Malam yang Panjang

470 46 49
                                    


Author note: Halo teman-teman, maaf Jean lama tidak update, terlalu asyik main di lapak Nielan4CP, udah gitu chapter ini challenging sekali untuk ditulis! Setelah proses tulis, hapus, tulis ulang, hapus, dan begitu terus sampai kurang lebih 2 minggu, akhirnya Jean cukup puas dengan hasilnya. Semoga kalian suka! 

Warning: Chapter ini ada adegan ena-ena yang cukup eksplisit dan gaya hidup yang tidak umum di masyarakat kita---membuat ratingnya naik cukup signifikan. Jean memang tidak bakat membuat cerita yang soft, sweet, dan menyenangkan .... Mulai titik ini ke depan, cerita akan berkembang darker and darker .... Untuk kalian-kalian yang belum cukup umur dan suka yang manis-manis, bersikaplah bijak, terima kasih! /membungkuk

P.S. Anak baik tidak meniru begitu saja apa yang dibacanya, tapi memikirkan semua keputusan yang akan diambilnya matang-matang dan menimbang semua resikonya.


*******


Suasana di dapur keluarga Wang masih sunyi. Hanya terdengar letupan-letupan kecil yang berasal dari panci cassreole yang berisi makan malam mereka. Yi Zhou masih enggan membuka mulutnya untuk menjawab, dan Hai Kuan yang mengerti tabiat suaminya tetap sabar menunggunya berbicara sambil mengelus punggung tegapnya lembut.

Setelah agak lama menunggu, akhirnya Yi Zhou melepaskan pelukannya. Pria itu sekali lagi melihat Haikuan dari atas sampai bawah, memastikan bahwa pasangannya tak terluka setelah insiden siang tadi. Rasa khawatirnya perlahan berubah menjadi amarah ketika melihat Hai Kuan baik-baik saja.

Cemburu, takut, insecure, dan berbagai perasaan negatif menguasai pikiran Yi Zhou, sisi liarnya yang sudah lama terkubur bangkit seketika. Ia enggan bertanya---terlalu takut dikecewakan untuk memastikan praduganya. Trauma akan pahitnya pengkhianatan mantan tunangannya--yang merupakan mantan subnya--bertahun-tahun lalu kembali menguasai dirinya. Trauma yang sama membuatnya beralih haluan 180 derajat. Ia tak lagi melirik makhluk-makhluk menggoda dan glamor di luar sana, memilih mencari pengganti berwujud pria santun bersahaja yang ditemukannya dalam sosok bernama Liu Haikuan.

Pria tinggi besar itu itu segera menarik lengan Hai Kuan ke arah kamar mereka. Tak dihiraukannya panggilan lembut namanya yang bernada penuh tanya.

"Zhou Gege, tunggu sebentar," kata Haikuan sambil berusaha menyeimbangi langkah lebarnya, "aku belum mematikan api di dapur, bahaya jika ditinggalkan."

Lagi-lagi lelaki itu tak menghiraukan Haikuan. Alih-alih menjawab, Yi Zhou menghendik salah seorang pelayan yang kebetulan lewat, "Bereskan dapur!"

"Baik Tuan," cicit sang pelayan terkejut. Semenjak kedatangan Haikuan tiga tahun lalu, mood tuan besarnya relatif stabil, namun hari ini ia terlihat murka. Semoga tidak terjadi apa-apa, doanya sambil melihat majikannya berlalu.

Sesampainya di kamar, Yi Zhou membuka pintunya dengan kasar dan menendangnya tertutup setelah menarik Haikuan masuk. Suara berdebum keras membuat istrinya itu berjengit kaget. Haikuan mulai merasa takut, ada apa ini? Selama pernikahan mereka, Yi Zhou tidak pernah bersikap kasar kepadanya. Memang pernikahan mereka terjadi dengan sangat cepat, tapi Yi Zhou mampu meyakinkannya sehingga Haikuan menyanggupi lamarannya dan semua syarat yang melekat dalam perjanjian pranikah mereka.

Lamunan pria kalem itu pecah ketika dirasakannya celemek yang dikenakannya ditarik paksa.

"Yi Zhou Gege!" jeritnya sambil berusaha menjauhkan dirinya dari sang suami, alarm tanda bahaya mulai berbunyi nyaring di kepalanya.

Budak Cinta, Wang dan Liu? (or the other way around)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang