Chapter 1 // Artelia Quenella

32 6 0
                                    

NOW PLAYING
REZZA-PERTAMA

Tanya dong.
Jam berapa kalian membaca cerita ini?

Selamat membaca

10 tahun kemudian

Dengan rambut di ikat dua di sisi kanan dan kiri lengkap dengan seragam putih abu-abunya serta permen lolipop di mulutnya. Artelia memasuki kawasan SMA Perbanas. Artelia murid baru di sekolah ini. Ia melenggang masuk mencari ruang kepala sekolah.

***

"Eh tadi gue liat ada anak baru di sekolah kita waktu gue liat habis ambil spidol di TU" ucapnya antusias

"Cewek apa cowok? Kalo cewek mau gue modusin ah" sahut temannya.

"Anak barunya tuh cew-" potong Beni saat melihat guru masuk ke kelas dan duduk di tempatnya.

Murid yang lain diam tanpa bersuara. Guru di depan mereka adalah salah satu paling galak di SMA Perbanas.

"Selamat pagi semua. Hari ini kalian mendapat murid baru. Semoga kalian bisa berteman dengan baik" ucap Bu Yutiah lalu menoleh ke Artelia.

"Berkenalkan diri kamu." suruhnya. Artelia hanya mengangguk.

"Perkenalkan nama gue Artelia Quenella. Biasa dipanggil Lia. Tapi lo semua bisa panggil gue sesuka kalian gue gak masalah asal gak nyinggung gue. Gue pindahan dari Purwokerto. Pindah ke sekolah ini karena papa gue pindah kerja ke Jakarta. Apa ada yang di tanyakan? " terang Arelia.

"Panggil sayang boleh dong" celetuk salah satu cowok di bangku belakang.

"Boleh kalo lo bisa kalahin gue" seringai Artelia.

"Widih nantangin nih cewek" sahut teman sebelahnya.

"Sudah-sudah, kamu boleh duduk di bangku kosong itu" tunjuknya pada Artelia.

Artelia mengangguk dan mengucapkan terimakasih lalu berjalan ke bangkunya dengan tasnya bertengger di bahu kanannya. Bu Yutiah keluar meninggalkan kelas karena memang bukan jamnya mengajar di kelas ini..

Artelia Quenella. Nama murid baru hari ini.. Cewek tomboy dengan rambut di ikat dua di kanan dan kiri tak lupa bandana orange di kepalanya. Artelia memiliki wajah cantik dan juga manis. Dari wajahnya tak terlihat bahwa dia gadis tomboy seorang atlet karate nasional. Ia tak pernah membanggakan bahwa dia atlet karate karena ia hanya ingin di kenal sebagai ARTELIA QUENELLA. Bela diri baginya adalah keharusan meskipun ia seorang cewek. Mungkin pemikiran itu terjadi 10 tahun yang lalu. Artelia sering berpindah sekolah, bukan karena dia nakal namun karena ayahnya yang sering dipindah tugasnya untuk mengurus perusahaan.  Mau tak mau ia harus ikut ayahnya.

Inilah Artelia Quenella dan inilah kisahnya.. Selamat menikmati kisah Artelia Quenella.

***
Artelia berjalan ke bangkunya. Bangku baris kedua dari belakang. Duduk di samping gadis kacamata lengkap dengan buku di atas mejanya. Artelia pikir ia adalah gadis membosankan dan kutubuku di lihat dari penampilannya. Tapi dia manis. Dan di belakang bangkunya ada cowok yang asal sahut saat perkenalannya.  Artelia duduk di kursinya. Lalu ada tangan yang terulur di depannya.

"Riska" katanya ambil mengulurkan tangan kepada Artelia.

Artelia melihatnya, lalu menjabat tangan itu. "Artelia"

"Kalo gue Beni. Boleh dong bagi nomor wa" katanya genit sambil mengulurkan tangan juga.

Artelia menjabat tangan itu lalu memelintirnya. Jangan harap Artelia akan bersikap manis kepada cowok model Beni ini.  "Boleh, kalo lo bisa menang dari gue." Seringainya.

QuerenciaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang