Bodoh

38 2 0
                                    

"Hnggh" Jisung terbangun dari tidurnya di pagi ini. Dia berjalan keluar kamar.

Semalam Jisung tidur di kamar Anna, hanya berdua. Sedangkan Eunhyuk tidur di kamar adiknya Anna, karena kamar tamu sudah penuh.

"Mom!" Panggilnya, yang membuat siapapun disana berbalik ke arahnya.

Jisung mengedarkan pandangannya, namun tidak menemukan Anna. Dia mulai terisak, air matanya sudah mengalir dipipi. Adiknya Anna mendekatinya dan mencoba menenangkannya. Namun nihil, Jisung masih menangis.

"Astaga. Padahal kemarin anak itu pintar sekali, dia bercanda, makan, dan main dengan Anna" ujar salah seorang yang sedang memperhatikan Jisung yang sudah hampir 3 menit di tenangkan oleh adik Anna tapi tetap menangis.







Syukur saja Eunhyuk baru saja datang dari luar, sepertinya selesai berjalan-jalan.

"Ya ampun, anak Appa kenapa menangis?" Tanya nya lalu menggendong sang anak.

"Mom" rengek Jisung

"Mom tidak ada di kamarnya?" Tanya Eunhyuk dan Jisung menggeleng.



"Kemana Anna?" Tanya Eunhyuk kemudian pada adiknya Anna dan duduk disampingnya dengan Jisung dipangkuannya.

"Oh, kakak sedang keluar dengan Kak Evan untuk keperluan pernikahan" ujarnya

"Hmm.." Eunhyuk menggumam sambil mengangguk-angguk.


Hiks.. hiks ..

Menyadari anaknya masih terisak, Eunhyuk mengusap kepalanya.

"Jwie, Mom hanya pergi sebentar. Dia akan segera kembali. Lagipula ini rumahnya Mom, jadi dia tidak akan meninggalkan Jwie. Jangan menangis lagi ya" ujar nya.

Jisung berusaha menahan isakannya meski sesekali masih berhasil lolos.


Disisi lain, Anna dan Evan sedang duduk di sebuah cafe.

"Van, apa kau sudah mencoba bajumu?" Tanya Anna

"Bajunya sudah pas" jawab Evan

"Terima kasih yah, kau tidak marah saat Eunhyuk dan Jisung datang" ujar Anna sambil tersenyum

"Hha. Bagaimana mungkin aku akan marah, disaat akulah yang mengundangnya" Sontak pernyataan Evan membuat Anna terkejut.


"Apa maksudmu?"




"Anna, maafkan aku. Maaf karena aku berusaha egois. Aku menginginkanmu sampai aku berpura-pura tak peduli bahwa aku melukaimu. Dan terima kasih kau sudah mau merelakan kebahagiaanmu sendiri untukku" ujar Evan sambil menggenggam tangan Anna.

"Van? Jangan melakukan hal yang bodoh" balas Anna

"Tidak Anna, justru ini adalah hal yang benar. Melepaskanmu dan membiarkanmu bahagia adalah jalan terbaik"

"Van, 3 hari lagi kita menikah. Aku tak ingin mengecewakan siapapun. Terlebih hal itu akan menyakitimu"

"Apa kau lupa? Aku akan bahagia saat melihat kau tersenyum. Senyum yang tulus, bukan malah berpura-pura tersenyum"

"Jadi, kau akan membatalkan pernikahan kita?" Tanya Anna

"Ya, pernikahan kita memang harus dibatalkan. Maafkan aku" jawab Evan

"Lalu, semuanya? Semua yang sudah kau siapkan? Yang sudah orang tua kita siapkan?" Tanya Anna lagi

"Tenang saja, pernikahan kita memang batal. Tapi pernikahanmu tidak"

You Are My WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang