PART 4 GAGAL MANING

15 2 0
                                    

VOTE DAN KOMEN
MOHON SEBELUM MEMBACA SILAHKAN FOLLOW AUTHOR DULU YA DAN JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK KETIKA KALIAN MEMBACA CERITA INI YA
HAPPY READING:)
MUSIC ON "INDAH PADA WAKTU NYA"

"Mungkin suatu saat nanti kau Dan aku bersama"

Suara alarm menggema di setiap sudut ruangan yang tak terlalu luas itu. Seorang gadis masih setia meringkuk di balik selimut pink nya itu. Tubuhnya berasa enggan untuk bangkit ia sudah terlalu merasa nyaman.sampai suara teriakan memenuhi Indra pendengaran nya membuat nya langsung bangkit dari tidur nya.

"Kinan bangun!" Teriak sang bunda sambil menggedor pintu kamar Kinan.

"I-iya bunda huaaap" jawab Kinan sambil menguap pertanda ia masih setengah sadar.

Kinan segera berlalu menuju kamar mandi setelah 15 menit untuk mandi ia segera bersiap siap untuk berangkat sekolah.

Kini gadis itu sedang berada di meja makan bersama dengan sang bunda mereka menikmati sarapan yang di buat oleh sang bunda. Gadis itu selalu berdua dengan bundanya selama satu bulan ini. Ayah nya tak kunjung pulang dari luar kota, sebenarnya Kinan ingin sekali menanyakan tentang keberadaan ayahnya. Namun setiap kali Kinan bertanya tentang ayah nya bunda nya selalu saja mengalihkan pembicaraan.

"Yaudah bunda Kinan berangkat dulu ya"
Ujar Kinan sambil menyalim tangan bunda nya.

"Iya sayang hati hati"
.
.
.
.
Pagi itu koridor yang awalnya nampak ramai seketika menjadi hening. Terdengar bisikan bisikan kecil dari para siswi yang tengah menatap kehadiran seseorang.

Yap Kinan sangat mengenali orang itu, seseorang yang 2 tahun terakhir telah mengisi relung hati nya. Kinan menatap lelaki itu dengan senyum yang merekah. Ia melangkah kan kaki nya menuju lelaki itu.

"Morning Rey" sapa gadis itu dengan senyum yang belum luntur.

Rey memutar malas kedua bola matanya pasalnya pagi pagi begini ia sudah di pertemukan dengan manusia seperti Kinan.
Oh ayo lah Rey ingin hidup tenang.

"Hm" Kinan yang mendengar jawaban dari Rey hanya sekedar deheman membuat nya mengerucutkan bibirnya ke depan.

Rey yang tak sengaja melirik Kinan pun terpaku sebentar melihat objek di depannya ini.

"Shit! Sejak kapan dia jadi imut" batin Rey. Sedetik kemudian Rey menggeleng kan kepalanya mencoba menghilangkan pikiran itu dari otaknya.

"Rey nanti gue pulang bareng Lo ya" ujar Kinan dengan mata berbinar. Rey kembali terpaku dengan mata itu ah ini gak bisa di biarin Rey langsung mengalihkan pandangan nya ke arah samping.

"Gak" 3 huruf yang penuh arti itu lah jawaban Rey.

"Boleh ya pliss boleh ya yaa" mohon Kinan dengan puppy eyes nya duh bisa bisa Rey mati di tempat di buat gadis ini.

Rey akui seorang Kinan memang memiliki wajah yang cantik dan imut ditambah lagi dengan lesung pipi nya menambah kesan manis ketika gadis itu tersenyum. Namun itu semua belum bisa membuat Rey menyimpan perasaan pada nya. Entahlah Rey Bingung dengan dirinya.

"Diam berarti iyaa aku tunggu kamu di parkiran nanti yes!" Teriak gadis itu Rey yang mendengar itu hanya menghela nafas nya pasrah. Seperti nya bukan masalah besar jika ia mengantar Kinan pulang.

***

Suasana kelas XII IPA 3 hari ini cukup kondusif, semua siswa sedang sibuk mengerjakan tugas yang di berikan oleh buk Astrid.

Kinan yang duduk di bangku tengah pun tengah serius mengerjakan setiap soal yang di berikan. Terkadang gadis itu melihat jam tangannya, ia merasa tak sabar menunggu bel pulang berbunyi.

Jam istirahat sudah berlalu beberapa jam yang lalu kini Kinan hanya akan menunggu bel pulang berbunyi maka ia akan segera berlari keluar kelas dan menuju parkiran menunggu sang pujaan hati.

Kringg

Akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga dengan tergesa-gesa Kinan Merapihkan peralatan belajar nya dan segera melangkah kan kaki nya keluar kelas namun langkahnya tertahan Karna tangannya di cekal oleh seseorang.

"Nan kok Lo buru buru banget sih?" Tanya Lala heran pasalnya Kinan biasanya selalu menunggu kedua sahabatnya untuk pulang bersama.

"Ah iya gue lupa bilang ke kalian kalo gue tu pulang sama Rey kalian pulang deluan aja" ujar Kinan. Lala dan Cindy melongo mendengar nya.

"Hah serius cie udah ada kemajuan" goda Lala pada Kinan yang sudah senyum senyum sendiri.

"Bagus deh kalo udah ada kemajuan nan" tambah Cindy yang di balas anggukan oleh Kinan.

"Yaudah gue deluan dadah"

Di setiap langkah Kinan menuju parkiran selalu tercetak senyuman ia tampak begitu bahagia hari ini. Kapan lagi bisa di antar pulang sama doi batin Kinan.

Kinan sudah berada di parkiran dan ia berdiri di samping motor sport milik Rey. Sekarang ia tinggal menunggu kehadiran Rey untuk mengantarkan nya pulang.

Sambil menunggu Kinan tampak berpikir
"Nanti pulang langsung atau singgah dulu ya? Ah tapi kalo misalnya pulang langsung ntar waktu sama Rey nya bentar doang dong tapi gapapa deh ini baru awal" gumam Kinan tak jelas.

Dilain tempat seorang lelaki dengan baju seragam yang keluar dari tempat nya dan kancing yang terbuka membuat kaos berwarna hitam itu terpampang jelas. Rey terlihat semakin tampan dengan gaya seperti itu. Rey segera mengambil tas nya dan berjalan keluar kelas namun langkahnya terhenti karna seseorang memanggil nya.

"Rey Lo jangan pulang dulu" rupanya itu suara aji ia adalah wakil ketua basket gravity school.

Rey mengernyitkan kening nya bingung.
"Kenapa Lo mau berduaan dulu sama gue?" Tanya Rey dengan wajah datarnya.

"Anjir ya kagak lah gue masih normal, itu pak Andi nyuruh kita keruangan nya katanya ada rapat dadakan" balas aji dengan kekehan.

"Harus banget gue ikut?" Tanya Rey malas.

"Yaiyalah Bambang kan lu ketua nya gimana sih udah lah yuk pak Andi udah nungguin"jawab aji sambil menarik bahu Rey dan membawanya ke ruang basket.

"Duh Rey mana sih lama banget" keluh kinan, gadis itu telah menunggu selama setengah jam namun Rey tak kunjung datang. Jika Rey udah pulang deluan mana mungkin motor nya masih Disini berarti cowok itu masih ada di sekolah.

"Apa gue susul aja" ketika Kinan hendak melangkah kan kaki nya seseorang menghampiri nya.

Sudah hampir satu jam Kinan menunggu Rey yang tak kunjung menampakan batang hidungnya. Kinan berulang kali menghubungi ponsel lelaki itu namun berakhir dengan suara operator yang mengantarkan bahwa Orang yang sedang dihubungi nya sibuk.

Ting

Calon pacar doain😌😜
Gue gak bisa nganter
Ada rapat basket.

Rentetan kalimat itu membuat Kinan menelan kekecewaan, sesibuk itu kah Rey atau ini hanya cara dia supaya menghindar.
Gadis itu pun hanya bisa menghela nafas lelahnya.

"Ternyata menunggu tanpa kepastian itu sangat menyakitkan ya"Gumam nya.

Jangan lupa vote & comment

 Kinan's storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang