Bukan tidak mungkin perginya Alisya ke sekolah dengan membawa sebuah paper bag membuat Liana, ibunya menatapnya dengan penasaran.
Mobil mogok miliknya rupanya membuat Alisya harus memikirkan jawaban ketika ibunya bertanya perihal sesuatu yang ia bawa.
Kemarin Alisya dengan sengaja mencuci sendiri kemeja seragam milik Alexi dan menyetrikanya hingga rapi tanpa sepengetahuan Liana, Namun saat berangkat sekolah dengan di antar seperti ini tidak bisa membuat Alisya menyembunyikan seragam Alexi."Apa yang kamu bawa?" Alisya memasang raut wajah biasa saja kala Liana melontarkan pertanyaannya. Untungnya Alisya sudah menyiapkan jawaban karena saat sarapan tadi Liana sudah memberitahunya bahwa Alisya akan di antar olehnya.
"Jaketnya Rinta, kemaren sempet Lili pinjam" Alisya mungkin harus meminta maaf pada Rinta nanti karena Alisya terpaksa menggunakan nama Rinta untuk alasannya.
Rinta dan Dara yang sering berkunjung ke rumah Alisya membuat Liana sudah hafal dengan dua teman dekat anaknya tersebut."Kemarin mama habis dari pemakaman papa kamu, maaf ga ngajak kamu soalnya mama lewat sana sekalian mampir jenguk papa kamu" Alisya menganggukkan kepalanya mendengar penuturan Liana, Sambil tersenyum Alisya bertanya pada Liana.
"Mama sampein salam aku kan buat papa?"
"Selalu, Mama juga sempet ngadu ke papa kamu kalo kamu makin hari makin bandel" Alisya memberenggut mendengarnya di susul kekehan pelan dari Liana.
Alisya sangat dekat dengan Liana, Karena Liana saat ini hanya memiliki Alisya membuatnya begitu menyayangi anak semata wayangnya tersebut.
Hampir tiga tahun sudah Alisya di tinggal Ayahnya. Ayah Alisya meninggal di saat Alisya masih kelas tiga SMP dulu.
Setelah kepergian suaminya, Liana tidak ada niatan sama sekali untuk menikah lagi karena Liana merasa bisa mengurus Alisya yang sudah sedikit dewasa sendirian.
Alisya dan Liana juga sangat rutin satu bulan sekali mengunjungi pemakaman Liam, nama Papa Alisya.
Jika Alisya sangat merindukan papanya, Alisya bisa datang ke sana satu bulan tiga kali.Berbicara tentang Liana yang mengunjungi makan suaminya kemarin membuat mereka tidak sadar sudah berada di depan sekolah Alisya.
Setelah menyalimi tangan Liana, Alisya berangsur turun dari mobil.Dengan membawa paper bag nya Alisya ingin langsung mencari keberadaan Alexi, Memberikan seragamnya dan mengambil jaketnya.
Namun setelah mengunjungi kelas cowok tersebut, Alisya tidak menemukan seseorang yang ia cari.Alisya memutuskan untuk kembali ke kelasnya yang sebelumnya ia lewati tadi, Di sana sudah ada Rinta yang sedang duduk dengan memainkan ponselnya, juga ada beberapa murid lainnya yang sudah datang sedang mengobrol dengan murid yang lainnya juga.
"Habis nyariin Lexi lo?" Tanya Rinta tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel, Hingga saat ia tak mendapat jawaban Rinta sedikit melirik ke arah Alisya setelah itu Alisya baru menganggukkan kepalanya. "Nyari anak itu sepagi ini, dia tuh masih mendingan Dara dateng ke sekolah sepuluh menit sebelum bel masuk, sedangkan Lexi, kalo belum bel mana mau dia ada di sekolah ini" Lanjut Rinta lalu kembali fokus pada ponselnya.
"Arees sama yang lain juga belum ada" Ucap Alisya lalu duduk di kursi di sebelah Rinta.
"Mereka tuh sama kayak kita, dimana ada lo di situ ada gue sama Dara, sedangkan kalau Lexi gaada ke empat anak buahnya juga pasti gak ada" Alisya kembali menganggukkan kepalanya tanda mengerti.
"Kamu tau banget tentang mereka"
"Siapa yang gak tau anggota Vabroos di sini, lo doang" Jawab Rinta dengan menekan kalimat akhirnya.
Alisya menghembuskan nafas beratnya, padahal ia ingin segera menyelesaikan urusannya dengan Alexi.
Alisya harus kembali menemui Alexi nanti saat istirahat pertama saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
AL LEXI
Teen Fiction[Follow dulu sebelum baca ya] "Sejauh apapun kamu pergi, Seaman apapun kamu sembunyi, Jika takdir sudah menentukan kita akan kembali, Pertemuan itu pasti akan terjadi" "Pertemuan di atas segala perubahan" Ini cerita tentang Alexi Aderald Agler dan A...