Anjir Dosen Kampret

305 11 3
                                    

Dipagi hari yang cerah dengan diiringi oleh kicauan sepasang burung merpati yang membuat siapapun melihatnya akan gemas namun berbeda dengan seorang gadis ini yang masih saja bergelayut manja dengan selimut serta guling kesayangannya hingga seperkian detik suara teriakan sang bunda mampu membangunkan tidurnya

Naisha Aliyani"teriak sang bunda melebihi toa dimasjid

Eughh Apa bunda Ais masih ngantuk"ujar sang Anak dengan suara parau khas bangun tidur

Apa-apa coba kamu bangun terus liat jam ..emang kamu engga ada kuliah jam pagi berubah sayang sekarang kamu itu udah gadis dewasa bukan anak kecil yang harus bunda bangunin lagi gimana nanti kalau kamu udah berumah tangga"ujar sang bunda dengan sedikit menarik pergelangan tangan anaknya agar bangun

Ishh bunda ko tangan Ais ditarik-tarik sih sakit"paraunya berlaga seperti anak kecil

Setelah itupun naisha benar-benar bangun sepenuhnya tak lama matanya seakan-akan keluar dari bola matanya

Bundaaaaaaa"teriak Ais setelah melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 10 pagi

Kebiasaan sih udah subuh kata bunda jangan tidur lagi ini malah tidur lagi udah sana jangan teriak-teriak kasihan tetangga denger suara kamu yang ngalahin toa masjid"ujar sang bunda siapa lagi tak lain yaitu reka membuat sang anak merajuk karena perkataan bundanya

Ishh Ais sebel deh sama bunda kan yang teriak duluan itu bunda Ais kan anaknya bunda berarti suara Ais itu warisan dari bunda jangan salahin ais
"Ujar Ais sembari melangkahkan kakinya ke kamar mandi

Udah sana jangan banyak yang dibahas mau bunda potong uang jajannya"ujar reka kepada anaknya

Tapi kalau dipikir-pikir suara mereka itu tiada duanya hanya saja setiap mereka memperdebatkan perihal suara pasti naisha yang akan mati kutu oleh bundanya dengan senjata ancaman yang ampuh

Tak lama naishapun sudah selesai dan akan bersiap-siap berangkat kuliah dengan timbel yang dipersiapkan sang bunda ketika situasi seperti ini yang tak memungkinkan untuknya sarapan karena matkul dosen killer akan segera dimulai kurang lebih 15 menit lagi

Setelah 10 menit perjalanan akhirnya naisha sampai juga di kampus tercintanya dengan berpakaian casual sederhana tak menghilangkan aura kecantikan yang diwariskan oleh ibundanya
Tapi tak lama dari arah parkiran seorang pria muncul dengan gagah dan perut sobeknya yang akan membuat wanita-wanita ngiler ingin menjadi pendampingnya siapa lagi kalau bukan Pak dosen tampan Rizkan Almahendra ia tidak hanya sebagai dosen tetapi juga merangkap sebagai Abdi negara dikesatuan Kopasus berpangkat mayor tetapi kesibukan di militer tidak menghalanginya untuk melakukan pekerjaan yang lain yaitu sebagai dosen

Sampai ketika tatapan rizkan bertemu dengan manik mata kecoklatan milik naisha hingga membuat sang empu panik sekaligus gelagapan
Tak ingin ambil pusing rizkanpun turut melangkahkan kakinya ke ruang dosen dan akan memulai matkulnya hari ini
Naishapun sama ia sudah tak ambil pusing karena ini bukan hal pertama kalinya ia tertangkap basah telat seperti ini maka naisha melanjutkan langkahnya ke kelas fakultas Farmasi tempat ia menimba ilmu demi masa depan yang cerah

5 menit kian berlalu saatnya matkul pak dosen tampan pun dimulai derap langkahnya mendukung suasana kelas menjadi mencekam seakan-akan rizkan itu seperti hantu yang ditakuti

Selamat pagi semuanya",ujar rizkan pada seisi kelas

Pagi pak",seru seisi kelas

Tak lupa iapun mengabsen mahasiswa/i satu persatu hingga tiba saatnya giliran sang biang onar dipanggil siapa lagi kalau bukan Naisha Aliyani namun orang itu sama sekali tidak menjawab dikarenakan ia melanjutkan tidurnya yang tertunda membuat rizkan sudah tidak asing dan semakin dibuat geram karena tingkah salah satu mahasiswi nya ini

Dibalik Senapan Ss1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang