PART 2 REYNANDRA PRATAMA

21 2 0
                                    

VOTE DAN KOMEN
MOHON FOLLOW AUTHOR SEBELUM MEMBACA CERITA INI DAN TINGGAL JEJAK KETIKA KALIAN MEMBACA YA
HAPPY READING

"Rey bangun!" Teriakan dari wanita paruh baya itu sudah sepuluh kali menggema di rumah yang cukup luas itu. Namun yang diteriaki tak kunjung merespon membuat wanita paruh baya itu jengkel.

"Rey udah jam setengah tujuh!" Wanita itu merasa kesal dengan anak nya yang satu itu ia pun memutuskan untuk menghampiri ke kamar anaknya itu.

Ceklek

Kamar yang bernuansa hitam putih yang berukuran tak terlalu luas itu tampak  sedikit berantakan dan lihatlah pemilik kamar itu masih setia bersembunyi di balik selimut kesayangan nya. Mencari kehangatan dari dingin nya udara pagi.

"Ya ampun Rey bangun gak!"
"Bangun Rey"
"Mama jewer ni yaa!" Ucap wanita paruh baya itu yang merupakan mama Rey.

"Engh lima menit lagi ma" ujar Rey sambil mengacungkan 5 jari nya ke atas. Rey kembali ke dalam alam setengah sadarnya.

"Gak, bangun sekarang!"

Sinta ( mama Rey) bersiap siap akan menjewer kuping anak nya yang satu ini. Entah dari mana kebiasaan kebo anaknya ini berasal. Ah ia lupa jika suaminya juga 11 12 dengan Rey anaknya, Sinta meringis mengingat itu.

"Aaaa sakit ma aduh aduh!" Ringis Rey sambil memegangi telinga nya yang sekarang kemerahan akibat jeweran mujarab mama nya.

"Makanya bangun jadi kena jewer kan"

"Iyaa iyaa ini udah bangun" ucap Rey dengan suara khas orang bangun tidur.

"Mama tunggu dibawah" ucap Sinta lalu keluar dari kamar itu.

Rey pun mengambil handuk yang bertengger di gantungan lalu berjalan menuju kamar mandi.

Setelah setengah jam bersiap Rey turun menuju ruang makan disana sudah tampak mama, papa dan adiknya sedang menikmati sarapannya.

"Pagi" sapa Rey sambil mengambil tempat di samping adiknya yang masih duduk di kelas 4 SD.

"Pagi, masih susah di bangunin ya ma?" Tanya Tio (papa Rey) pada sang istri.

"Iya tuh pah gak jauh beda sama kamu"

"Ih papa gak kekgitu ma" elak Tio dengan sedikit kekehan.

Rey yang melihat perdebatan kecil antara mama dan papanya hanya menggeleng kan kepalanya.

"Pah mah aku berangkat ya" ujar Rey sambil mengambil sepotong roti dan tak lupa mensalim kedua tangan orang tuanya itu.

"Loh sarapan dulu" ujar sang mama.

"Di jalan aja mah" jawab Rey sambil menenteng tas nya di samping.

"Yaudah aku berangkat ya"

"Dadah kak Rey" ujar seorang gadis kecil ah Rey lupa kebiasaannya mencubit pipi gembul Shila ketika hendak pergi.

"Adu du kak Rey jahat" ujar gadis kecil itu sambil mengerucutkan bibirnya ke depan membuat Rey dan kedua orang tua nya tertawa melihat tingkah gadis kecil itu.
.
.
.
.

SMA GRAVITY

Yap disini lah seorang REYNANDRA PRATAMA bersekolah. Lelaki itu terkenal sebagai the most wanted of school gravity. Tak heran jika ia menjadi the most wanted karna memiliki wajah yang hampir sempurna. Banyak para gadis yang berusaha mendapatkan perhatian dari seorang Rey. Termasuk Kinan.

Selain itu, Rey juga memiliki otak yang di kategori kan jenius. Jadi ia tak bisa di bilang modal tampang doang, karna ia juga memiliki modal otak.

"Rey!" Teriakan itu membuat Rey mendengus kesal. Bisakah ia tak mendengar teriakkan itu sekali saja Tuhan. Pinta Rey dalam hati.

"Rey di panggil kok diem aja sih" rengek gadis berambut panjang itu Yang sudah berdiri di samping Rey.

"Apasih kinan!" Jawab Rey dengan jutek.

"Gimana udah suka belum sama aku?" Tanya gadis yang bernama Kinan itu dengan senyum yang merekah, matanya menyiratkan bahwa ia sedang menanti jawaban dari Rey.

Tanpa menjawab Rey langsung berjalan meninggalkan Kinan yang masih mematung. Biarkan saja lah gadis itu selalu membuat Rey kesal pagi pagi gini.

Rey berjalan menuju kelasnya disana sudah terdapat para sahabatnya sedang mengobrol sedangkan ada beberapa murid lain disana sibuk dengan kegiatan main hp nya.

"Woi bro tumben lama" ujar Farhan pada Rey yang sudah duduk dengan satu kaki di atas meja.

"Biasa" jawab Rey.

"Eh Rey si Kinan itu masih ngejar ngejar Lo?" Tanya bagus yang juga merupakan sahabat rey.

Raut wajah Rey tiba tiba berubah mendengar nama itu. "Masih lama lama bikin gue muak tau gak" jawab Rey.

"Wih Lo kenapa gak mau sih sama dia kan lumayan bro cantik, body goals juga" timpal Nando yang berada di samping Rey.

Rey diam ia tak menanggapi perkataan sahabat nya itu karna sampai sekarang ia juga tak tau apa penyebab dirinya tak menyukai kehadiran sosok gadis itu.

"Eh hai" sapa seorang gadis dengan nada lembut nya. Rey langsung mendongak melihat siapa yang datang, matanya langsung menangkap seorang gadis yang memiliki rambut panjang itu dengan senyum manisnya.

Rey mendengus kesal melihat gadis itu lagi.
Kenapa tuhan selalu mempertemukan nya dengan Kinan.

"Hai neng kinan panjang umur baru juga di ceritain" sapa Nando dengan tangannya yang mengayun di udara.

"Nih gue tadi buat sandwich kalian mau?" Tanya Saras sambil menyodorkan satu bingkisan berisi potongan sandwich.

"Wah makasih neng kinan" ujar Nando sambil mengambil bingkisan itu.

"Makasih ya" ujar Farhan sambil tersenyum.

"Eh btw tadi kalian ceritain gue?" Tanya Kinan penasaran.

"Iyaa tadi tu si Rey..." Belum juga Nando menyelesaikan kalimatnya ia sudah mendapatkan tatapan tajam dari Rey membuat nya menjadi bungkam.

"Si Rey kenapa?" Tanya kinan semakin bingung.

Sedari tadi Rey hanya memperhatikan gerak gerik gadis itu. Rey sungguh muak dengan sikap gadis ini yang sok akrab dengannya.

"Ikut gue" ujar Rey sambil menarik paksa tangan Kinan.

"Rey Lo hobi banget ya narik tangan gue, sampe hati gue ikut ketarik juga sama lo" ujar Kinan sambil tersenyum membuat Rey langsung melepaskan tautan tangan nya.

Jangan lupa vote & comment

 Kinan's storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang