Sudah dua minggu sejak kejadian dimana Haechan diserang oleh serigala hitam itu. Haechan sudah diperbolehkan pulang beberapa hari yang lalu. Mereka sudah beraktivitas seperti biasanya kecuali Haechan yang masih harus berhati-hati dengan lukanya dan beberapa kali harus datang ke rumah sakit untuk mengecek kondisi lukanya.
Selama dua minggu ini, Mingyu dan ketiga sahabatnya berdiskusi bersama dengan mantan alpha king Nirea Pack serta pasangan jiwa mereka. Diskusi itu membahas tentang keempat alpha yang ingin berada di sekitar pasangan mereka dengan bersekolah di sekolah yang sama.
Seperti yang didiskusikan, hari ini adalah hari pertama Mingyu, Jaehyun, Soonyoung, dan Mark datang ke sekolah mate mereka untuk belajar—atau lebih tepatnya menjaga mate mereka. Mereka berempat saat ini sedang berdiri di dekat gerbang sekolah untuk menunggu mate mereka. Para siswa yang akan ke kelas mereka tak bisa memalingkan wajahnya dari keempat pemuda tampan berseragam sama dengan mereka.
"Pagii!"
Mingyu mengangkat kepalanya begitu ia dapat mencium aroma buah mangga dan suara lembut matenya terdengar di telinganya. Mingyu segera menghampiri Wonwoo yang sedang membantu Haechan keluar dari mobil Bunda Ren. Mark segera mengambil Haechan dari dekapan Wonwoo. Mingyu tersenyum ke arah Ren yang juga tersenyum ke arahnya.
"Kalian jaga anak bunda ya. Oh iya, kalian kesini naik apa?" tanya Ren.
"Diantar ayah saya, Bun," jawab Mingyu. Ren mengangguk.
"Wonu, nanti bunda harus ke toko, ngurus karyawan baru. Jadi, kalau semisal Mingyunya dijemput, kalian bareng Mingyu aja. Atau kalo si Mingyunya ga dijemput, pulang naik bis, dengan syarat Mingyu sama temennya ikut kalian. Biar nanti pulangnya Mingyu dianter ayah kamu. Paham?"
"Siap, Bunda! Tapi mana uang buat bayar bisnya?" Wonwoo mengulurkan tangannya ke arah Ren. Ren hanya menghela napasnya. Ia akan memberika beberapa uang kepada Wonwoo ketika suara Mingyu menghentikannya.
"Ga perlu, Bun. Saya sama temen saya bawa uang lebih kok, uangnya buat jaga jaga bunda selama di jalan nanti."
Ren mengangguk dengan semangat dan memasukkan kembali uangnya ke dalam dompet. Ia senang karena Wonwoo bisa mendapatkan seorang pemuda yang berpikir dewasa dan bijak. Sedangkan Wonwoo menarik tangannya dengan wajah cemberut dan kakinya yang menghentak tanah. Ren terkekeh melihat tingkah anaknya yang gagal mendapat uang tambahan.
Wonwoo dan Mingyu segera masuk ke sekolah diikuti oleh sahabatnya setelah mobil Ren kembali melaju dijalanan. Mingyu tertawa kecil ketika melihat wajah Wonwoo yang masih saja cemberut. Sangat menggemaskan, pikirnya.
[🌵]
holaa, sori hyunk udah lama ga update. ga ada ide hyunk. alurnya sih dah dari dulu ada, tpi y itu ga ada ide buat ngembangin. lagi jdi pembaca soalnya🙇
btw, menurut kalian, alurnya kecepeten kah? kalo iya, bakalan aku lambatin dikit, tapi nambah lama endnya soalnya konfliknya bejibun anj. kalo biasa ae, ya tunggu aku dapet ide😅
sengaja kasih spoiler biar greget
/walopun kagak/. kritik sarannya say👉👉—meaniemoseu
16/06/2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Nire Patua (DISCONTINUED)
FanfictionDISCONTINUED [ m e a n i e , s o o n h o o n , m a r k h y u c k , j a e y o n g ] ((( bxb, yaoi, bl, homo, gay! ))) ((( fiksi gays, jan baper ))) Wonwoo, Jihoon, Haechan, dan Taeyong saat itu sedang berkemah dengan yang lain. Siapa yang tahu bahwa...