╬ zazpi dan pemberitahuan ╬

130 13 0
                                    

Delapan murid tersebut keluar dari ruangan itu setelah mendapat beberapa kalimat dari kepala sekolah. Jisung dan Chenle sudah kembali ke kelas mereka terlebih dahulu karena bel masuk yang sudah berbunyi dan juga tugas mereka untuk mengantar murid baru sudah selesai. Mingyu, Soonyoung, Jaehyun, dan Mark berada di kelas yang sama dengan Wonwoo, Jihoon, dan Taeyong, karena hanya kelas XI-C lah yang kekurangan murid.

Kepala sekolah tadi juga memberikan kelonggaran untuk Wonwoo, Jihoon, dan Haechan untuk masalah yang terjadi selama perkemahan tempo hari. Kini, mereka berdelapan sedang menuju kelas. Koridor sekolah saat ini sangat sepi, hanya ada beberapa murid yang mungkin saja terlambat dan guru yang berjalan cepat untuk mengajar.

Haechan berpamitan sebentar kepada mereka. Karena letak kelasnya yang berada di ujung koridor dan berbeda dari sahabatnya, membuat ia harus ke kelasnya sendirian. Wonwoo mengetuk pintu kelas yang tertutup, menandakan bahwa di dalam sedang ada pembelajaran berlangsung. Setelah mendapat izin dari guru yang mengajar, mereka pun masuk ke dalam kelas.

Karena ada murid baru, terpaksa pembelajaran saat itu ditunda terlebih dahulu untuk perkenalan mereka. Murid-murid yang berada di dalam kelas itu menatap kagum dengan keempat pemuda yang berdiri di hadapan mereka, kecuali Jihoon, Wonwoo, dan Taeyong yang sudah terlebih dahulu mengenal mereka. Belum juga semenit Mingyu, Mark, Soonyoung dan Jaehyun duduk di kursi mereka, pintu kelas tersebut diketuk kembali oleh seorang guru.

"Maaf mengganggu, Jeon Wonwoo dan Lee Jihoon, ada?"

Wonwoo dan Jihoon langsung mengangkat tangan kanan mereka sebagai jawaban. Setelah mendapatkan izin dari guru pengajar, guru tersebut mengajak Wonwoo dan Jihoon untuk datang ke ruang BK.

"Bang Tae, mereka mau dibawa kemana?" bisik Soonyoung.

"Ke BK, ntar deh waktu istirahat gue jelasin," jawab Taeyong dengan suara pelan. Soonyoung pun membenarkan duduknya saat dirinya merasakan lirikan dari guru di depan.

Sedangkan di tempat lainnya, Wonwoo dan Jihoon masuk ke ruang BK yang ternyata ada beberapa murid dan guru disana. Mereka berdua dipersilahkan duduk bersama dengan murid yang lainnya. Setelah itu mereka diberi penjelasan kenapa mereka semua dipanggil.

Ternyata, sekolah mereka akan mengikuti lomba 'Sekolah Ramah Anak' yang akan diadakan bulan depan. Lomba ini terdiri dari beberapa bagian, diantaranya adalah yel-yel setiap sekolah. Yel-yel ini sendiri harus memenuhi semua kriteria penilaian agar berhasil lolos ke bagian selanjutnya. Wonwoo dan Jihoon ditunjuk untuk membuat yel-yel sekolah mereka. Sedangkan yang akan menampilkan yel-yel tersebut adalah murid yang lainnya.

Guru yang sedari tadi menjelaskan itu menyerahkan dua lembar kertas yang berisikan informasi tentang kriteria penilaian yel-yel kepada Jihoon. Mereka berdua diberi waktu satu minggu untuk membuat yel-yel tersebut. Sesudah guru tersebut memberikan mereka semangat, mereka semua diperbolehkan kembali ke kelas masing-masing.

Mereka berdua keluar dari ruang BK dan berjalan menuju kelas mereka. Saat melewati toilet, Wonwoo menghentikan langkah Jihoon.

"Hoon, kamu ke kelas sendirian gapapa, kan?" tanya Wonwoo.

"Aku mau ke toilet dulu, kayaknya lama deh. Jadi ga usah ditungguin," lanjutnya.

Jihoon mengangguk setuju. Ia pun kembali ke kelasnya tanpa Wonwoo. Jihoon langsung duduk di bangkunya saat sudah diberi izin oleh guru pengajar. Jihoon ingin mengambil buku catatan di tas nya saat ia mendapat tepukan di bahunya dari arah belakang.

"Mana Wonwoo?" tanya Taeyong.

"Toilet," jawab Jihoon seadanya.

Taeyong mengangguk lalu melanjutkan kegiatan menulis materi di bukunya. Menit demi menit berlalu, pembelajaran di kelas mereka berlangsung dengan baik hingga bel istirahat pertama berbunyi. Mingyu mengetukkan kakinya ke lantai dengan tidak sabaran saat melihat guru yang tadi mengajar masih memberi beberapa kalimat yang menurutnya tidak begitu penting.

Nire Patua (DISCONTINUED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang