CHAPTER 15

4.6K 291 68
                                    

Enjoy!
---

BRAAK!!

Suara bantingan pintu yang dibuka kasar oleh Jake, segera mendobrak kesunyian apartemen Scarlet. Namun, si pemilik hunian itu sama sekali tak keberatan, bahkan setelah Jake menutup pintu itu menggunakan kakinya. Mungkin karena Scarlet tak memiliki kesempatan sedetik pun atau mungkin tak peduli karena Jake benar-benar menyita segala kewarasannya.

Pria itu terus memagut bibirnya seraya mendorong tubuh mereka semakin dalam menuju tengah ruangan.

"Ehm!"

Keduanya melepas coat yang mereka kenakan dengan buru-buru. Membuangnya begitu saja di lantai. Lalu Scarlet mencengkeram erat kedua ujung kaus Jake sebelum ia membantu melepas kaus tersebut.

Ciuman mereka terpisah dan saat itu pula napas Scarlet tercekat, melihat pahatan tubuh itu. Tato menyebar di lengan dan sebagian dada Jake, menambahkan pesona liar tersendiri di mata Scarlet. Tangannya bergetar meraba, dan seketika kulit Scarlet tersengat.

Oh, apa yang baru ia sentuh ini? Dada itu benar-benar kokoh, keras, dan hangat sampai jemarinya ingin selalu berlindung di sana.

Pandangannya merangkak menghampiri wajah Jake untuk meyakinkan diri bahwa pria itu benar-benar nyata.

Jake tersenyum begitu tampan sekaligus menggairahkan dengan napasnya yang tersengal, namun kemudian pria itu kembali menerjang bibir Scarlet. Jake menggendong tubuh itu dan mendudukkannya di meja bar. Tangannya meloloskan ritsleting mini dress Scarlet yang terletak di belakang, sementara bibirnya mengecupi sepanjang leher dan bahu Scarlet.

Scarlet menggigit bibir bawahnya rapat-rapat. Matanya terpejam tak berdaya merasakan serbuan Jake. Ah, ini begitu membahayakan pertahanan Scarlet, namun ini begitu nikmat sampai ia didera rasa pusing.

"Apakah kau begitu menginginkanku?" Goda Scarlet, merasakan tangan Jake yang nakal di dadanya.

Jake melemparkan senyumannya yang mengundang hasrat di tengah matanya yang berkilat-kilat, membuat Scarlet tak tahan.

Ia menarik tengkuk Jake dan bibir mereka kembali berperang. Deru napas Jake yang panas, aroma tubuh Jake yang jantan, membuat Scarlet dilanda sesak, ingin menghirupnya untuk menghidupkan kalbunya.

Bibir Scarlet berganti menyapu sisi wajah Jake. Menggesekkan hidungnya di sana, kemudian bergerak rapuh namun pasti ke telinga, lalu berbisik rayu, "seberapa besar kau menginginkanku?"

"Sebesar dan sekeras aku akan menghunjammu. Kau yakin sanggup menerimanya?" Jake menyeringai, seraya mengusapkan jemarinya di inti Scarlet, sampai wanita itu terbelalak sesaat dan menggigit bibirnya lagi.

Wajah Scarlet menjauh, ia tersenyum penuh godaan. "Mari kita lihat apa yang bisa kau lakukan padaku." Tangan Scaret yang lembut dan lentik itu menari di dada Jake, membuat pria itu lagi-lagi menahan desakan tubuhnya untuk tak segera menerjang Scarlet.

Jake menggeram dan tangannya mengencang, merengkuh pinggung Scarlet. Wanita itu benar-benar menyulut hasratnya berkali-kali lipat. Ia jelas mendengar nada tantangan liar yang menggoda. Shit!

Manik Jake turun ketika Scarlet melepas ikat pinggangnya dengan lihai dan menjatuhkan celana pria itu. Jake menarik tatapannya kembali pada Scarlet. Semakin ingin tahu apa yang akan dilakukan wanita menggairahkan ini selanjutnya.

"Apa para wanita itu menyenangkanmu seperti ini?"

Oh fu*k! Mata Jake semakin menggelap menerima tangan Scarlet yang menggodanya di bawah sana. Ia sudah lebih dari sering merasakan ini, namun sentuhan malam ini terasa berbeda di tangan Scarlet. Bahkan ketika jemari itu masih terhalang, belum benar-benar menyentuhnya.

Trapped By Obsession [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang