Di sebuah rumah megah dengan fasilitas yang memadai. Rumah besar, pembantu yang siap melayani, keluarga yang lengkap, kasih sayang yang tak pernah berkurang, kebutuhan yang tercukupi. Itu adalah impian semua orang. Dan sekarang seorang gadis kecil mendapatkan hal itu.
Gadis itu membuat roti yang didampingi seorang wanita dengan celemek yang bertengger di tubuhnya.. Obrolan ringan memenuhi dapur yang berantakan karena bahan kue berceceran..
Derasnya hujan di luar sana dengan geblegarnya gemuruh yang memekikkan telinga disertai kilat.
"AAAHHH MAMA" teriak sang gadis sambil memeluk sang mama.
"Tenang sayang, ada mama disini" tenang sang mama.
Tok tok tok
Pintu utama terketuk membuat sang mama menoleh. Ingin beranjak membukakan pintu namun sang gadis tidak melepas melukannya dan tak ingin mamanya beranjak dari tempatnya.
"Tuh dia udah datang, padahal baru keluar beberapa waktu lalu. Mama bukain pintu dulu sayang, sebentar ya" pamit sang mama sambil melepas pelukan sang putri dan beranjak membukakan pintu. Gadisnya mengikutinya.
"Siapa?" tanyanya saat melihat orang yang datang.. Mata sang mama membulat saat melihat siapa yang ada di gendongan orang tersebut. Berlumuran darah di kepala dan tangannya
"Ini anak saya kenapa? Kenapa bisa kayak gini? Kenapa gak di bawa ke rumah sakit malah di bawa kesini sih!" tanya sang mama beruntun sambil terisak..
"Maaf bu, anak ibu meninggal dunia di tempat kejadian waktu saya cek detak nadinya. Maka dari itu saya bawa kesini." terang orang itu.
"APA?! GAK MUNGKIN PAK" teriak sang mama histeris sambil mengecek detak nadi anaknya karna tak percaya. Sambil teriak histeris.
"GAK MUNGKIN! INI GAK MUNGKIN!" teriaknya jauh histeris.
Sang gadis menghampiri mamanya dan memeluknya, ia sama sedihnya kehilangan adiknya.
***
"Semua pasti akan berlalu. Mungkin sekarang adalah badai tapi ingat hujan pasti akan berhenti"
"Sejauh apapun kamu berkelana, kamu pasti akan kembali. Karena kamu tau kemana kamu akan pulang"
Salam
Pioness_
KAMU SEDANG MEMBACA
Querencia
Подростковая литератураMenjadi atlet bela diri memang bukan keinginannya namun sebuah keharusan baginya. Menjadi seorang wanita yang dapat menjaga diri sendiri. Bertemu dengan pembuat onar di sekolah adalah cobaan untuknya.. Artelia Quenella Murid baru berpenampilan tombo...