PART 6 KHAWATIR

21 2 0
                                    

VOTE DAN KOMEN

KALO ADA TYPO MAAFKAN

HAPPY READING
ENJOY!

"Rey sorry banget tadi..." belum sempat Tya menyelesaikan kalimatnya Rey sudah memotongnya.

"Udah cepat bukain!" Tegas Rey

Pintu UKS sudah terbuka Rey pun dengan segera mengangkat kinan masuk dan meletakkan gadis itu di atas tempat tidur yang tersedia di ruangan tersebut.

"Cepat periksa dia!" Titah Rey pada Tya yang sedari tadi melongo melihat kejadian di depannya.

"Eh iya iya" tanpa basa basi Tya langsung memeriksa keadaan Kinan. Setelah selesai Tya pun menghampiri Rey yang duduk di bangku dekat tempat tidur Kinan.

"Dia baik baik aja kan?" Tanya Rey dengan pandangan ke arah kinan. Tya tersenyum tipis ke arah Rey seperti nya ada yang sedang khawatir disini.

"Dia baik baik aja, bentar lagi juga siuman oh iya tolong kalo Kinan udah sadar kasih makan keknya dia belum makan dari pagi dan habis itu minum vitamin tuh udah gue letak di atas nakas" ujar Tya lalu berjalan keluar ruangan. Rey hanya mengangguk.

Rey mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.
"beliin gue bubur ayam sekarang antar ke UKS" titah Rey pada Nando.

"Lah buat siapa emang Lo sakit?" Tanya Nando.

"Udah lakuin aja gak usah banyak bacot" Rey langsung mematikan sambungan telepon nya dengan Nando.

"Engh duh pusing" keluh kinan yang sudah mulai tersadar. Mendengar itu Rey langsung menghampiri Kinan.

"Gimana?" Tanya Rey dengan muka biasa saja padahal ia sebisa mungkin menyembunyikan rasa khawatirnya.

Kinan yang masih memegangi kepalanya yang masih berdenyut menoleh ke arah Rey dengan wajah bingung.

"Gimana apa nya kamu itu kalo nanya yang jelas dong jangan bikin aku makin pusing" cerocos Kinan sedangkan Rey hanya memperhatikan betapa cerewet nya gadis ini.

"Gimana keadaan Lo?" Tanya Rey dengan sedikit kekehan. Kinan yang mendengar itu langsung menampilkan senyumnya.

"Aduh masih pusing disini" ujar Kinan dengan wajah yang lesu yang dibuat buat.

Ceklek

"Nando is here!" Teriak Nando sambil membawa kantong kresek berisi bubur ayam pesanan Rey.

"Ngucap salam bangsul bukan teriak" ujar Rey dengan wajah datarnya.

"Hehehe lupa gue" cengir Nando.
"Nih pesanan Lo" ucap Nando sambil menyerahkan bubur ayam tersebut ke tangan Rey.

"Beli ginian doang setahun gue nunggu" cibir Rey.

"Ye Lo bukannya bilang makasih malah ngehujat gue yang tak berdosa ini"balas Nando. Kinan terkekeh melihat interaksi antara dua orang sahabat itu.

"Nih makan" ucap Rey menyodorkan seporsi bubur ayam yang di bungkus oleh sterofoam. Kinan pun menerima nya karna memang ia sangat lapar sekarang. Ia akan dengan lahap memakan nya apa lagi jika makanan itu dari Rey.

Setelah memastikan Kinan menghabiskan bubur nya dan meminum vitamin Rey menyuruh Kinan untuk rebahan. Sedang kan Rey pamit karna ia sedang ada urusan mendadak.

"Gue udah suruh Lala sama Cindy buat kesini kalo gitu gue pergi" ujar Rey.

Kinan hanya mengangguk " hati hati dan makasih buat semuanya" ucap Kinan.

"Hm" balas Rey lalu berjalan keluar ruangan UKS.

"Kinan!" Teriak seseorang yang membuat Kinan Yang hendak tertidur menjadi melek lagi.

"Apaan" balas kinan, sedangkan Lala dan Cindy terlihat begitu khawatir dengan keadaan sahabatnya itu.

"Gimana keadaan Lo?" Tanya Cindy.

"Gue baik baik aja" jawab Kinan.

"Huh syukur lah gue kira tadi Lo udah pergi nan" ujar Lala dengan wajah tanpa dosa.

"Heh sembarangan Lo ngarep gue mati!" Marah Kinan. Sedangkan Cindy sudah tertawa terpingkal-pingkal.

"Bukan bukan gitu elah sensian amat gue itu khawatir tau gak" jelas Lala.

"Hmm serah Lo, gue mau pulang" ujar Kinan lalu keluar dari ruangan itu.

Jangan lupa vote & comment

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 24, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 Kinan's storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang