Hari berganti bulan, Reinia merasa Reifal berubah dari sebelumnya. Selama beberapa bulan terakhir, Reifal bersikap cuek kepada Reinia. Reifal yang sudah jarang memberi kabar membuat Reinia khawatir serta kesal kepadanya. Reinia tidak mengerti atas perubahan sikap Reifal, jika Reinia bertanya Reifal selalu menjawab tidak apa-apa.
Hingga pada akhirnya, kekesalan Reinia sudah tidak bisa ditahan lagi dan Reinia mulai marah-marah tak jelas kepada Reifal.
"Rei kok kamu berubah sih?" Tanya Reinia kepada Reifal.
"Berubah gimana sih Rei, aku gini-gini aja kok." Jawab Reifal bingung.
"Gak Rei! kamu itu cuek terus kamu juga udah jarang kasih kabar." Sahut Reinia.
"Perasaan kamu aja kali Rei, aku biasa-biasa aja kok. Aku sibuk sama tugas-tugas ku belakangan ini." Sela Reifal masih santai.
"Tugasmu ngegame ya?! Kamu bohongkan!" Balas Reinia to the point.
"Udahlah Rei! aku lagi gak mau berantem. Aku capek." Bela Reifal yang mulai kesal.
"Kenapa kamu gak jawab aku! aku kangen kamu yang dulu Rei. Kamu kenapa berubah sih? Atau kamu udah ada yang lain ya jadi kamu berubah? Jawab aku Rei." Tuduh Reinia kepada Reifal. Reifal tidak terima dituduh oleh Reinia seolah-olah Reifal menghianati Reinia.
"Terserah kamulah Rei mau ngomong apa, yang penting apa yang kamu omongin itu gak bener. Aku gak pernah ngehianati kamu." Bela Reifal lagi yang sudah tak tahan lagi dengan tuduhan Reifal terhadapnya.
♡
Setelah kejadian itu, Reifal semakin cuek dan mulai membohongi Reinia. Awalnya Reinia mulai berpikir positif kembali dan masih menahan amarahnya terhadap Reifal. Namun, suatu hari pikiran negatif itu kembali menyerang Reinia. Ditambah lagi Reifal yang sudah lama tidak berkunjung kerumah Reinia karena sebelumnya Reifal sangat sering mengunjungi rumah Reinia.
Via Line
Reinia
"Kamu kenapa lagi sih Rei cuek mulu, kamu juga sering bohong akhir-akhir ini. Kamu udah gak sayang lagi ya sama aku, kamu udah ada yang lain?"
Reifal
"Gak usah mulai lagi deh Rei, kenapa sih kamu sering banget sekarang ngomong gitu? Kan aku udah bilang aku itu lagi banyak tugas, pergi keluar juga bareng Raka kadang sama yang lain juga, orang-orangnya kamu juga kenal semua gak pernah ada cewek, lagian kalo diluar aku selalu kasih tau kamu, kenapa kamu selalu nuduh-nuduh aku. Aku capek Rei gini terus!."
Reifal yang benar-benar lelah dengan tuduhan-tuduhan Reinia.
Reinia
"Gak tau deh Rei kamu tuh bener-bener berubah deh pokoknya gak kaya dulu lagi."
Reifal
"Udahlah bodoamat sama kamu deh Rei aku capek."
Reinia
"Tapi Rei kamu itu kaya nyimpen sesuatu dari aku, kamu ada yang lain kan?"
Reifal yang selalu menerima pesan dari Reinia dengan segala tuduhan-tuduhan itu mulai malas dan berpikir ingin menghentikannya saat ini juga. Namun hatinya berkata lain, ia masih ingin mempertahankan hubungannya dengan Reinia. Hanya saja, jika ia masih bertahan dia akan merasakan sakit hati terus menerus dengan tuduhan-tuduhan yang Renia berikan kepadanya. Akhirnya, Reifal memilih untuk diam dan tidak ingin menimpali perkataan Reinia. Reifal membalas pesan kekasihnya jika saja kekasihnya itu tidak lagi marah.
Disisi lain, Reinia yang merasakan Reifal menyembunyikan sesuatu malah berpikir yang tidak-tidak. Namun dibalik itu semua, dia mengerti jika dia salah dengan apa yang dikatakannya. Hanya saja ego yang ada didalam dirinya sangatlah besar hingga membuat Reinia selalu saja melontarkan kata demi kata itu.
♡
Hai sobat Vanila
Maaf updatenya terlalu lama, karna banyak kesibukan-kesibukan yang harus aku kerjakan, dan baru sempat akhir-akhir ini.
Jangan sampai ketinggalan ya sobat ceritanya.
Pada penasarankan bagaimana hubungan Reifal dengan Reinia selanjutnya. Tetap setia ya sobat.
Dan jangan lupa vote kalian ya, vote nya gratis kok dan karna vote kalian aku juga jadi semangat nulisnya.
Jangan lupa komen dan share juga ya sobat vanila
THANKYOU BUAT KALIAN YANG SELALU SETIA SOBAT VANILA
💕💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Rintik Hujan berakhir Pelangi
Teen FictionRintik hujan sama seperti air mata yang selalu turun tanpa bisa kita hentikan. Namun akan selalu ada pelangi ketika hujan berhenti dan akan ada kebahagiaan setelah turunnya air mata.