Pura Pura | Lee Taeyong

'6

Let's go!

Hari ini Hesa kuliah. Oh pastinya setelah mengurusi beberapa hal dulu sebelum masuk kuliah seminggu yang lalu. Dan tentunya Taeyong yang bertanggung jawab.

Hesa mah iyaiya aja, yang penting dia bisa kuliah.

Tin! Tin!

Oh iya, Hesa bakalan berangkat bareng Taeyong. Gatau tu bocah kesamber apaan jadi baik begitu.

Oh iya kan udah jadi pacar:D

Pura pura:'D

Hesa memasuki mobil Taeyong dengan tergeda, rambutnya masih di kuncir asal, "Sorry Yong, kesiangan."

Taeyong geleng geleng, "Lu cewe, kaga niat bener jadi cewe dah." ucap Taeyong. "Besok besok pake alarm makanya." timpal Taeyong lagi.

Hesa mulai menguncir rambut, dia mengeluarkan cermin kecil dan menaruhnya di dashboard mobil, "Percuma, udah gue pasang dari jam 3 sampe jam 6. Tetep aja susah bangunnya." keluh Hesa.

Taeyong mulai menjalankan mobilnya, "Hmm.. Yaudah liat besok." ucapnya.

Hesa ga mengubris perkataan Taeyong, ia sibuk menguncir rambut.

"Oh iya, Yong." Hesa selesai menguncir, lalu menoleh ke arah Taeyong.

Taeyong sedikit menoleh, tetapi matanya fokus ke jalan, "Hm?"

"Ada kerjaan ga buat gue?" tanya Hesa.

Ya.. Pekerjaan pacar pura puranya. Karna memang Hesa belum dapat tugas dari Taeyong.

Taeyong berfikir, "Ada, nanti balik ngampus tunggu gue dibelakang gedung ya." perintah Taeyong pada Hesa.

Hesa membentuk jarinya menjadi tanda 'ok' sambil ngangguk semngat.

Taeyong yang melihat itu mengkat kedua sudut bibirnya. Iya, dia tersenyum tipis.

Setelah 15 menit di jalan, mereka sampai. Taeyong mengendarai mobilnya ngebut jadi cepet sampe.

Lalu mereka memasuki area kampus, Taeyong sih lagi dapet kelas siang. Jadi paling dia nongki nongki dulu.

Sementara Hesa sudah berpisah tadi di aula kampus sama Taeyong, karna dia dapet jam pagi.

Sesampenya di kelas, suasanya masih canggung karna Hesa belum terbiasa. Lagipula dia mahasiswi baru.

Tapi tenang dia udah dapet temen kok.

"HESA! KADIEU!" Dari jarak jauh, terdapat gadis melambai lambai ke arah Hesa, untuk menyuruh Hesa segera duduk.

Hesa yang melihatnya, refleks langsung menaruh telunjuknya di bibir. Menyuruh temannya diam.

Teman Hesa hanya ketawa kecil.

Lalu Hesa segera berjalan menghampiri temannya, yang duduk di bangku belakang.

Hesa menduduki bangku di sebelah temannya. Jadi bangkunya itu satu satu, ngga satu bangku dua orang.

"Lama amat sih lu." cerocos teman Hesa, saat Hesa sudah duduk.