Let's go!
"Taeyong, aku mau ketemu besok."
"Ga."
"Kamu kenapa si? Dingin banget sama aku!"
"Hahhh.. Ayolah! Kita ini udah ga ada apa apa! Jangan ganggu hidup gue mulu!"
"Aku cuma pengen ngejelasin Tae.."
"Ngga. Gue ga bakal mau."
"Tapi—"
Tuuutt!
Taeyong langsung mematikan telepon ketika gadis di seberang sana ingin melanjutkan kalimatnya.
Taeyong sudah merasa jenuh karna tingkah gadis tersebut. Hari harinya selalu dihantui oleh gadis itu.
Bahkan gadis tersebut lebih seram daripada setan bagi Taeyong.
Taeyong sedari tadi hanya menghela nafas kasar, berkali kali. Terkadang memijat pelipisnya karna pusing.
Pusing memikirkan perusahaan papanya, cafe, kuliah, sekarang ditambah gadis itu.
Ah ya, dia juga bekerja di perusahaan papanya. Buat latihan supaya nanti bisa saat menggantikan papanya.
Sebenarnya Taeyong ingin jadi dokter, tapi yahh orang tuanya ingin Taeyong untuk meneruskan perusahaan yang sekarang di pegang oleh sang papa. Jadi Taeyong bisa apa?
Perusahaan keluarga Taeyong termasuk perusahaan yang berpengaruh bagi negaranya. Jadi Taeyong bisa dengan mudah mengetahui seluk beluk orang orang.
Ctak!!
Tiba tiba Taeyong menjetikan jarinya, ia segera berdiri dan berjalan ke arah laci ruang kerjanya.
Dia menemui berkas berkas yang sangat banyak, berkas itu seperti identitas seseorang? Mungkin iya.
Taeyong cuma ingin mencari identitas seseorang saja.
Ya.. Dia Hesa.
ΔΔΔ
Line!
Line!
Line!
Hp Hesa sedari tadi terus membunyikan nada notifikasi. Tetapi Hesa masih tidur.
Biasa kaum rebahan, ditambah ngebo.
Tetapi gadis itu terganggu sekarang. Di memaksa matany untuk terbuka, dan meraba raba hpnya yang ada di meja sebelah kasur.
Setelah dapat, Hesa segera duduk. Mengumpulkan nyawa.
Hpnya masih terus berbunyi. Hesa langsung menekan notif tersebut.
"Taeyong? Buset banyak amat spamnya." Hesa langsung terlonjak kaget setelah mengetahui line tersebut dari Taeyong.
Bos gada ahlak
|Sa, siap², 5 mnt lg gw k rmh l
|Gw mw ngmngn hal pntg, jn ngret l
06.32
(read)

KAMU SEDANG MEMBACA
Pura Pura | Lee Taeyong
De Todo"Pura pura aja bapernya udah segini, gimana kalo beneran cobak?!" -korban perasaan Tiwai Warning cuy! -Bahasanya ga nentu -Typo -Gajelas -Feelnya ke apan tau -Tolong maklumin:( Happy Reading beps:*