ENAM

204 84 10
                                    

Cinta itu burung yang indah, yang mengemis untuk ditangkap tapi menolak untuk dilukai.

Hari minggu telah tiba, keysha yang masih setia tertidur pulas dengan kasur empuk nya dan selimut tebalnya.

Ketukan pintu terdengar tiga kali setelahnya pintu terbuka menampilkan sesosok wanita paruh baya namun masih terlihat awet muda. Siapa lagi kalau bukan mamanya keysha --Diandra-- yang sama cantiknya dengan putrinya.

"Sayang, banguk yuk, kita sarapan bersama." Ucap diandra dengan lembut.

Keysha yang mendengar ucapan lembut dari mamanya tersenyum lalu mengecup pipi kanan diandra.

"Morning mom," ucap keysha yang serak khas banguk tidur.

"Morning too my baby girl. Sekarang kamu mandi dan siap-siap, kita sarapan sama ayah kamu." Balas diandra. Putri bungsunya itu sangat merindukan sosok ayahnya --Davio-- karena davio jarang sekali berada di rumah, ia lebih sering dikantornya untuk bekerja hingga larut malam.

"Beneran ayah ada di sini, mom?" Tanya keysha dengan excited.

"Emang wajah mama yang cantik ini bisa berbohong iya?" Tanya diandra, ia dan keysha sama-sama memiliki kepercayaan diri yang maksimal. Terlebih wajah mereka sama-sama cantik dan penampilan yang menarik.

Keysha langsung beranjak dari kasurnya dan menuruni anak tangga karena kamarnya yang berada di lantai dua.

"AYAAH!" teriak keysha dari ujung anak tangga. Ia sangat gembira bisa sarapan bersama seperti saat ini.

"Makin cantik aja anak ayah, tapi makin bandel aja pasti. Mama mu itu loh sering cerita ke ayah kalau kamu masih sering keluar malam kan." Ucap davio. Lalu ia merenggangkan tangannya membiarkan putri kesayangannya memeluknya erat.

"Gak lagi kok yah, lagian keysha kan gak macem-macem di luar sana." Balas keysha yang sedang bergelayut manja di dada bidang ayahnya.

"Tapi bahaya keysha, kamu itu anak gadis. Kamu harus bisa jaga diri kamu sendiri," ucap davio lagi. Jujur, ia sangat menghawatirkan keadaan putrinya namun balapan merupakan hobi dari putrinya, ia harus bagaimana lagi. Terlebih, davio sendiri jarang berada di rumah dan tidak bisa mengawasi anak-anaknya secara langsung.

"Kan ada gino, dia kan bodyguard keysha yah." Keysha mengatakanya sembari terkekeh kecil.

Tapi, memang benar jika gino selalu menjaganya dalam kondisi apapun. Gino sudah seperti kakak ke duanya. Meskipun, umur mereka hanya berselisih hari dan lebih duluan gino yang keluar dari perut bundanya. Dalam hati, keysha bersyukur bisa bertemu dengan Gino sebastian.

"Kamu masih berteman dengan si dinosaurus?" Tanya davio.

"G-I-N-O ayah, bukan dinosaurus. Nama orang cakep-cakep malah ayah plesetin." Kesal keysha. Entah karena faktor umur atau apa namun ayahnya selalu menyebut sahabatnya, gino dengan panggilan dinosaurus.

"Terserah ayah lah, orang ganteng kan bebas." Bangga sang ayah. Memang, keturunan wijayanto sudah di karunai rasa kepercayaan diri yang sangat maksimal. Tentunya dengan gaya yang khas.

"Iyain aja dah." Balas keysha lalu menduduki kursinya di meja makan.

Diandra datang dengan vello yang berjalan di belakangnya. Lalu mereka duduk di kursi masing-masing.

Keysha : My Crazy GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang