SILVER MAGAZINE (ON- GOING)

Three

"Morning.." Adrian sudah rapi dengan setelan kekantornya. sedangkan Luna masih di tempat tidur.

"loh kok kamu udah siap?" Senyuman tipis terbentuk di bibir Adrian.

"hari ini ada ketemu sama client yang mau kerjasama dengan Silver" ucapnya sambil merapihkan kembali kemeja dan dasinya. sang istri hanya memandangnya. tidak biasanya sang suami berangkat pagi sekalipun ada meeting.

"oh iya, aku udah siapin sarapan kamu ya. mandi dulu baru sarapan. aku berangkat.. kamu hati2 nanti bawa mobilnya ya" Luna hanya mengangguk.

sang suami berlalu.

Ting!

Suami kamu jemput aku.

Luna mengambil ponselnya dan membaca pesan yang baru saja masuk. ia mengernyitkan keningnya. tak paham dengan isi pesan yang dimaksud. Ia langsung bergegas mandi dan sarapan.

Saat makan ia mengecek kembali pesan yang baru saja di terima.

siapa yang kirim pesan ini? hatinya bertanya.

suami kamu selingkuh dengan team kamu.

pesan itu kembali masuk, sontak ia kaget sehingga handphone ditangannya jatuh.

tanpa menghabiskan sarapannya, ia langsung mengambil kunci mobil dan berangkat kekantor.

Seluruh karyawan Silver Magazine mengucapkan selamat pagi kepada dirinya. secara dia adalah istri dari manager marketing di Silver Magazine.

Ia buru-buru agar bisa sampai kekantornya.

setelah sampai diruangannya ia melihat sang suami berada diruangannya.

"Mas, kamu.. udah selesai meetingnya?"

tanpa ia liat ekspresi khawatir di wajah Adrian "Oh meetingnya di undur setelah makan siang Lun. why?"

Luna hanya menggelengkan kepala.

"Kamu cepet juga sampai kantor?"

"i..iya.. tadi ga macet sih" kata Luna. ia masih terpikirkan chat dari siapa yang ia terima pagi ini. dengan wajah khawatir dan lelah karena ia berlari-lari dari parkiran keruangannya.

beberapa teamnya sudah datang. ia melihat wajah rekannya satu persatu. dalam hati bertanya siapa diantara mereka yang berselingkuh oleh suaminya.

"Lun dan yang lainnya keruang meeting sebentar. saya mau perkenalkan anak baru."

Luna dan yang lainnya langsung meninggalkan meja kerja mereka dan segera keruang meeting.

Seorang wanita berjalan memasuki ruangan meeting. cantik, lugu dan polos dari wajahnya.

Karena Luna ada supervisor disana. Luna lah yang pertama kali bersalaman dengan dia.

"Luna.."

"Yuri.."

mereka bersalaman.

"Mohon kerjasamanya ya semua. tolong bantu Yuri.." ucap Adrian.

mereka membubarkan diri dari ruang meeting. kembali seperti semula.

"Yuri, nanti yang training kamu Luna ya." Yuri hanya mengangguk ketika Adrian mengatakan hal tersebut.

***