-6-

315 41 174
                                    

Annyeong Yeorobun 🙌

Gimana kabarnya? Tetep sehat selalu ya..

Sebelum baca play music-nya biar makin feel

Happy reading sayangku 😊





Dalam sebuah ruangan rawat inap seokjin. Hyunjin sedari tadi meratapi nasib kemalangan dari majikannya ini. Ya berpikir bahwa ini semua mungkin saja kesalahannya. Jika saja seokjin tidak mengikutinya berbelanja seharian, mungkin saja tidak akan terjadi hal seperti ini. Melihat tuannya yang saat ini tengah tertidur dengan nyaman, membuat hatinya sedikit lebih lega.


"Maafkan aku tuan. Ini semua salah saya, andaikan tuan tidak mengikuti saya berbelanja pasti anda tidak akan menjadi seperti ini." gumam hyunjin dengan nada yang bergetar karena menahan tangisnya. Gumaman hyunjin terdengar oleh seokjin. Ternyata ia tidak sepenuhnya terlelap dalam tidurnya.


"jika kau merasa bersalah, maka kau harus bertanggung jawab atas kesalahanmu hyunjin-ssi." ucap seokjin dengan mata yang masih terpejam.


"Eoh tuan, saya kira anda sudah tertidur."


"Jika kau ingin menebus kesalahanmu. Maka rawatlah aku sampai sembuh." ucap seokjin yang kemudian dianggukan oleh hyunjin.
Senyum simpul berhasil menghiasi raut wajah seokjin.


Hyunjin yang sedari tadi hanya menunduk tanpa berani menatap seokjin sedikitpun, membuat seokjin semakin gemas melihatnya. Bagaimana bisa gadis yang ada di hadapannya ini begitu lucu dan tingkah lakunya yang ketakutan membuat wajahnya semakin terlihat imut.


Tangan kanan seokjin terulur dengan maksud ingin membuat dagu milik gadis itu terangkat. Ya, hyunjin harus tahu bahwa majikannya sudah tidak apa-apa. Sentuhan telapak tangan seokjin mampu membuat hyunjin kaget dan membulatkan kedua matanya. Tangan hangat seokjin yang bersentuhan secara langsung berhasil menciptakan rasa nyaman pada kulit wajah hyunjin.


"Tatap aku. Jangan gunakan wajah cantikmu itu untuk menunduk. Berhentilah menangis, aku sudah tidak apa-apa." ucap seokjin dengan senyuman indah dan matanya yang berbinar memandang wajah hyunjin.


Tangannya yang dari tadi telah menyentuh dagu indah milik hyunjin, sekarang menelusuri pipi mulus dan mengusap air mata yang membasahi kedua pipi itu. Di elusnya kepala hyunjin hingga surai hitam milik hyunjin sedikit berantakan.


Ditatapnya secara intens mata milik pelayan pribadinya itu. Semakin dalam tatapannya tanpa ada satupun yang berkedip. Hingga senyum dan tawa hyunjin mampu membuyarkannya.


"Jangan menangis hanya untuk mengkhawatirkan keadaanku. Terima kasih karena sudah mengantarkanku kemari." ucap seokjin yang kemudian mengelus pipi indah milik hyunjin agar pelayan pribadinya bisa sedikit lebih tenang.


"Saya berjanji akan merawat anda sampai sembuh, tuan." tanpa sadar ucapan hyunjin barusan membuatnya mengeluarkan cairan bening dari matanya. Ia seperti tidak mampu menahannya lagi.


"Hei jangan menangis lagi, nanti wajah cantikmu bisa hilang. Pulanglah, besok datanglah kemari dengan membawa makanan yang kau masak sendiri. Kau tau kan? Aku belum pernah merasakan masakan buatanmu." ucap seokjin dengan senyuman hangat bak seorang malaikat.


Tunggu, wajahnya pun sudah tidak pucat seperti sebelumnya. Dan entah berasal darimana ucapan yang baru saja ia katakan. Bahkan ucapan manis itu keluar dengan sendirinya. Bagaimana keadaan seokjin saat ini? Ia merasakan sangat bahagia.

The Maid For Mr. Kim [M] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang