chap 03

437 58 4
                                    

Perlahan pusat tata surya mulai menampilkan dirinya disebelah timur, cahayanya berusaha masuk melalui sela-sela kecil untuk membangunkan semua makhluk hidup yang masih menjelajah alam mimpi.

Terlihat seorang pria imut tengah menggeliat di dalam selimut yang menutupi tubuhnya sampai batas leher karena cahaya matahari yang menerobos masuk ke dalam kamar dan mencoba mengusik ketenangan tidurnya.

Perlahan kedua matanya mulai terbuka memperlihatkan warna biru laut pada matanya serta mengumpulkan nyawa sehabis bangun dari bunga tidur.

Pria itu berusaha bangun tapi ada sesuatu yang berat melingkar di perutnya, tidak hanya itu ia juga merasakan sedang skin to skin dengan orang lain.

Ia sedikit terkejut saat melihat tubuhnya tidak di tutupi sehelai benang pun, dan ada sebuah lengan kekar yang tengah memeluk pinggang rampingnya.

Entah reflek atau apa pria imut itu langsung menendang orang yang tengah memeluknya sampai terjatuh dari kasur. Dengan segera ia menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut, pikirannya sudah membayangkan hal yang tidak-tidak terjadi padanya.

"Apa yang kau lakukan!?" Pekik pria imut itu, dapat di lihat matanya yang sudah di genangi air yang siap tumpah.

Orang yang tadi terjatuh akibat tendangan dari pria imut itu hanya menatap tajam pada sang pelaku, dengan segera ia bangkit dari posisinya dan menghampiri si pria imut.

"Jangan mendekat!" Orang itu hanya menatap nya datar lalu kembali membaringkan tubuhnya di kasur empuk milik pria imut itu tanpa mengindahkan larangannya.

Perlahan pria imut itu beranjak pergi dari kasur dengan selimut putih yang menutupi tubuh polosnya, ia pergi ke kamar mandi untuk menyegerakan tubuh dan isi kepalanya.

Tak lama, hanya beberapa menit saja setelahnya pria imut itu keluar dari kamar mandi dapat di cium aroma mint serta strawberry yang ada pada tubuhnya. Kini wajahnya sudah tampak segar dan tubuhnya yang sudah di tutup oleh kaos oversize berwarna hitam serta celana training panjang.

Pria imut itu tak mendapati siapa pun di dalam kamarnya sehabis mandi tadi.

Aroma bau masakan tercium sangat lezat menandakan jika seseorang tengah memasak di dapurnya, pria imut itu segera keluar dari kamar dan pergi menuju dapur sesampainya di sana dapat ia lihat orang yang beberapa waktu lalu ia tendang dari kasur sedang menyiapkan sarapan.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya pria imut itu walau ia sudah tau pasti dengan jawabannya.

"Aku tau kau tak sebodoh itu untuk mengetahui apa yang aku lakukan" Jawab pria itu seraya meletakan dua piring nasi goreng di atas meja makan dengan telur mata sapi sebagai hiasannya.

"Sampai kapan kau berdiri disitu? Aku sudah menyiapkan sarapan"

Pria imut itu hanya memutar bola matanya malas kemudian melangkahkan kakinya menuju meja makan dan mendudukkan dirinya di hadapan orang tersebut.

"Makanlah, aku tidak meletakkan obat tidur atau racun di sana" Dengan berat hati pria imut itu memakan sarapan buatan orang yang ada di hadapannya.

Dan terpaksa ia akui jika masakan orang itu tidak terlalu buruk tapi masih jelas lebih enak buatannya.

"Kau apakan aku semalam?" Ucap pria imut itu untuk membuka percakapan di antara mereka berdua.

"Tidak ada"

"Jika tidak ada, mengapa aku terbangun tadi tidak ada pakaian yang melekat di tubuhku!? Tidak mungkin kau tidak melakukan sesuatu"

"Aku hanya ingin skin to skin denganmu, tidak boleh?"

Fallen Angel  || JaeWoo ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang