"AL-LEXI"_Bab 5

15 7 43
                                    

Pukul tiga sore lebih lima belas menit area sekolah sudah sangat sepi, Mobil mobil dari guru guru yang mengajar pun sudah tidak ada satupun.
Namun gerbang yang masih terbuka menandakan masih ada sedikitnya seseorang di dalam area sekolah ini.
Hal itu langsung di pergunakan Alexi dan anak anak Vabroos lainnya untuk membawa Alisya yang tidak sadarkan diri.
Berbagai pertanyaan dari satpam yang menjaga gerbang saat melihat kondisi Alisya yang saat itu berada dalam gendongan Alexi, Namun tanpa menjawab Alexi melewati satpam itu begitu saja dan membawa Alisya ke ruang UKS.

Saat ini, Alexi sedang duduk dengan kepala yang ia sandarkan ke tembok juga sesekali melirik ke arah Alisya yang sedang terbaring masih belum membuka matanya.
Terlihat juga Arees ada di sampingnya dengan tangan yang memegang obat merah dan kapas untuk mengobati lukanya.
Tidak lupa Thomi, Galen juga Nevan yang memilih duduk di lantai dan sesekali saling berebut obat merah yang juga untuk mengobati luka masing masing.

"Abis udah kita kalo pak harry sampe tau ini" Ucap Thomi dengan sedikit rintihan yang keluar dari bibirnya kala obat merah tersebut tepat mengenai lukanya.

"Udah deh, obatin dulu itu luka baru bahas" Sahut Galen sambil terus mengusap ngusap lukanya dengan obat merah, Rintihan kecil pun tak terelakan untuk keluar.

"Kita tau lo jago berantem tapi lebam lebam lo juga perlu di pertahiin lex" Ucap Arees sedikit menyenggol Alexi yang ada di sampingnya.

"Biar besok bisa kuat juga buat bales dendam, bisa bisanya anak cewek juga di hantam" Celetuk Nevan.

Anggota Vabroos yang lainnya sudah di perintahkan Alexi untuk pulang, setidaknya mereka bisa mengobati luka luka yang mereka dapat dan tidak mungkin mereka akan berdesakan dan secara bergantian untuk mengobati luka mereka.
Anak anak geng sekolah lain yang berhasil melukai Alisya tadi langsung melarikan diri begitu saja.
Anak anak Vabroos tidak ada yang mengejar karena terlalu fokus pada Alisya yang tergeletak. Mereka juga sudah tau akan mencari kemana jika ingin menemui anak anak geng sebelah tersebut.

Saat melihat Alisya tergeletak pikiran seluruh anggota Vabroos langsung memikirkan nasib geng mereka.
Vabroos, walaupun mereka sering tawuran tapi mereka selalu melindungi murid yang satu sekolah dengan mereka lainnya.
Anggota Vabroos tidak akan membiarkan ada seseorang yang terluka kecuali anggota Vabroos sendiri saat tawuran seperti tadi.
Dan terlukanya Alisya karena masalah mereka pasti akan mengancam geng mereka jika hal ini di dengar oleh Kepala Sekolah.

"Ehh udah bangun lex" Ucap Arees kala melihat pergerakkan dari tangan Alisya, Sontak Arees dan ketiga lainnya langsung bangkit menghampiri kasur yang di gunakan Alisya tiduran. Terkecuali Alexi yang terlihat masih tetap di kursinya.

"Lo gak papa?"

"Ada yang sakit?"

"Jangan banyak gerak dulu"

Itu pertanyaan dari Thomi, Galen dan Nevan secara bergantian saat melihat Alisya perlahan membuka matanya.
Alisya merasakan kedua lengannya sedikit berat saat akan di gerakkan.
Tidak separah yang kanan, Alisya melirik lengan kirinya yang rasanya lebih berat dan sakit.
Bisa di lihat seragam Alisya yang memang berlengan panjang di potong begitu saja hingga pendek dan memperlihatkan lengannya yang ternyata sudah di balut perban yang masih memiliki bercak darah.

"Sorry, seragam lo kita gunting, susah lengannya panjang mau ngobatin" Ucap Arees.

Kepala Alisya masih sedikit pusing namun perlahan ia bisa mengingat apa yang membuatnya bisa sampai di sini. "Aku di uks?"

"Lo pingsan dan langsung kita bawa kesini" Galen yang menjawab.

Alisya menggerakkan kakinya, mencoba untuk duduk namun kedua tangannya masih sulit untuk ia gunakan membantunya duduk.
Mengerti situasi Arees dan Galen langsung membantu Alisya dengan memegang kedua pundaknya dan Alisya berhasil duduk dengan punggung yang ia sandarkan di bantal yang di susun.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AL LEXITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang