Chapter 21

5.4K 210 14
                                    

Setelah pernyataan Rafael yang di anggap oleh Risa hanya candaan membuat Rafael kesal. Siapa yang tidak kesal saat seseorang menyatakan isi hati nya dia malah menganggapnya candaa saja!

"Aku seriusn! Aku tidak sedang bercanda!" Rafael masih tetap memegang kedua tangan Risa dengan erat. Rafael merasakan tangan wanita berusaha melepaskan tangan nya di bahu Risa.

"Raf, kita sedang nonton film tidak enak di lihat orang lain." bisiknya di keremangan ruang bioskop. Meski banyak orang yang sibuk tak memperhatikan nya tetap saja ia merasa malu terlebih bingung harus menjawab apa pernyataan Rafael yang mendadak.

"Aku hanya ingin jawaban mu tidak lebih." ujar nya terus mendesak Risa untuk menjawab pernyataan cinta nya.

"Apa yang harus aku katakan Raf? Aku bingung tidak tahu harus menjawab apa." bisik pelan dengan memelas karena terus di desak oleh Rafael.

Risa tak ingin membuat pria itu sakit hati karena jawaban nya sebab hati nya masih tertutup oleh pria manapun untuk saat ini. Risa hanya ingin fokus bekerja mengurus Hotel nya untuk lebih berkembang dan menikmati hari nya bersama orang-orang yang ia sayangi setelah perpisahan mereka 5 tahun lalu.

"Jangan bingung. Katakan saja isi hati mu yang sebenarnya kepadaku, Ris?" Rafael terus mendesak tak peduli tatapan memelas Risa karena ia ingin sekarang jawabannya.

"Ya atau tidak, Ris?" lanjutnya lagi menatap manik mata Risa.

"Aku butuh waktu Raf, kau tau sendiri bagaimana kisah cinta ku sebelum nya. Aku tidak ingin terburu-buru. Kita jalani saja ini semua Raf. Aku mohon jangan memaksa ku untuk menjawabnya sekarang. Aku mohon." bisik Risa dengan mata memerah ingin menangis.

"Baiklah, aku akan menunggu. Jangan menangis. Aku juga minta maaf karena terus menekan mu." kata menyadari kesalahan nya.

"Maafkan aku Raf, aku masih tidak ingin berhubungan dengan seaeorang karena saat aku membuka hatiku kepada Max dulu, dia malah menginginkan keperawaan ku saja."

****

Sesudah menonton bioskop yang mereka sendiri pun tak menonton film tersebut karena masing-masing memikirkan sesuatu hal entah itu apa dan saat ini suasana mulai membaik karena sikap Rafael yang seolah-olah tak terjadi apa-apa di dalam bioskop.

"Tubuhmu kecil tapi makan mu banyak sekali." Rafael mengelengkan kepala nya menatap takjub Risa yang lahap sekali. Risa hanya bisa tersenyum kecil sambil memakan hidangan yang mereka pesan.

"Aku harus mengumpulkan stamina untuk bekerja besok Raf. Besok akan ada acara para Model di Hotelku. Aku sudah tidak sabar ingin melihat para model cantik dan tampan itu." beritahu Risa dengan semangat yang mengebu-gebu dan tak ketinggalan binar bahagia di mata nya.

"Siapa Model yang kau sukai?" selidik Rafael penasaran karena ia kenal beberapa model entah luar negeri atau negara ini.

"Aku mengidolakan Erina Peter Raf, dia sungguh cantik sekali aku benar benar mengidolakan dia Raf." Risa langsung menjawab dengan semangat karena memang ia mengidolakan Erina Peter model papan atas meski skandal yang muncul tidak memudarkan kekaguman nya kepada wanita itu.

"Ingin aku kenalkan dengan dia? Kebetulan dia temanku." tawar Rafael kepada Risa yang langsung terbelalak mendengar nya.

"Apa? Dia teman mu? Tentu aku mau Raf!" seru Risa bersemangat membuat senyum di bibir Rafael ikut tersungging.

"Baik aku akan kenalkan kau kepada dia nanti." ujarnya langsung mereka kembali memakan hidangan yang ada dengan mengobrol seolah-olah ke canggungan di bioskop tadi tidak ada.

*****

Nada menatap pantulannya di cermin dan menyibakan rambutnya yang panjang memperlihatkan lehernya yang mulus.

"Apakah kau tidak menginginkanku Kak? Apa aku kurang seksi?" keluhnya sedih. Selama pernikahan mereka ia dan Rangga tidak pernah berhubungan selain saat membuat Meisha dulu. Berkali-kali Nada selalu menggoda Rangga tetapi pria itu malah menatap tajam kearahnya dan selalu beralasan lelah saat ada momen mereka bersama.

Ceklek.

Nada langsung menoleh kearah Rangga yang sudah selesai mandi dan berjalan melewati nya Nada, mengambil pakaian yang ia akan kenakan tetapi pergerakkan Rangga terhenti saat sebuah pelukan di punggung nya.

"Meisha sudah besar apa kita tidak akan membuat adik untuk nya?" tanya Nada dengan berbisik yang masih didengar oleh Rangga tetapi pria itu hanya diam tak berbuat apa-apa.

Nada dengan berani membalikkan tubuh suaminya. Rangga dan Nada saling bertatapan dengan dalam.

"Kita beri Meisha adik agar putri kita memiliki teman di rumah. Bagainamw Kak?" rayu Nada mengelus tangan kekar Rangga.

Lagi-lagi pria itu hanya diam tak berkata apa apapun. Melihat keterdiaman Rangga Nada berpikir kalau suaminya setuju. Langsung saja Nada mencium bibir Rangga tetapi Rangga langsung membalikkan tubuhnya membuat Nada frustasi karena selalu seperti ini.

Rangga menolaknya..

"Kenapa Kak? Kenapa menolakku terus-menerus hah?!" teriak Nada melempar bantal dan selimut kearah Rangga yang masih membelakangi nya.

"Apa kau tahan selama ini hah? Apa kau menyewa wanita pelacur di luaran sana hah?! Jawab aku Kak!" teriak Nada mendekati Rangga dan memukulnya bertubi-tubi.

Rangga hanya bisa memejamkan matanya saat pukulan demi pukulan yang di layangkan Nada kepada nya.

"Sekarang Aku istrimu Kak! aku milikmu dan kau milikku juga! Kenapa kau selalu menolak ku hah! kenapa!" Nada sudah meraung menangis sambil memukul dada Rangga. Kedua mata Rangga pun memerah mendengar semua perkataan Nada.

"Apa selama ini kau dan kak Risa kembali bersama jadi kau tidak ingin menyentuh ku?" tuduh Nada membuat Rangga mengeram marah.

"Apa benar hah! Kalian jahat aku tidak terima! Aku tidak terima!" Nada semakin kalap karena ia menduga suaminya dan Kakak nya masih berhubungan.

"Tutup mulutmu Nada!" bentak Rangga emosi karena tuduhan istrinya yang tidak mendasar.

"Risa bukan wanita seperti itu apa kau pikirkan! Dia tidak pernah menggoda atau merayuku jadi buang pikiran itu semua!" semburnya dengan kedua matanya yang nyalang. Seketika Nada menjadi ketakutan karena melihat amarah dari suaminya. Rangga jarang sekali marah tapi saat sedang marah wajah nya sangat mengerikan.

"Tapi kenapa kau selalu menolak ku hah! Kalau bukan karena Ka Risa penyebabnya? Kenapa?" tanya Nada dengan berlinang air mata.

"Apakah kau masih mencintai kak Risa?" sambungn ya lagi membuat Rangga membeku.

"Tidak penting lagi sekarang siapa yang aku cintai karena tidak akan ada perubahan. Kau tetap istriku dan ibu dari putriku Meisha." desis Rangga berlalu pergi meninggalkan Nada yang sudah terisak mendengar perkataan dari suaminya.

Bukan itu yang aku mau kak, aku ingin mendengar dari mulutmu sendiri apakah kau masih mencintai Kakakku atau tidak! Itu saja...

******

Gimana part ini?

Rafael rangga nada risa ?

cinta segiempat atau segilima mungkin 🤫

Jangan lupa vote komen follow dan tinggalin jejak kalian agar semakin semangat up nya ya. 😘😘

25.06.2020.
14.43 wib

Just you (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang