Aku pun sampai didepan sebuah tenda yang sengat mewah dan besar yang terdapat banyak prajuri yang sedang berjaga disetiap sisi tenda tersebut
"Apa yang kalian lakukan disini?"kata salah satu prajurit berjirah dengan jengot yang panjang dengan tegas kepada kami
"K-k-kami h-h-hanya in-ingin...."kata ray tebatah batah karena takut kepada prajurit tersebut
"Biar aku yang berbicara kamu diam saja"bisikku kepada ray yang sedang bergetar ketakutan disampingku
Cowok tapi takut sama prajurit kerajaan ucap batinku kesal karena heran dengan tingkah ray yang penakut
"Maaf bisa kah kami masuk aku ingin mengucapkan terima kasih kepada para bangsawan yang telah menolongku"kataku sambil memegang kepalaku yang sedang terluka, agar mereka merasa kasihan dan mengizikanku masuk kedalam
"Izinkan saja mereka, kasihan mereka sedang terluka lagian mereka juga masih anak anak"ucap salah satu prajurit yang berbisik kepada rekannya tersebut
"Baiklah kalian boleh masuk"kata prajurit yang memiliki jengot panjang tersebut sambil menghindar dari depan kami,
Lalu kami berdua masuk kedalam tenda tersebut"Penakut"kataku kesal kepada ray
"Aku gk penakut hanya saja prajurit itu memang menyeramkan"kata ray kesal karena aku meledeknya
Lalu aku berjalan masuk kedalam untuk mencari bunda anna sambil melihat sekitar
"Ini tenda atau rumah, besar sekali?"kataku terkagum kagum dengan apa yang sedang ku lihat,
Ketika sedang melihat lihat ada seseorang yang memegang pundaku dan ray dari belakang
"Sedang apa kalian?"kata seseorang yang sedang berada dibelakangku tersebut,lalu kami berbalik arah untuk melihat orang tersebut tetapi ketika melihat wajahnya kami tidak bisa bergerak dan berkata apa pun karena kami sangat ketakutan setelah melihat seorang peria tua dengan rambut dan jengot berwarna putih panjang dan mata yang berwarna merah tajam sambil mengunakan jubah bertudung yang berwarna biru tua tersebut,
"Maafkan kami,kami hanya ingin bertemu dengan orang yang telah menolong kami,hanya itu saja"kataku sambil menundukan kepalaku karena tidak berani menatap wajah peria tua tersebut
"Baiklah ikutlah dengan ku"kata peria tua tersebut sambil berjalan menujukan jalan untuk kami, aki dan ray hanya bisa mengikuti peria tua tersebut tanpa berkata apa pun
"Maaf tuan ada seseorang yang ingin menemui kalian"kata peria tua tersebut setelah kita sampai disebuah ruangan yang sangat mewah
"Attania, ray apa yang kalian lakukan disini?bukanya kalian harus beristirahat?"kata bunda anna yang terkejut melihat kehadiran kami berdua
"Maaf kan aku bunda,aku tidak bisa mencegah attania"kata ray sambil berlari dan memeluk bunda anna mungkin karena dia masih takut dengan peria tua tersebut
"Maaf kan aku, aku hanya..."kataku terpotong karena melihat ada empat orang peria yang sedang duduk berasantai diatas sofa mewah
Siapa mereka?malaikat?hah kenapa mereka sangat tampan kata batinku yang terpesonaketika melihat empat pria tampan yang sedang duduk disofa tersebut
"Mereka adalah pangeran negeri lotus pangeran tempatmu tinggal sekarang, menunduklah dan beriakan hormat kepada mereka"kata peria tua yang berada disamping ku sambil menundukan paksa kepalaku
Apa kakek ini bisa baca pikiranku? Dan lagi Kenapa sih kakek tua ini memaksaku untuk memberi hormat kan aku juga bisa sendiri ucap batinku kesal sambil melihat sinis kearah kakek tua itu
"Tidak apa apa tidak perlu formal separti itu"kata salah satu pangeran tersebut yang tersenyum ramah kepadaku, sepertinya pangeran tersebut adalah pangeran tertua dari pada pangeran yang lain
Karena sifatnya yang ramah dan wajahnya yang dewasa dan tampan,mungkin karena dia memiliki rambut berwarna kuning emas dan mata yang berwarna hijau dedaunan yang membuat siapapun melihatnya pasti akan terpesona"Saya hanya ingin meminta maaf karena kejadian tadi dan saya sangat sangat berterima kasih kepada anda karena telah menolong saya dan teman teman saya"ucapku sambil membungkuk hormat sebagai tatakrama masyarakat kepada mereka yang derajatnya lebih tinggi
"Tidak apa apa"jawabnya sambil tersenyum
"Baiklah pangeran terimakasih kami akan pergi sekarang"kata bunda anna sambil membawa ku dan ray keluar dari tenda tersebut.
***
Ketika kami sudah berada diluar tenda.
"Kalian berdua apa yang kalian lakukan"kata bunda anna sambil mencubit cubit pipi ku dan ray
"maafkan kami bunda kami hanya ingin bertemu bunda takutnya bunda dimarah marahi oleh mereka para bangsawan itu"kataku kepada bunda anna
"Jadi kalau bunda sampai dipukul oleh mereka aku akan menendang perut mereka dan aku akan buat mereka meminta maaf karena telah melukai bunda walaupun mereka memiliki wajah yang sangat tampan"kataku sambil memperagai geraka tendangan tandangan tersebut
"Hahah,attania kau ini"kata bunda anna yang mulai tertawa melihat tingkahku
"Ehh,attania bukannya kau sedang luka parah kenapa malah banyak bergerak?!"kata bunda anna yang baru menyadari bahwa aku sedang terluka
"Tapi lukanya sudah sembuh "kataku sambil membuka semua perban yang ada ditubuhku
"Kenapa bisa sembuh secepat itu"tanya ray yang terkejut melihat lukaku yang sepertinya sudah sembuh walaupun masih ada bekasnya
"Karena aku I-S-T-I-M-E-W-A"eja kukepada ray, bunda dan ray hanya bisa tertawa dengan kelakuan ku,
Da membuatku tersenyum
Akhirnya bunda tertawa lagi ucap batinku yang senang melihat bunda anna tertawa dengan tingkah lakuku,
Kemudian kami pergi menemui teman teman yang lain,Ketika sudah sampai ditenda perawatan aku selalu memperhatikan
Raut muka bunda anna yang sedang merawat teman temanku yang lain aku mencurigai bahwa bunda anna sepertinya menyembunyikan sesuatu dari kami,aku tau bunda anna sedih karena kami terluka tetapi yang ku pikirkan bukan hal tersebut,malah yang ku pikirkan sepertinya bunda anna memiliki alasa kenapa kita semua dibawa kepusat kota lotus.Bunda anna sebenarnya apa alasan bunda membawa kami kepusat lotus, dan kenapa hari ini sepertinya bunda banyak bersedih ucap batinku.
KAMU SEDANG MEMBACA
destiny of attania
FantasyAku adalah Attania gadis yang diangap istimewa oleh orang orang tetapi aku tidak mengetahui apa yang istimewa pada diriku Tapi ketika aku bertemu dengan orang itu dia berkata bahwa "Kau itu tidak bisa apa apa,kau itu lemah." tapi aku akan membuktika...