yang biasa dia lakukan jika dia tidak bisa tidur.

"Hey? Kau tidak bisa tertidur?" Tanya Seoho yamg sedang memeluk Keonhee erat.

"Ya. Aku merasa akan ada sesuatu yang datang. Tidak.. aku.. aku tidak tau kenapa bisa seperti ini." Racau Keonhee.

"Ya.. ya.. Tenanglah. Aku akan menemani mu sampai kau akan tertidur, aku ada di sini." Seoho pun mengusap lembut kepala Keonhee.

Seketika terdengar suara bayi yang sangat nyaring. Mereka berdua awalnya menghiraukan suara itu.

"Apakah kau mendengar kan itu?" Tanya Keonhee tiba-tiba.

Seoho pun terkejut, "kau juga mendengarnya? Suara tangisan bayi?"

"Iya, suaranya sangat nyaring. Aku akan memeriksanya." Keonhee yang sudah berdiri pun di tarik oleh Seoho.

Keonhee mengernyit, "kenapa? Aku hanya ingin memeriksanya."

"Kalau itu bukan bayi bagaimana? Bagaimana kalau itu hantu? Bagaimana-" Ucapan Seoho di potong oleh Keonhee, "Kau gila? Mana ada hantu di dunia ini, sudahlah kalau kau takut aku saja yang memeriksanya." Keonhee melepaskan genggaman tangan Seoho.

"Hey.. tunggu aku. Baik lah ayo kita memeriksanya bersama."

Mereka berdua bergegas turun keteras rumah mereka, dan yang mereka dapati sungguh mengejutkan.

"Seoho-ya, tolong tampar atau cubit aku. Ini bayi sungguhan?" Tanya Keonhee dengan mata yang berbinar.

Seoho hanya memutar matanya dan segera memeriksa keadaan bayi itu.

"Dia laki-laki." Katanya kemudian dan menggendong bayi yang menggemaskan itu.

"Aku akan merawatnya, kau harus setuju!" Keonhee mengambil bayi itu dan memeluknya dengan hangat.

"Bagaimana aku bisa menolak jika kau sudah seperti itu?" Seoho menghela nafas dan bertanya, "Tapi, apakah tidak ada pesan sama sekali? Kenapa orang tua bayi ini sangat kejam?" Tanya Seoho kebingungan

Seketika langit bergemuruh dan berbunyi sangat keras, sinar bulan yang awalnya redup seketika menjadi sangat terang. Mereka berdua memejamkan mata akibat cahaya itu. Kemudian terdengar suara.

"Lee Seoho, Lee Keonhee. Dia adalah anakku, anakku yang akan menyatukan kedua bangsa terbesar di dunia ini. Aku menyerahkan dia kepada kalian, dengan harapan kalian akan merawatnya dengan baik." Dia adalah Moon Goddess, dewi bulan yang sangat disegani oleh bangsa Werewolf.

Mereka berdua bergegas memberi hormat kepada sang dewi. Mereka sangat terkejut hingga tak dapat mengatakan sepata katapun.

"Dia memiliki kekuatan yang diinginkan oleh banyak orang, dia berbeda dengan werewolf yang lainnya. Tolong jaga dia sebaik mungkin." Pesan dewi bulan kepada mereka, yang kemudian menghilang.

"Keonhee-ya, ini bukan mimpi kan? Ini sungguh nyata terjadi bukan?"

"Ya, ini nyata, dan lihat benarkan ucapan ku bahwa akan ada yang datang hari ini." Keonhee membalas ucapan Seoho sembari menimang bayi kecil itu.

Seoho memegang tangan bayi itu dan kemudian berpikir sejenak, "apa nama yang harus kita berikan kepadanya?"

"Lee Hwanwoong, yang berarti kebaikan dan perdamaian." Seoho membulatkan matanya, "kau sudah memikirkannya? Bagaimana bisa?"

"Yah pabbo, kau lupa kalau aku bisa melihat masa depan? Ayolah Seoho, kau masih muda." Katanya lalu meninggalkan suaminya di depan pintu sambil menggendong Hwanwoong kecil. "Nah, nama mu sekarang adalah Hwanwoong dan aku adalah mama mu." Seketika mata bayi itu terbuka dan tersenyum kepada Keonhee.

"Astaga, kenapa kau sangat menggemaskan." Keonhee mencium pipi bayi yang gembil itu. "Ayo kita ke kamar, dan segera tidur."

"Barusan aku di tinggalkan olehnya? Begitu saja? Bersama bayi itu?" Seoho yang masih terbengong dengan kelakuan istrinya pun segera masuk ke dalam rumah. Lebih tepatnya mengejar sang istri.

-----------------------------
HAI!! Ini work pertama ku tentang fanfict. Mohon vomentnya yah!

The Truth UntoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang