"Kenapa lo bantuin Lexi kemaren" Pertanyaan pertama yang di dapat oleh Alisya saat baru saja mendaratkan diri di bangku yang masih belum terisi di dalam kantin.
"Gak ada alesan yang gimana gimana sih, cuma ya menurut aku buktinya belum jelas juga" Alisya duduk berhadapan dengan dua temannya yang duduk di depannya di halangi oleh meja persegi.
Makan di kantin saat jam istirahat pertama adalah hal yang sangat jarang di lakukan oleh Alisya, Namun karena paksaan dari Dara dan Rinta teman baiknya, mau tidak mau Alisya harus duduk di antara murid yang lainnya di sini.
"Jadi gimana, sekarang udah ke bukti dia ga salah" Alisya memicingkan matanya mendengarnya, Bagaimana yang bagaimana maksud Rinta.
Mereka terdiam sejenak kala Mbak Ita selaku penjaga kantin mengantarkan pesanan mereka, tiga mangkuk bakso juga tiga gelas es gelas sudah terhidang di hadapan mereka."Emangnya aku harus gimana? Aku juga mau ngasih saran gitu aja sih sama Pak Harry kemarin" Alisya meraih sendok juga garpu yang sudah di sediakan di atas meja, Lalu memberi sedikit saus dan sambal di mangkuk yang berisi bakso miliknya.
Dan mulai mengaduknya.Dara dan Rinta hanya mengangguk mendengar jawaban Alisya.
Menurut mereka Alisya adalah seseorang yang sulit di introgasi, Alisya akan bercerita jika ada yang ingin di ceritakan.
Mungkin hal ini pengecualian, Atau memang benar adanya seperti yang di katakan Alisya tadi.Auristela Alisya Shaenette, Adara Fredella Ulani dan Clarinta Ramaniya adalah teman dekat sejak mereka mendaftar sekolah dulu.
Pertemuan tak terduga saat mendaftar dulu mengantarkan pada persahabatan mereka sampai menginjakkan kelas tiga, Dan sangat beruntung bagi mereka karena mereka bisa satu kelas dari kelas satu sampai kelas tiga.Mendeskripsikan mereka bertiga sebentar jika kalian mencari yang lembut dan sangat sabar lari lah kepada Alisya.
Alisya terlihat sangat menggemaskan di antara ketiganya karena tinggi badannya yang sedikit lebih pendek dari dua sahabatnya, Gadis mungil dengan mata bulat juga rambut dengan model poni menutupi seluruh dahinya itu adalah Ketua Osis terpilih saat masih kelas dua, Dan jabatan tersebut sebentar lagi akan di lepas mengingat mereka yang sudah kelas tiga saat ini.Dara adalah gadis yang paling tinggi di antara mereka bertiga, Pembicaraannya yang asal asalan membuat mereka sangat betah berlama lama dengan Dara, walaupun tidak jarang mereka akan merasa jengkel.
Meskipun begitu Dara akan menjadi orang pertama yang akan datang jika salah satu dari mereka akan meminta bantuan. Dara sangat setia kawan menurut mereka.Sedangkan Rinta, Gadis yang suka pergi ke club ini juga tak kalah setia kawannya, Penampilannya yang sedikit berbeda dari ketiganya akan membuat orang lain yang tidak mengenal Rinta menyebut Rinta adalah gadis nakal.
Namun walaupun sering ke club Rinta adalah gadis yang sangat baik, Beberapa kali kebaikan seorang Rinta belum dilupakan oleh Dara juga Alisya.
Dan Alisya juga Dara tidak pernah memprotes tentang penampilan juga kebiasaan seorang Rinta karena hampir tiga tahun bersama membuat mereka sudah sangat kenal satu sama lain.
Alisya dan Dara hanya memastikan bahwa Rinta tidak sampai pada hal yang berlebihan."Gue kira lo suka sama Lexi" Suara Dara hampir saja membuat Alisya tersedak kuah bakso yang pedas dan masih panas tersebut. Alisya meletakkan sendok nya.
"Kalo aku bantuin ical, kalian juga bakal ngira aku suka sama ical" Ucap Alisya dengan mata yang mengarah pada meja di seberang mereka dan ke dua pasang mata lainnya mengikuti arah pandang Alisya yang menampilkan seorang cowok dengan tubuh gemuk yang sedang menerima pesanan nya dua porsi bakso, satu siomay dan dua es teh.
"Ya enggak juga" Gerutu Dara mengalihkan penglihatannya. "Itu bocah udah tau badan kayak gentong masih aja suka makan banyak" Tawa Alisya dan Rinta terdengar seraya menggelengkan kepala. Tidak satu dua kali Dara mengomentari porsi makan seorang Ical Putra.
KAMU SEDANG MEMBACA
AL LEXI
Teen Fiction[Follow dulu sebelum baca ya] "Sejauh apapun kamu pergi, Seaman apapun kamu sembunyi, Jika takdir sudah menentukan kita akan kembali, Pertemuan itu pasti akan terjadi" "Pertemuan di atas segala perubahan" Ini cerita tentang Alexi Aderald Agler dan A...