Chapter 5 // Maaf

13 2 0
                                    

Ada usul lagu untuk chapter selanjutnya?

Terimakasih sudah baca cerita aku
Jangan lupa vote dan komen kawan

Selamat membaca

"Kamu gapapa kan dek? Kamu diapain sama orang tadi?" tanya Yosi khawatir pada adiknya.

"Abang tuh salah paham tau!" ketus Yona-adik Yosi sambil memanyunkan bibirnya.

"Lah kan kamu nangis gara-gara dia" jawab Yosi bingung

"Ih enggak bang" rengek Yona.

"Cerita dulu kalo gitu" tugas Yosi sambil menggendongnya menuju motornya yang terparkir di pinggir jalan.

Yona menceritakan semuanya kepada Yosi. Ternyata Yosi memang salah paham. Yona nangis karena ditinggal temen mainnya yang sudah di jemput ayahnya. Padahal mereka masih ingin menghabiskan waktu bersama

***

Hari ini, latihan pertama Artelia setelah 2 tahun vakum dalam ilmu beladiri. Ia sudah tak pernah latihan setelah kejadian itu. Disaat setelah pertandingan terakhirnya waktu itu.  Menginjakkan kakinya disini.

Artelia menghembuskan nafasnya gusar. Ada perasaan yang mengganjal di hatinya. Baru beberapa langkah ia berjalan memasuki lapangan. Artelia melihat Yosi dan Dalu disana. Namun Artelia menghiraukannya dan menghampiri pelatih.

"Ngapain dia disini?" tanya Yosi kepada Dalu.

"Lo gak tau Yos?" tanya balik Dalu.

"Kebiasaan lo! Gue tanya lo malah balik tanya." balasnya geram sambil menjitak kepala  Dalu.

Dalu cengengesan "Ya maaf bos. Dia dan lo yang jadi perwakilam dari Dojo ini. Secara gak langsung dia partner lo di kejuaran selanjutnya. Gue kira lo udah tau."

"Hah?! Serius lo? Cewek kayak dia jadi partner gue? Yang bener aja."

"Gue becanda" Dalu memutar bola matanya.

"Syukur deh kalo becanda" jawab Yosi lega.

"Enggaklah. Gue serius Yosi Pradana! Dia yang bakal jadi partner lo. Lo gak tau rumor di Dojo ini? Dia Artelia Quenella. Dulu dia sempet bersinar namanya dengan julukan Ratu karena di setiap pertandingan karate, Dia selalu menang dan tak pernah kalah selama ini. Cuma dia udah 2 tahun vakum katanya sih karena kecelakaan. Gue udah tanya ke Pak Rocky tentang ini. Dan ternyata inilah faktanya. Dia bukan cewek sembarangan Yos. Lo harus akur sama dia." terang Dalu meyakinkan.

"Ogah banget gue akur sama dia. Cewek sok pahlawan kayak dia." dalih Yosi lalu berlari memgelilingi lapangan.

Yosi memikirkan penjelasan Dalu tadi. Yosi masih penasaran dengan Artelia.

***

Latihan yang melelahkan hari ini untuk Artelia. Selama 2 tahun tak pernah latihan begitu keras terutama latihan fisik. Artelia harus memulai dari awal lagi semua latihannya. Ya meskipun ilmu beladirinya tak hilang namun fisiknya tak seperti dulu.

Artelia menelusuri jalanan Jakarta dengan kaki jenjangnya. Artelia baru selesai latihan dan niatnya ingin berjalan-jalan sebentar sebelum pulang. Dia merasa tenang di luaran semenjak kejadian itu rumah serasa bukan rumah. Berbeda rasanya tidak seperti 10 tahun yang lalu.

"Pengen es krim" gunamnya dengan muka pengennya.

Dilihatlah alfamrt di depannya. Ia segera berjalan masuk dan membelinya.

"Selamat  datang di alfamart dan selamat berbelanja" sapa petugas kasir.

Artelia hanya mengangguk lalu mengambil keranjang belanja. Dirinya  menghampiri box es krim. Matanya berbinar melihat es krim yang berjajar. Dan mengambil beberapa varian.  Saat melihat keranjang belanjanya

"Gue beli es krim sebanyak ini habis gak ya? Ada cornetto 5, cup 4, cornetto mini 2 box, magnum 3 " pikirnya menimang-nimang

"Ah gak kali ya. Kalo pengen mah beli aja mumpung ada" putusnya dan membawa keranjang belanjaannya ke kasir.

"Selamat datang. Ini saja mbk? Kali aja mau nambah promo bulan ini." sambil menunjuk daftar promo.

"Enggak mas itu aja"

Mas kasir menghitung belanjaan Artelia. Tak lama Artelia merasa ada seseorang di belakangnya namun ia hirauan paling juga pembeli yang sedang antri.

"Totalnya Rp 214.000 mbk." kata mas kasir.

Artelia mengambil dompetnya namun tangan lain sudah memberikan kartu atmnya.

"Sekalian sama ini mas" katanya

Sontak Artelia menoleh dan terkejutnya bahwa itu adalah Yosi Pradana.

"Apaan sih? Gue bisa bayar sendiri. Ini mas" kata Artelia menyerahkan uangnya.

"Gue aja"

"Enggak, gue aja ini kan belanjaan gue!"

"Dibayari pacarnya kok gak mau mbk. " goda mas kasir.

"Dia bukan pacar saya mas!" bela Artelia.

"Jadi siapa yang bayar?" tanya mas kasir.

Yosi menurunkan tangan Artelia dan meletakkan kartu atmnya di meja kasir dan juga 2 coklat silverqueen.

"Pake itu aja mas. Sekalian coklatmya. " putus Yosi. Dan Artelia menyerah.

Mas kasir hanya mengangguk dan menyelesaikan tugasnya. "Ini mas mbk. Terimakasih telah berbelanja di alfamart. Sampai berjumpa kembali"

Mereka mengambil kantong itu dan meninggalkan alfamart.

"Nih duit lo" Artelia menyerahkan uangnya.

"Gak usah" tolak Yosi

"Gue gak mau ada hutang sama lo"

"Gue jajanin, sebagai tanda minta maaf gue. Gue minta maaf karena gue kemarrn salah paham sama lo"

"Baru nyadar lo?"

"Adik gue udah jelasin semuanya. Dan gue mau minta maaf ke lo"

"Oh bagus deh. Lo ngerti letak kesalahan lo. Gue terima maaf lo. Tpi gak dengan duit lo" kata Artelia lalu menyerahkan uangnya ke genggaman Yosi.

"Makasih dan gue duluan" lanjut Artelia.

****

Halo semuanya. Jumpa lagi
Maaf baru bisa update lagi. Karena akhir-akhir ini banyak banget kendala. Maaf ya.

Dan terimakasih udah banyak cerita aku.
Tunggu kelanjutannya ya

Salam
Pioness_

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

QuerenciaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang