Dilema

4 0 0
                                    

Astrid cafe

Di sebuah cafe bernuanasa eropa itu, berlalu lalang beberapa pelayan yang nampak sibuk melayani customers, mereka sibuk sekali, hingga tak terasa bahwa jam sudah menunjukkan pukul 07.43, itu berarti sudah malam.
Setelah lewat pukul 07.45 pengunjung cafe satu persatu beranjak dari tempat nya, hendak melanjutkan kencan atau mengunjungi pulau kapuk tercinta setelah berlelah kerja.

Iya hidup seperti itu
Saat kecil kita punya tenaga dan waktu tapi tidak dengan uang.
Saat dewasa kita punya tenaga dan uang tapi tidak dengan waktu.
Saat tua kita punya uang dan waktu tapi tidak dengan tenaga.
Kira kira seperti itulah siklusnya.

Hanya tinggal sepasang muda mudi disana.
Seroja mulai berberes dan bersiap siap tutup.
Bukankah melelahkan dan penuh drama hari ini?

Sembari mengelap beberapa meja pikirannya melayang,kembali mengingat kejadian siang tadi, ia tengah berada di ambang dilema yang sulit, pikirannya semakin kacau seiring bertambahnya hari.

Dalam 2 hari kedepan ia harus memilih kelas khusus,tapi
Biaya itu terlalu besar untuk seroja. Ia semakin tidak bernafsu untuk melanjutkan sekolahnya.

Karena terlalu fokus dengan pikirannya seroja tidak sengaja menyenggol vas keramik di salah satu meja.

Hap

"Ya ampun" seroja langsung mengambilnya dari tangan seseorang yang dengan cekatan menangkap vas nya.

"Terimakas---ih" ujar seroja tidak habis pikir

"Lo mau dipecat?" ujar pemuda didepan seroja

Seroja tersenyum lesu

"Apaan nih, baru di pikirin bayangannya langsung muncul aja" seroja menggeleng gelengkan kepalanya pelan

Sebentar hanya sebentar, sebelum kembali menengok cepat dengan mata yang hampir keluar.

"Kak!"

"Apa?" Tanya pemuda itu santai

Seroja berdehem pelan, entah salah tingkah atau canggung yang jelas ia sedang gugup sekarang.

"Kakak kok bisa di sini?" Tanya seri pelan sambil kembali mengelap mejanya.

"Ga boleh?"

Seri menoleh cepat, astagfirullah makhluk didepannya sensi sekali.
"B-bu-kan gitu, saya cuma---hah"  ujarnya tak bersambung

Rasya tersenyum licik

"Bawain minum" perintah rasya sambil menyilangkan kakinya.

Kenapa dia jadi agak nyebelin
Seroja kembali berdehem "maaf kak, tapi cafe nya sebentar lagi tutup" tolak seroja tidak langsung, ayolah ia tengah lelah sekali dan salah satu keparat kaya ini datang menghancurkan mood nya.

"Jam 21.00 tu" rasya menunjuk tulisan close yang tergantung di kaca. Bukan main, bahkan saking singkatnya orang orang bisa salah faham mengartikan ucapannya.

Seroja mengikuti arah tangan rasya hingga kepangnya ikut mengayun.
Ya tuhan seharusnya ia mencabut nya dari kemarin.

"Baiklah tuannn" ujar seroja yang terlihat sangat dibuat buat.

Rasya semakin mengembangkan senyum khasnya.

Dalam beberapa menit secangkir kopi latte tiba tapi bukan seroja yang mengantarnya,melainkan orang lain, seorang gadis yang terlihat sama mudanya dengannya tengah tersenyum genit sambil membawa kopi itu.

"Ini minumannya" ujarnya halus

Rasya memutar kepalanya kesegala arah mencari gadis kepang itu. "Seroja mana?" Tanya rasya tanpa basa basi.

Stay With Me (Judul Awal : SEROJA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang