Akhir dari perdebatan rizkan dengan Ais kini ais tengah berada ditempat latihan memperhatikan prajurit satu persatu hingga tak sengaja mata Ais bertemu manik mata dengan sorotan khasnya ,tak lama Ais pun segera mengalihkan pandangannya ke rizkan dengan senyuman yang ia miliki membuat rizkan yang dipandang seperti itu kaku juga salah tingkahAda apa Ais?"tanya rizkan to the point
Hehe tidak apa-apa pak, hanya sedang menikmati nikmat Tuhan yang mana lagi yang engkau dustakan."timpal Ais malah sembari mendekat ke arah rizkan
Stop!mau apa kamu?"tanya rizkan
Namun ais tidak menggubrisnya sama sekali malah semakin mendekat ke arah rizkan,Al sedari tadipun memperhatikan keduanya membuat aneh dalam dirinya yang menunjukan rasa tidak suka
Tidak pak saya hanya ingin melihat nikmat Tuhan ajah ko,"ujar Ais tepat dimuka rizkan
Rizkan yang merasakan sesuatu hal yang anehpun mendadak mengerti dengan tujuan Ais tak lama ia pun mendukung rencana Ais
Ya Ampun saya baru dapat kabar bahwa kamu diperintahkan agar segera berkemas soalnya mobil ayahmu itu sudah dalam perjalanan,"ujar rizkan
Baik rizkan maupun Ais memperhatikan raut wajah kapten Al dari kejauhan walaupun jaraknya tidak terlalu dekat mereka pastikan bahwa Al tengah menguping pembicaraan keduanya dan mereka yakin rencana ini akan membuka peluang agar Ais dapat merebut hati kapten Al, setelah itu keduanya pun tertawa melihat kapten Al meninggalkan tempat latihan dengan wajah sedang menahan amarah
Hahahahaha,"tawa Ais mengema
Hahaha sudah cukup Ais saya sudah tidak kuat lagi perut saya sakit,"timpal rizkan
Iya pak benar,aku yakin bahwa sebenarnya kapten Al itu sudah mulai tertarik denganku pak,tinggal kita menunggu waktunya saja ketika semesta mengizinkan kapten Al dan aku bersama,"ujar Ais
Tanpa disadari oleh siapapun rizkan sebenarnya tengah memendam rasa pada Ais entah rizkanpun bingung sejak kapan rasa itu hadir tanpa mengucapkan permisi terlebih dahulu pada sang empunya,rizkan merasakan sakit hati ketika Ais mengucapkan hal itu memang tujuan awalnya ia ingin mendekatkan sepupunya dengan mahasiswi bar-bar nya ini namun malah dia sendiri yang terperangkap membuatnya simalakama
*****
Keesokan harinya adalah latihan menembak dimana latihan itu butuh konsentrasi amat tinggi serta bagaimana otak serta tangan dapat bekerja sama, setelah solat subuh para prajurit segera diarahkan untuk ke tempat latihan agar dapat mempersiapkan apa saja yang dibutuhkan, para pelatih pun sudah siap dengan keahliannya yang tak bisa disepelekan karena sebelumnya mereka pun pernah mengalami juga berlatih agar dapat menjadi satuan kopassus yang terkenal oleh dunia bahkan sangat ditakuti mereka bertugas untuk melindungi Negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI) maka dari itu kita sebagai rakyat harus bisa membantu menjaga kedaulatan negara kita dengan sikap toleransi gotong royong,dan sikap patriotisme.
Kemudian tak lama Ais datang dengan kebiasaannya ,oh iya ngomong-ngomong masalah Ais kapten Al belum tahu bahwa Ais masih disini karena sejak menguping pembicaraan Ais juga rizkan kapten Al menyibukkan dirinya agar tidak terlalu memikirkan kepergian Ais sampai solat subuh pun mereka sama sekali tidak bertemu mungkin kali ini Ais bisa bertemu dengannya karena bagi Ais tak bertemu satu hari dengan kapten Al membuatnya uring-uringan tidak jelas bahkan serasa hampa hidupnya
Setelah melakukan perjalan 1 km akhirnya Ais telah sampai ditempat latihan tembak-menembak bahkan tempat ini bisa dibilang sunyi damai terdengar sepoi-sepoi angin ,suara burung juga suara jangkrik ,sampai disana Ais bisa melihat dengan jelas wajah Al yang kurang dari 24 jam ini yang amat dirindukan kehadirannya, tapi sebelum ia menemui pujaan hatinya ia akan menemui dosen killer nya dulu baru setelah itu ia bisa memuaskan hati serta matanya menatap kapten Al
KAMU SEDANG MEMBACA
Dibalik Senapan Ss1
Teen FictionSequel(Jodoh Dari Orangtuaku) buat kalian yang belum baca nyok dibaca dulu Cerita Author yang pertama yaitu Jodoh Dari Orangtuaku Biar ntar nyambung jadi enak bacanya Naisha Aliyani seorang gadis cantik dengan sejuta kekonyolannya ia sedang berkulia...